Al-Ahqaaf
[1]
Haa, Miim.
[2]
Diturunkan Al-Quran ini, dari
Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[3]
(Ingatlah), tidaklah Kami menciptakan
langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya melainkan dengan ada
gunanya yang benar dan dengan ada masa penghujungnya yang tertentu (yang
padanya dijalankan pembalasan); dan orang-orang yang kafir berpaling dari
menerima peringatan yang diberikan kepada mereka mengenainya.
[4]
Katakanlah (wahai Muhammad kepada
orang-orang musyrik yang menentangmu): "Sudahkah kamu mengetahui kekuasaan
dan kelayakan makhluk - makhluk yang kamu seru dan sembah yang lain dari Allah?
Tunjukkanlah kepadaku apakah yang mereka ciptakan dari bahagian bumi ini? Atau
adakah mereka mempunyai sebarang perkongsian (dengan Allah) dalam mencipta
dan menguruskan langit? Bawalah kamu kepadaku sebuah Kitab (dari Allah) yang
lain dari Al-Quran ini, atau sebarang keterangan yang berdasarkan ilmu
(peninggalan orang-orang yang telah lalu) kalau betul kamu orang-orang yang
benar (tentang dakwaan kamu itu)!"
[5]
Dan tidak ada yang lebih sesat daripada
orang yang menyembah sesuatu yang lain dari Allah, yang tidak dapat menyahut
atau memberikan sebarang pertolongan kepadanya (dari dunia) hinggalah ke hari
kiamat, sedang makhluk-makhluk yang mereka sembah itu tidak dapat menyedari
atau memberi layanan baik kepada permohonan mereka.
[6]
Dan apabila
manusia dihimpunkan (untuk dihitung amalnya pada hari akhirat), menjadilah
segala yang disembah itu musuh kepada orang-orang yang menyembahnya, dan segala
yang disembah itu juga tidak mengakui serta mendustakan penyembahan mereka
kepadanya.
[7]
Dan
apabila dibacakan kepada mereka (yang kafir) ayat-ayat Quran kami yang jelas
nyata, berkatalah mereka terhadap kebenaran (Al-Quran) bila sahaja disampaikan
kepada mereka: "Ini ialah sihir yang nyata!".
[8]
(Bukan setakat itu sahaja mereka
katakan) bahkan mereka menuduh dengan berkata: "Muhammad telah merekakan
Al-Quran itu." Katakanlah (Wahai Muhammad): "Kalau aku merekakan
Al-Quran itu (maka tentulah aku tidak terlepas
dari azab kesalahan itu) kerana kamu (dan juga yang lain dari kamu) tidak
berkuasa memberikan daku sebarang perlindungan
dari (azab) Allah. Allah lebih mengetahui akan (tuduhan-tuduhan yang tidak
berasas) yang kamu perkatakan itu; cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dengan
kamu, dan Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."
[9]
Katakanlah lagi: "Bukanlah aku
seorang Rasul pembawa ugama yang berlainan dari ugama yang dibawa oleh
Rasul-rasul (yang telah lalu), dan aku tidak mengetahui apa yang akan dilakukan kepadaku dan kepada
kamu. Aku tidak melakukan sesuatu melainkan menurut apa yang diwahyukan
kepadaku, dan aku tidak lain hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas
nyata"
[10]
Katakanlah lagi: "Bagaimana fikiran
kamu jika Al-Quran ini (yang datangnya) dari
Allah dan kamu mengingkarinya, pada hal ada seorang saksi dari Bani Israil
memberi keterangan mengakui (sahnya Kitab) yang sama seperti Al-Quran ini, lalu
ia percayakan (Al-Quran ini dari Allah), sedang kamu dengan sombong angkuh
mengingkarinya? (Tidakkah dengan yang demikian kamu bersifat zalim)?
Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang zalim
(yang degil dalam kekufurannya)".
[11]
Dan (kerana sombong angkuhnya
orang-orang kafir itu) mereka berkata tentang kepercayaan orang-orang yang
beriman: "Kalaulah (apa yang dibawa oleh Muhammad) itu perkara yang baik
tentulah mereka tidak mendahului kami mempercayainya (kerana kamilah yang
sepatutnya menerima segala kebaikan)!" Dan setelah mereka tidak dapat
menerima petunjuk Al-Quran itu, (mereka memusuhinya) lalu mereka mencacinya
dengan berkata: "Al-Quran ini ialah rekaan dusta yang sudah lama".
[12]
(Bagaimana mereka tergamak mengatakan
Al-Quran ini rekaan dusta yang telah lama?) Pada hal telah ada sebelumnya Kitab
Nabi Musa yang menjadi ikutan dan rahmat (kepada umatnya); dan Al-Quran pula
sebuah Kitab - yang mengesahkan kebenaran (kitab-kitab yang telah lalu), -
diturunkan dalam bahasa Arab untuk memberi amaran kepada orang-orang yang
zalim, dan berita gembira bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
[13]
Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan
keyakinannya dengan berkata: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka tetap teguh di atas jalan yang betul (dengan pengakuan iman dan
tauhidnya itu), maka tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik)
terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
[14]
Merekalah ahli Syurga, tetap kekalah
mereka di dalamnya, sebagai balasan bagi amal-amal soleh yang mereka telah
kerjakan.
[15]
Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik
kepada kedua ibu bapanya; ibunya
telah mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya
dengan menanggung susah payah. Sedang tempoh mengandungnya beserta dengan
tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa tiga puluh bulan. Setelah ia besar
sampai ke peringkat dewasa yang sempurna kekuatannya dan sampai ke peringkat
umur empat puluh tahun, berdoalah ia dengan berkata: "Wahai Tuhanku,
ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur
akan nikmatmu yang engkau kurniakan
kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku
tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan jadikanlah sifat-sifat
kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepadamu, dan sesungguhnya aku dari orang-orang Islam (yang tunduk
patuh kepadamu)".
[16]
Mereka (yang
bersifat dengan sifat-sifat yang terpuji seperti itu) ialah orang-orang yang
Kami terima dari mereka amalnya yang baik yang mereka telah kerjakan, dan Kami
ampunkan kesalahan-kesalahannya; (mereka akan dimasukkan) dalam kumpulan ahli
Syurga, sebagai memenuhi janji yang benar, yang telah dijanjikan kepada mereka.
[17]
Dan (sebaliknya amatlah derhakanya)
orang yang berkata kepada kedua ibu bapanya (ketika
mereka mengajaknya beriman): "Ah! Bosan perasaanku terhadap kamu berdua!
Patutkah kamu menjanjikan kepadaku bahawa aku akan dibangkitkan keluar dari
kubur, padahal berbagai umat sebelumku telah berlalu (masih lagi belum
kembali)? " Sambil mendengar kata-katanya itu - ibu bapanya merayu memohon
pertolongan Allah (menyelamatkan anak
mereka) serta berkata (kepada
anaknya yang ingkar itu): "Selamatkanlah dirimu! Berimanlah
(tentang hidup semula menerima
balasan amal)! Sesungguhnya janji Allah tetap benar". Lalu
ia menjawab
(dengan angkuhnya): "Semuanya itu hanyalah cerita-cerita dongeng orang-
orang dahulu kala!"
[18]
Mereka (yang
ingkar derhaka seperti itu) ialah orang-orang yang tetap menerima hukuman
(azab) bersama-sama dengan umat-umat yang terdahulu daripada mereka - dari
kalangan jin dan manusia; kerana sesungguhnya mereka telah menyebabkan diri
mereka menjadi orang- orang yang rugi.
[19]
Dan bagi mereka masing-masing (dari puak
jin dan manusia - yang berbuat baik dan yang berbuat jahat) disediakan berbagai
peringkat (balasan) yang sesuai dengan apa yang mereka telah kerjakan, dan
(ketetapan yang demikian ialah) supaya Allah menyempurnakan bagi mereka balasan
amal-amal mereka, sedang mereka tidak dirugikan (sedikitpun).
[20]
Dan (ingatlah), semasa orang-orang kafir
didedahkan kepada neraka (serta dikatakan kepada mereka): "Kamu telah
habiskan nikmat-nikmat kesenangan kamu
dalam kehidupan dunia kamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka
pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghina kerana kamu berlaku
sombong takbur di muka bumi dengan tidak berdasarkan alasan yang benar, dan
kerana kamu sentiasa berlaku fasik"
[21]
Dan ingatlah
peristiwa (Nabi Hud) saudara kaum Aad, ketika ia memberi amaran kepada kaumnya
yang tinggal di lembah "Al-Ahqaaf", - sedang (amarannya itu samalah
seperti) amaran-amaran yang telah diberikan oleh Rasul-rasul yang terdahulu
daripadanya dan yang datang sesudahnya - (dengan berkata): "Janganlah kamu
menyembah melainkan Allah, sesungguhnya aku bimbang kamu akan beroleh azab hari
yang besar (huru-haranya)".
[22]
Mereka menjawab:
"Adakah engkau datang kepada kami untuk memesongkan kami dari menyembah
tuhan-tuhan kami? Maka bawalah azab seksa yang engkau janjikan kepada kami itu jika betul engkau dari
orang-orang yang benar!"
[23]
Nabi Hud
berkata: "Sesungguhnya ilmu pengetahuan (tentang kedatangan azab itu) hanya ada di sisi Allah, dan (tugasku hanya)
menyampaikan kepada kamu apa yang aku diutuskan membawanya, tetapi aku lihat
kamu satu kaum yang jahil (akan tugas Rasul)!"
[24]
Maka apabila mereka melihat azab itu
sebagai awan yang menghala ke lembah-lembah mereka, mereka berkata: "Ini
ialah awan yang akan membawa hujan kepada kita!" (Mendengarkan kata-kata
yang demikian, Nabi Hud berkata): "Tidak! Bahkan itulah (azab) yang kamu
minta disegerakan kedatangannya, iaitu angin yang membawa azab seksa yang tidak
terperi sakitnya;
[25]
"Yang menghancur leburkan
segala-galanya dengan izin Tuhannya". (Setelah azab itu menimpa mereka)
maka menjadilah mereka (punah ranah) -
tidak ada yang kelihatan melainkan tempat-tempat tinggal mereka. Demikianlah
Kami membalas kaum yang
berdosa. [26]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kekuasaan dan
kemewahan) yang tidak Kami berikan kamu
menguasainya (wahai kaum musyrik
Makkah), dan Kami telah jadikan bagi mereka pendengaran dan penglihatan serta
hati; dalam pada itu, pendengaran dan penglihatan serta hati mereka tidak
memberikan faedah sedikitpun kepada mereka, kerana mereka sentiasa mengingkari
ayat-ayat keterangan Allah; dan (dengan yang demikian) mereka diliputi oleh azab
yang mereka telah ejek-ejek itu.
[27]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah binasakan negeri-negeri yang ada di sekeliling
(negeri) kamu (wahai kaum musyrik Makkah), dan Kami telah menerangkan tanda-tanda (kekuasaan Kami) dengan
berbagai cara, supaya mereka kembali (bertaubat).
[28]
Maka sepatutnya mereka dibela oleh
segala yang mereka sembah yang lain dari Allah sebagai penyembahan untuk
mendekatkan diri (kepada Allah)? (Tetapi tidak), bahkan segala yang mereka
sembah itu telah hilang lenyap dari mereka. Dan demikianlah akibat
penyelewengan mereka dan kepercayaan yang
mereka telah ada-adakan.
[29]
Dan (ingatkanlah peristiwa) semasa Kami
menghalakan satu rombongan jin datang kepadamu
(wahai Muhammad) untuk mendengar Al-Quran; setelah mereka menghadiri bacaannya,
berkatalah (setengahnya kepada yang lain): "Diamlah kamu dengan
sebulat-bulat ingatan untuk mendengarnya!" Kemudian setelah selesai bacaan
itu, kembalilah mereka kepada kaumnya (menyiarkan ajaran Al-Quran itu dengan)
memberi peringatan dan amaran.
[30]
Mereka berkata: "Wahai kaum kami!
Sesungguhnya kami telah mendengar
Kitab (Al-Quran) yang diturunkan (oleh Allah) sesudah Nabi Musa, yang
menegaskan kebenaran Kitab-kitab Suci yang terdahulu daripadanya, lagi, memandu
kepada kebenaran (tauhid) dan ke jalan yang lurus (ugama Islam)
[31]
"Wahai kaum kami! Sahutlah (seruan)
Rasul (Nabi Muhammad) yang mengajak ke jalan Allah, serta berimanlah kamu
kepadanya, supaya Allah mengampunkan sebahagian dari dosa-dosa kamu, dan
menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya. [32]
"Dan
sesiapa tidak menyahut (seruan) Rasul yang mengajaknya ke jalan Allah, maka ia
tidak
akan dapat melepaskan diri (dari balasan
azab walau ke mana sahaja ia melarikan
diri) di bumi, dan ia tidak akan beroleh sesiapapun - yang lain dari Allah -
sebagai pelindung- pelindung yang membelanya; mereka (yang demikian sifatnya)
adalah dalam kesesatan yang nyata".
[33]
Masihkah mereka
ingkar dan tidak mahu memikir serta mengetahui
bahawa sesungguhnya Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dengan tidak mengalami kesukaran dalam
menciptakannya - berkuasa menghidupkan makhluk-makhluk yang telah mati? Sudah
tentu berkuasa! Sesungguhnya Ia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[34]
Dan (ingatlah)
hari orang-orang yang kafir didedahkan kepada neraka, (lalu dikatakan kepada
mereka): "Bukankah (azab) neraka ini benar?" Mereka menjawab:
"Ya, benar, demi Tuhan kami!" (Setelah itu) dikatakan lagi (kepada
mereka): "Maka sekarang rasalah azab seksa
dengan sebab kamu kufur ingkar di
dunia dahulu. "
[35]
(Jika demikian akibat orang-orang kafir
yang menentangmu wahai Muhammad) maka bersabarlah engkau sebagaimana sabarnya
Rasul-rasul "Ulil-Azmi"
(yang mempunyai keazaman dan ketabahan hati) dari kalangan Rasul-rasul (yang
terdahulu daripadamu); dan janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk
mereka (yang menentangmu itu). Sesungguhnya keadaan mereka semasa melihat azab
yang dijanjikan kepada mereka, merasai seolah-olah mereka tidak tinggal (di
dunia) melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari. (Penerangan yang
demikian) cukuplah menjadi pelajaran (bagi orang-orang yang mahu
insaf). Maka (ingatlah) tidak
dibinasakan melainkan kaum yang fasik - derhaka.
Muhamad
[1]
Orang-orang yang
kafir serta menghalangi (dirinya dan orang lain) dari jalan Allah, Allah sia-
siakan segala amal mereka.
[2]
Dan (sebaliknya) orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang soleh serta beriman kepada Al-Quran yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad (s.a.w) - yang ialah kebenaran dari Tuhan
mereka, - Allah mengampunkan dosa-dosa mereka, dan menjayakan keadaan mereka
(di dunia dan di akhirat).
[3]
Berlakunya yang demikian, kerana
sesungguhnya orang-orang yang kafir menurut perkara yang salah, dan
sesungguhnya orang-orang yang beriman menurut perkara yang benar dari Tuhan
mereka. Demikianlah Allah menerangkan kepada umat manusia akan sifat dan akibat
bawaan mereka masing-masing.
[4]
Dengan yang demikian, apabila kamu
berjuang menentang orang-orang kafir (dalam peperangan jihad) maka pancunglah
lehernya, sehingga apabila kamu dapat membunuh mereka dengan banyaknya (serta
mengalahkannya) maka tawanlah (mana-mana yang hidup) dan ikatlah mereka dengan
kukuhnya. Setelah selesai pertempuran itu maka (terserahlah kepada kamu) sama
ada hendak memberi kebebasan (kepada orang-orang tawanan itu dengan tiada sebarang penebusnya) atau membebaskan mereka dengan mengambil penebusnya.
(Bertindaklah demikian terhadap golongan kafir yang menceroboh) sehinggalah
berakhir peperangan jihad itu (dan lenyaplah sebab-sebab yang memimbulkannya). Demikianlah (diperintahkan kamu melakukannya). Dan sekiranya Allah menghendaki, tentulah Ia membinasakan mereka (dengan tidak payah
kamu memeranginya); tetapi Ia
(perintahkan kamu berbuat demikian) kerana hendak menguji kesabaran kamu
menentang golongan yang kufur ingkar (yang mencerobohi kamu). Dan orang-orang
yang telah berjuang serta gugur
syahid pada jalan Allah (mempertahankan ugamanya), maka Allah tidak sekali kali
akan mensia-siakan amal-amal mereka.
[5]
Allah akan
memimpin mereka yang berjuang (ke jalan mendapat sebaik-baik balasan) dan
menjadikan keadaan mereka baik dan berguna (di dunia dan di akhirat)
[6]
Serta memasukkan
mereka ke dalam Syurga yang telah dijanjikan dan diterangkan sifat- sifatnya
kepada mereka.
[7]
Wahai orang-orang yang beriman, kalau
kamu membela (ugama) Allah nescaya Allah membela kamu (untuk mencapai
kemenangan) dan meneguhkan tapak pendirian kamu. [8]
Dan (sebaliknya)
orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka, dan (Allah)
mensia-siakan amal-amal mereka.
[9]
Berlakunya yang demikian, kerana
sesungguhnya mereka tidak menyukai apa yang
diturunkan oleh
Allah (mengenai ajaran tauhid dan hukum-hukum syarak yang diterangkan di dalam
Al-Quran), lalu Allah menggugurkan amal-amal mereka.
[10]
Maka tidakkah mereka telah mengembara di
muka bumi, serta mereka memerhatikan bagaimana akibat orang-orang kafir yang
terdahulu dari mereka? Allah telah menghancurkan orang-orang itu; dan
orang-orang kafir (yang menurut jejak mereka) akan beroleh akibat- akibat buruk
yang seperti itu.
[11]
Balasan yang
demikian, kerana sesungguhnya Allah menjadi Pelindung orang-orang yang beriman,
dan sesungguhnya orang-orang yang kafir: tiada sesiapapun yang dapat memberikan perlindungan
kepada mereka.
[12]
Sesungguhnya Allah akan memasukkan
orang-orang yang beriman serta
mengerjakan amal- amal yang soleh - ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya
beberapa sungai; dan (sebaliknya) orang-orang yang kafir menikmati kesenangan
di dunia serta mereka makan minum sebagaimana binatang-binatang ternak makan
minum, sedang nerakalah menjadi tempat tinggal mereka.
[13]
Dan bukan sedikit (penduduk)
negeri-negeri yang lebih kuat dari (penduduk) negerimu (wahai Muhammad) yang
telah memaksamu keluar (berhijrah) - Kami binasakan mereka, maka tiadalah
sesiapa pun yang dapat membela mereka.
[14]
Dengan yang demikian, adakah orang orang
(yang beriman dan taat) yang keadaannya sentiasa berdasarkan bukti yang nyata
dari Tuhannya: sama seperti orang-orang (yang ingkar
- derhaka) yang
telah diperhiaskan kepadanya (oleh Syaitan) akan kejahatan amalnya
(sehingga
dipandangnya baik), dan yang telah menurut hawa nafsunya? (Sudah tentu tidak
sama)!
[15]
Sifat Syurga
yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa (ialah seperti berikut):
ada padanya beberapa sungai dari air yang tidak berubah (rasa dan baunya), dan
beberapa sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai
dari arak yang lazat bagi
orang-orang yang meminumnya, dan juga
beberapa sungai dari madu yang suci bersih. Dan ada pula untuk mereka di sana
segala jenis buah-buahan, serta keredaan dari Tuhan mereka. (Adakah orang-orang
yang tinggal kekal di dalam Syurga yang
sedemikian itu keadaannya) sama seperti orang-orang yang tinggal kekal di dalam
neraka dan diberi minum dari air yang menggelegak sehingga menjadikan isi perut
mereka hancur? (Sudah tentu tidak sama)!
[16]
Dan di antara mereka (yang hadir di
majlismu wahai Muhammad, ialah orang-orang munafik) yang mendengar ajaranmu
(dengan sambil lewa), sehingga apabila mereka keluar dari sisimu berkatalah
mereka (secara mengejek-ejek) kepada orang-orang yang diberi ilmu (dari kalangan sahabat-sahabatmu yang setia):
"Apa yang dikatakan oleh Muhammad tadi?" Mereka (yang munafik) itu
ialah orang-orang yang telah
dimeteraikan Allah atas hati mereka, dan ialah orang-orang yang menurut hawa
nafsunya.
[17]
Dan (sebaliknya) orang-orang yang
menerima petunjuk (ke jalan yang benar), Allah menambahi mereka dengan hidayah
petunjuk, serta memberi kepada mereka (dorongan) untuk mereka bertaqwa.
[18]
(Kiranya golongan yang ingkar masih
tidak mahu menerima peringatan yang diberi kepadanya) maka tidak ada lagi yang
mereka tunggu melainkan saat kiamat yang akan datang kepada mereka secara
mengejut, kerana sesungguhnya telah lahirlah tanda-tanda kedatangannya. Kalaulah
demikian, maka bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan yang diberi kepada
mereka - apabila saat kiamat itu datang kepada mereka?
[19]
Oleh itu, maka tetapkanlah pengetahuanmu
dan keyakinanmu (wahai Muhammad) bahawa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya bagi salah silap yang
engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang beriman - lelaki dan
perempuan; dan (ingatlah), Allah mengetahui akan keadaan gerak-geri kamu (di
dunia) dan keadaan penetapan kamu (di akhirat).
[20]
Dan (kerana gemarkan pahala berjuang
menegakkan Islam) orang-orang yang beriman berkata: "Alangkah baiknya
sekiranya diturunkan satu surah (dari Al-Quran, yang memerintahkan kami
berjuang)?" Maka apabila diturunkan satu surah (dari Al-Quran) yang tegas
keterangannya dan tersebut padanya hukum-hukum yang mewajibkan perang Jihad
(menentang pencerobohan musuh), sudah tentu engkau akan melihat orang-orang
yang ada penyakit (kufur) dalam hatinya memandang kepadamu dengan terbeliak matanya
kerana gerun takut menghadapi mati; dengan yang demikian, maka kebinasaanlah
lebih hampir kepada mereka.
[21]
(Mereka selalu berkata: "Pendirian
kami) mematuhi perintah dan memperkatakan perkataan yang baik (yang diredhai
Allah)". Dalam pada itu, apabila perkara (peperangan Jihad) itu ditetapkan
wajibnya, (mereka tidak menyukainya); maka kalaulah mereka bersifat jujur
kepada Allah (dengan mematuhi perintahNya), tentulah yang demikian itu amat
baik bagi mereka.
[22]
(Kalau kamu
tidak mematuhi perintah) maka tidakkah kamu harus dibimbang dan dikhuatirkan -
jika kamu dapat memegang kuasa - kamu akan melakukan kerosakan di muka bumi,
dan memutuskan hubungan silaturrahim dengan kaum kerabat?
[23]
(Orang-orang
yang melakukan perkara yang tersebut) merekalah yang dilaknat oleh Allah serta
ditulikan pendengaran mereka, dan dibutakan penglihatannya
[24]
(Setelah
diterangkan yang demikian) maka adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami
serta memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup
(yang menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran)?
[25]
Sesungguhnya orang-orang yang telah
berbalik kepada keingkaran mereka sesudah terang nyata kepada mereka kebenaran
petunjuk (yang dikemukakan kepadanya), Syaitanlah yang memperdayakan mereka
(berlaku demikian), serta memanjangkan angan-angan mereka. [26]
Berlakunya yang
demikian ialah: kerana mereka berkata kepada orang-orang yang tidak
menyukai perkara yang diturunkan oleh
Allah: "Kami akan patuh kepada kamu pada setengah perkara (yang berhubung
dengan menentang Muhammad dan pengikutnya) itu"; sedang Allah mengetahui
segala (perkataan dan perbuatan) yang mereka sembunyikan. [27]
(Kalaulah mereka
terlepas sekarang dari bencana kejahatan mereka) maka bagaimanakah
(mereka dapat
menolak azab seksa) apabila malaikat mengambil nyawa mereka sambil memukul muka
dan punggung mereka?
[28]
(Kematian mereka
dalam keadaan yang buruk) itu, kerana mereka menurut (serta melakukan)
perkara-perkara yang menyebabkan kemurkaan Allah, dan mereka pula membenci perkara-
perkara yang diredhaiNya; oleh itu, Allah gugurkan amal-amal mereka (yang baik, yang pernah mereka lakukan).
[29]
Patutkah
orang-orang (munafik) yang ada penyakit (syak, ragu-ragu) dalam hatinya:
menyangka bahawa Allah tidak sekali-kali akan mendedahkan perasaan dendam dan
hasad dengki mereka (terhadap Nabi Muhammad s.a.w dan umatnya)?
[30]
Dan sekiranya Kami kehendaki, tentulah
Kami akan memperkenalkan mereka
kepadamu (wahai Muhammad), lalu engkau tetap mengenalinya dengan tanda-tanda
(yang menjadi sifat) mereka; dan demi sesungguhnya, engkau akan mengenali
mereka dari gaya dan tutur katanya. Dan (ingatlah kamu masing-masing), Allah
mengetahui segala yang kamu lakukan.
[31]
Dan demi
sesungguhnya! Kami tetap menguji kamu (wahai orang-orang yang mengaku
beriman) sehingga ternyata pengetahuan
Kami tentang adanya orang-orang yang
berjuang dari kalangan kamu dan orang-orang yang sabar (dalam menjalankan
perintah Kami); dan (sehingga) Kami dapat mengesahkan (benar atau tidaknya)
berita-berita tentang keadaan kamu.
[32]
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan
menghalangi (dirinya dan orang lain) dari jalan Allah, serta mereka memusuhi
Rasul Allah setelah ternyata kepada
mereka kebenaran petunjuk (yang dibawanya), mereka tidak sekali-kali akan dapat
mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun, dan (sebaliknya) Allah akan
menghampakan perbuatan dan amal- amal mereka.
[33]
Wahai orang-orang yang beriman!
Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul
Allah, dan janganlah kamu
batalkan amal-amal kamu!
[34]
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan menghalangi (dirinya dan orang lain) dari jalan
Allah, kemudian mereka mati dengan keadaan kafirnya, maka Allah tidak
sekali-kali akan mengampunkan mereka.
[35]
(Apabila kamu telah mengetahui bahawa
orang-orang kafir itu dihampakan amalnya dan diseksa oleh Allah) maka janganlah
kamu (wahai orang-orang yang beriman) merasa lemah dan mengajak (musuh yang
menceroboh) untuk berdamai, padahal kamulah orang-orang yang tertinggi
keadaannya, lagi pula Allah bersama-sama kamu (untuk membela kamu mencapai
kemenangan), dan Ia tidak sekali-kali akan mengurangi (pahala) amal-amal kamu. [36]
(Ingatlah)
bahawa kehidupan dunia (yang tidak berdasarkan iman dan taqwa) hanyalah ibarat
permainan dan
hiburan; dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan memberikan kamu
pahala amal kamu, dan Ia tidak meminta kepada kamu harta benda kamu (melainkan untuk memberikan kamu
barang yang lebih baik daripadanya).
[37]
(Tabiat kamu
wahai manusia) jika Tuhan meminta kepada kamu harta benda kamu serta mendesak
kamu memberikanNya, nescaya kamu akan berlaku bakhil kedekut, dan kebakhilan
itu akan melahirkan kemarahan dan kebencian kamu.
[38]
(Ingatlah), kamu
ini adalah orang-orang yang bertabiat demikian - kamu diseru supaya menderma
dan membelanjakan sedikit dari harta benda kamu pada jalan Allah, maka ada di
antara kamu yang berlaku bakhil, padahal sesiapa yang berlaku bakhil maka
sesungguhnya ia hanyalah berlaku bakhil kepada dirinya sendiri. Dan (ingatlah)
Allah Maha kaya (tidak berhajat kepada sesuatupun), sedang kamu semua
orang-orang miskin (yang sentiasa berhajat kepadaNya dalam segala hal). Dan
jika kamu berpaling (daripada beriman, bertaqwa dan berderma) Ia akan
menggantikan kamu dengan kaum yang lain; setelah itu mereka tidak akan
berkeadaan seperti kamu.
Al-Fat-h
[1]
Sesungguhnya Kami telah membuka bagi
perjuanganmu (wahai Muhammad) satu jalan kemenangan yang jelas nyata,
[2]
Kemenangan yang dengan sebabnya Allah
mengampunkan salah dan silapmu yang telah lalu dan yang terkemudian, dan menyempurnakan
nikmatNya kepadamu, serta menambahkanmu hidayah ke jalan yang lurus (dalam
mengembangkan Islam dan melaksanakan hukum- hukumnya).
[3]
Dan dengan sebabnya Allah memberikanmu
pertolongan (untuk mencapai kejayaan) dengan sepunuh-penuh dan sehandal-handal
pertolongan (yang tidak ada bandingannya).
[4]
(Tuhan yang membuka jalan kemenangan
itu) Dia lah yang menurunkan semangat tenang tenteram ke dalam hati orang-orang
yang beriman (semasa mereka meradang terhadap angkara musuh) supaya mereka
bertambah iman dan yakin beserta dengan iman dan keyakinan mereka yang sedia
ada; pada hal Allah menguasai tentera langit dan bumi (untuk menolong mereka);
dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[5]
(Allah melakukan
yang demikian) supaya ia memasukkan orang-orang yang beriman - lelaki dan
perempuan - ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dengan
keadaan kekal mereka di dalamnya, serta menghapuskan dosa-dosa mereka; dan adalah yang demikian itu pada sisi Allah
merupakan kejayaan yang besar (untuk mereka);
[6]
Dan supaya Ia menyeksa orang-orang
munafik - lelaki dan perempuan, dan orang-orang musyrik - lelaki dan perempuan,
yang menyangka terhadap Allah dengan sangkaan yang buruk (bahawa Ia akan
mengecewakan RasulNya). Atas merekalah tertimpanya bala bencana yang dibawa oleh peredaran zaman; dan (selain itu)
Allah murkai mereka dan melaknatkan mereka serta menyediakan untuk mereka
neraka Jahannam; sedang neraka Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat
kembali.
[7]
Dan Allah menguasai tentera
langit dan bumi (untuk menyeksa orang-orang yang derhaka);
dan Allah adalah Maha Kuasa, lagi
Maha Bijaksana.
[8]
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu
(wahai Muhammad) sebagai Rasul yang menjadi saksi (yang diterima
keterangannya), dan sebagai pembawa berita gembira (kepada orang- orang yang
beriman), serta pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar).
[9]
(Kami mengutusmu wahai Muhammad) supaya
engkau dan umatmu beriman kepada Allah dan RasulNya, dan supaya kamu kuatkan
ugamaNya serta memuliakanNya, dan supaya kamu beribadat kepadaNya pada waktu
pagi dan petang.
[10]
Sesungguhnya orang-orang yang memberi
pengakuan taat setia kepadamu (wahai Muhammad - untuk berjuang menentang
musuh), mereka hanyasanya memberikan pengakuan taat setia kepada Allah; Allah
mengawasi keadaan mereka memberikan taat setia itu (untuk membalasnya). Oleh
itu, sesiapa yang tidak menyempurnakan janji setianya maka bahaya tidak
menyempurnakan itu hanya menimpa dirinya; dan sesiapa yang menyempurnakan apa
yang telah dijanjikannya kepada Allah, maka Allah akan memberi
kepadanya pahala yang besar.
[11]
Orang-orang "A'raab" (kaum
Arab Badwi) yang ketinggalan tidak turut (bersama-sama denganmu ke Hudaibiyah),
akan berkata kepadamu (wahai Muhammad): "Kami telah dihalangi oleh urusan
menjaga keselamatan harta benda dan anak isteri kami; oleh itu, pohonkanlah
ampun kepada Allah untuk kami". Mereka berkata dengan lidahnya apa yang
tidak ada dalam hatinya. Katakanlah (wahai Muhammad: "Jika demikian sebab
ketinggalan kamu) maka adakah sesiapa yang berkuasa mempertahankan kamu
daripada terkena atau menerima sesuatu ketetapan dari Allah jika Ia tetapkan
kamu ditimpa bahaya atau beroleh
manfaat? (Tidak ada sesiapapun, dan apa yang kamu katakan itu bukanlah menjadi
sebab) bahkan Allah adalah Maha Mendalam pengetahuanNya tentang sebab
ketinggalan yang kamu lakukan itu (dan Ia akan membalasnya).
[12]
"(Itu bukanlah sebabnya) bahkan
sebabnya kamu telah menyangka bahawa Rasulullah dan orang-orang yang beriman
(yang pergi berperang akan binasa semuanya dan) tidak akan kembali lagi kepada
akan isteri dan keluarga masing-masing selama-lamanya; dan sangkaan yang
demikian itu diperelokkan (oleh Syaitan) di dalam hati kamu (serta
menerimanya); dan lagi kamu telah menyangka berbagai-bagai sangkaan yang buruk
(terhadap ugama Allah yang dibawa oleh RasulNya); dan (dengan itu) menjadilah
kamu kaum yang rosak binasa".
[13]
Dan (ingatlah bahawa) sesiapa yang tidak
beriman kepada Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya Kami sediakan bagi
orang-orang kafir itu api neraka yang menjulang-julang. [14]
Dan (ingatlah
juga bahawa) kuasa pemerintahan langit dan bumi adalah hak kepunyaan
Allah, Ia
berkuasa mengampunkan sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga berkuasa
menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya; dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi
Maha Mengasihani.
[15]
Orang-orang (munafik) yang tidak turut
berjuang (bersama-sama kamu) akan berkata semasa kamu pergi (mengepong musuh
serta) mendapat harta rampasan perang: Biarkanlah kami turut serta dengan
kamu!" Mereka (dengan itu) hendak mengubah janji Allah (yang menentukan
hanya orang-orang yang turut hadir di Hudaibiyah sahaja yang berhak mendapat
harta rampasan perang itu). Katakanlah (wahai Muhammad): "Kamu tidak
dibenarkan sama sekali turut serta dengan kami; demikianlah Allah menegaskan
(larangan itu) semenjak
dahulu lagi". Mereka akan berkata
pula: "(Bukan Tuhan yang
melarang) bahkan kamu dengki kepada kami", (apa yang mereka katakan itu
tidaklah benar), bahkan mereka tidak faham
kecuali sedikit sahaja; (mereka hanya faham tentang kehidupan dan kesenangan dunia
semata-mata).
[16]
Katakanlah (wahai Muhammad) kepada
orang-orang yang tidak turut berjuang (bersama- samamu) dari kalangan kaum-kaum
Arab Badwi: "Kamu akan diajak menentang satu
kaum (penceroboh) yang sangat kuat gagah supaya kamu memeranginya, atau mereka
menurut perintah Islam (secara damai). Jika kamu taat (menjalankan perintah Allah ini), Allah akan mengurniakan kamu dengan balasan yang baik (di
dunia dan akhirat), dan kalau kamu
berpaling ingkar
seperti keingkaran dahulu, nescaya Allah akan menyeksa kamu dengan azab yang
tidak terperi sakitnya".
[17]
Tidaklah menjadi salah kepada orang
buta, dan tidaklah menjadi salah kepada orang tempang, dan tidaklah menjadi
salah kepada orang sakit (tidak turut berperang, kerana masing-masing ada
uzurnya). Dan (ingatlah), sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, akan
dimasukkanNya ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dan
sesiapa yang berpaling ingkar, akan diseksaNya dengan azab yang tidak terperi
sakitnya. [18]
Demi
sesungguhnya! Allah reda akan orang-orang yang beriman, ketika mereka
memberikan
pengakuan taat setia kepadamu (wahai
Muhammad) di bawah naungan pohon (yang termaklum di Hudaibiyah); maka (dengan
itu) ternyata apa yang sedia diketahuiNya tentang (kebenaran iman dan taat
setia) yang ada dalam hati mereka, lalu Ia menurunkan semangat tenang tenteram
kepada mereka, dan membalas mereka dengan kemenangan yang dekat masa datangnya;
[19]
Dan juga dengan
banyak harta rampasan perang, yang mereka akan dapat mengambilnya. Dan
(ingatlah), Allah adalah Maha kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[20]
(Sebagai
memuliakan orang-orang yang memberi pengakuan taat setianya di Hudaibiyah,
Tuhan menujukan firmannya kepada mereka): Allah menjanjikan kepada kamu harta
rampasan yang banyak yang kamu akan mengambilnya, lalu Ia menyegerakan untuk
kamu harta rampasan perang ini, serta Ia telah menahan tangan manusia (pihak
musuh di situ) daripada menyerang kamu; (Allah melakukan yang demikian supaya
kamu beroleh manfaat) dan supaya menjadi tanda (yang membuktikan kebenaran janjiNya) bagi orang-orang yang
beriman, dan juga supaya Ia menambahkan kamu hidayah ke jalan yang lurus.
[21]
Dan ada lagi harta rampasan lain yang
kamu belum dapat menguasainya, (tetapi) Allah telah memelihara harta itu dengan
kekuasaanNya (untuk kamu mendapatnya); dan (ingatlah), Allah adalah Maha Kuasa
atas tiap-tiap sesuatu.
[22]
Dan sekiranya orang-orang kafir (dari
penduduk Makkah) itu memerangi kamu (di Hudaibiyah), tentulah mereka akan
berpaling melarikan diri dengan kekalahan; kemudian mereka tidak akan beroleh
sesiapapun yang menjadi pelindung atau memberikan pertolongan. [23]
(Kekalahan
orang-orang yang menentang Rasul Allah sudah tetap menurut)
"Sunnatullah"
(peraturan
Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu lagi; dan engkau tidak akan mendapati
sebarang perubahan bagi cara dan peraturan Allah itu.
[24]
Dan Dia lah yang telah menahan tangan
mereka (yang musyrik) daripada melakukan perkara yang buruk terhadap kamu, dan
tangan kamu daripada berbuat demikian kepada mereka di kawasan Makkah, sesudah
Ia menjadikan kamu dapat menewaskan mereka. Dan (ingatlah), Allah adalah Maha
Melihat akan segala yang kamu kerjakan.
[25]
Mereka itulah orang-orang yang kafir dan
menghalang kamu daripada masuk ke masjid Al- Haraam (Makkah Al-Mukarramah)
serta (menyebabkan) binatang-binatang korban (yang kamu bawa): tertahan dari
sampai ke tempat sembelihannya. Dan kalaulah tidak kerana kemungkinan kamu akan
melakukan pembunuhan yang tidak
sengaja terhadap beberapa orang yang beriman, lelaki dan perempuan, yang ada di
antara orang-orang kafir itu, pada hal kamu tidak mengetahui mereka beriman,
yang akibatnya kamu akan menanggung kesusahan dan dukacita disebabkan
pembunuhan mereka, - (tentulah diizinkan kamu menyerang kaum musyrik yang
mengancam kamu itu). (Tetapi tidak diizinkan) kerana Allah hendak memasukkan
sesiapa yang dikehendakiNya ke dalam rahmatNya. Kalaulah mereka (penduduk
Makkah - yang beriman dan yang musyrik)
itu berpisahan (di antara satu puak
dengan yang lain), tentulah Kami menyeksa orang-orang yang kafir dari mereka
dengan
seksa (di dunia) yang tidak
terperi sakitnya.
[26]
(Ingatlah dan kenangkanlah ihsan Tuhan
kepada kamu) ketika orang-orang yang
kafir itu menimbulkan perasaan sombong angkuh yang ada dalam hati mereka
(terhadap kebenaran Islam) - perasaan sombong angkuh secara Jahiliyah (yang
menyebabkan kamu panas hati dan terharu), lalu Allah menurunkan semangat tenang
tenteram kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman (sehingga
tercapailah perdamaian), serta meminta mereka tetap berpegang kepada
"Kalimah Taqwa", sedang mereka (di sisi Allah) adalah orang-orang
yang sangat berhak dengan "kalimah Taqwa" itu serta menjadi ahlinya.
Dan (ingatlah), Allah adalah Maha
Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[27]
Demi sesungguhnya! Allah tetap
menyatakan benar RasulNya dalam perkara mimpi itu dengan kenyataan yang
sebenar; iaitu sesungguhnya kamu
tetap akan memasuki Masjid Al- Haraam
- insya Allah (pada masa yang ditentukanNya) - dalam keadaan aman
(menyempurnakan ibadat umrah kamu) dengan mencukur kepala kamu, dan kalau
(tidak pun) menggunting sedikit rambutnya, serta kamu tidak merasa takut (akan
pengkhianatan musuh sehingga kamu keluar balik dari situ). (Allah mengangguhkan
berlakunya kenyataan itu) kerana Ia mengetahui (adanya feadah dalam penangguhan itu) yang
kamu tidak mengetahuinya; maka Ia menyediakan sebelum (terlaksananya mimpi)
itu, satu kemenangan yang dekat (masa berlakunnya).
[28]
(Allah yang
menyatakan itu) Dia lah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad, s.a.w) dengan
membawa hidayah petunjuk dan ugama yang benar
(ugama Islam), supaya Dia memenangkannya dan meninggikannya atas segala bawaan
ugama yang lain; dan cukuplah Allah menjadi Saksi (tentang kebenaran apa yang
dibawa oleh RasulNya itu).
[29]
Nabi Muhammad
(s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap
keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya
bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam).
Engkau melihat mereka tetap beribadat rukuk dan sujud, dengan mengharapkan
limpah kurnia (pahala) dari Tuhan mereka serta mengharapkan keredaanNya. Tanda
yang menunjukkan mereka (sebagai orang-orang yang soleh) terdapat muka mereka -
dari kesan sujud (dan ibadat mereka yang ikhlas). Demikianlah sifat mereka yang
tersebut di dalam Kitab Taurat;
dan sifat mereka di dalam Kitab Injil
pula ialah: (bahawa mereka
diibaratkan) sebagai pokok tanaman yang mengeluarkan anak dan tunasnya, lalu
anak dan tunasnya itu menyuburkannya, sehingga ia menjadi kuat, lalu ia tegap
berdiri di atas (pangkal) batangnya dengan keadaan yang mengkagumkan orang-orang yang menanamnya. (Allah
menjadikan sahabat-sahabat Nabi Muhammad, s.a.w dan pengikut-pengikutnya
kembang biak serta kuat gagah
sedemikian itu) kerana Ia hendak
menjadikan orang-orang kafir merana dengan perasaan marah dan hasad dengki -
dengan kembang biaknya umat Islam itu. (Dan selain itu) Allah telah
menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari mereka, keampunan
dan pahala yang besar.
Al-Hujuraat
[1]
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memandai-mandai (melakukan sesuatu
perkara) sebelum (mendapat hukum atau kebenaran) Allah dan RasulNya; dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya
Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[2]
Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu mengangkat suara kamu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu
menyaringkan suara (dengan lantang) semasa bercakap dengannya sebagaimana
setengah kamu menyaringkan suaranya semasa bercakap dengan setengahnya yang
lain. (Larangan yang demikian) supaya amal-amal kamu tidak hapus pahalanya,
sedang kamu tidak menyedarinya.
[3]
Sesungguhnya orang-orang yang
merendahkan suaranya semasa mereka berada di sisi Rasulullah (s.a.w), -
merekalah orang-orang yang telah dibersihkan Allah hati mereka untuk bertaqwa;
mereka beroleh keampunan dan pahala yang
besar.
[4]
Sesungguhnya orang-orang yang
memanggilmu dari luar bilik-bilik (tempat ahlimu, wahai
Muhammad), kebanyakan mereka
tidak mengerti (adab dan tata tertib).
[5]
Dan kalaulah
mereka bersabar menunggu sehingga engkau keluar menemui mereka, tentulah cara yang demikian lebih baik
bagi mereka; dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[6]
Wahai orang-orang yang beriman! Jika
datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah
(untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum
dengan perkara yang tidak diingini - dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya)
- sehingga menjadikan kamu menyesali
apa yang kamu telah lakukan.
[7]
Dan ketahuilah! Bahawasanya dalam
kalangan kamu ada Rasulullah (maka janganlah kemahuan atau pendapat kamu
mendahului pentadbirannya); kalaulah ia menurut kehendak kamu dalam kebanyakan
perkara, tentulah kamu akan mengalami kesukaran; akan tetapi
(Rasulullah
tidak menurut melainkan perkara yang diwahyukan kepadanya, dan kamu wahai
orang-orang yang beriman hendaklah bersyukur kerana) Allah menjadikan iman
suatu
perkara yang kamu cintai serta di
perhiaskannya dalam hati kamu, dan menjadikan kekufuran dan perbuatan fasik
serta perbuatan derhaka itu: perkara-perkara yang kamu benci; mereka yang
bersifat demikian ialah orang-orang yang tetap menurut jalan yang lurus; -
[8]
(Mereka dijadikan berkeadaan
demikian) sebagai limpah kurnia dan nikmat pemberian dari
Allah; dan (ingatlah), Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[9]
Dan jika dua puak dari orang-orang yang
beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya; jika salah satunya
berlaku zalim terhadap yang lain, maka lawanlah puak yang zalim itu sehingga ia
kembali mematuhi perintah Allah; jika ia kembali patuh maka damaikanlah di
antara keduanya dengan adil (menurut hukum Allah), serta berlaku adillah kamu
(dalam segala perkara); sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil. [10]
Sebenarnya
orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara
dua saudara kamu
(yang bertelingkah) itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beroleh
rahmat.
[11]
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah sesuatu puak (dari kaum lelaki) mencemuh
dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, (kerana) harus puak yang
dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah pula sesuatu puak dari
kaum perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak perempuan yang lain,
(kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan
janganlah setengah kamu menyatakan keaiban setengahnya yang lain; dan janganlah
pula kamu panggil-memanggil antara satu dengan yang lain dengan
gelaran yang buruk. (Larangan-larangan yang tersebut menyebabkan orang yang
melakukannya menjadi fasik, maka) amatlah buruknya sebutan nama fasik (kepada
seseorang) sesudah ia beriman. Dan
(ingatlah), sesiapa yang tidak bertaubat (daripada perbuatan fasiknya) maka
merekalah orang-orang yang zalim.
[12]
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah
kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan
yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa;
dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan
janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari
kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan
mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya.
(Oleh itu, patuhilah larangan-larangan
yang tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima
taubat, lagi Maha mengasihani.
[13]
Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami
telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan
kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan
beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di
sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih
keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha
Mendalam PengetahuanNya (akan
keadaan dan amalan kamu).
[14]
Orang-orang " A'raab" berkata:
" Kami telah beriman". Katakanlah (wahai Muhammad): "Kamu belum
beriman, (janganlah berkata demikian), tetapi sementara iman belum lagi meresap
masuk ke dalam hati kamu berkatalah sahaja: ` kami telah Islam '. Dan
(ingatlah), jika kamu taat kepada Allah RasulNya (zahir dan batin), Allah tidak
akan mengurangkan sedikitpun dari pahala amal-amal kamu, kerana sesungguhnya
Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani".
[15]
Sesungguhnya orang-orang yang
sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan
RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu- ragu lagi, serta
mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka
itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).
[16]
Katakanlah (kepada orang-orang
"A'raab" itu wahai Muhammad): "Patutkah kamu hendak memberitahu
kepada Allah tentang ugama kamu (dengan berkata: ` kami telah beriman ')?
Padahal Allah mengetahui segala yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan
Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu".
[17]
Mereka mengira dirinya berbudi kepadamu
(wahai Muhammad) dengan sebab mereka telah Islam (tidak melawan dan tidak menentang).
Katakanlah (kepada mereka): "Janganlah kamu mengira keislaman kamu itu
sebagai budi kepadaku, bahkan (kalaulah
sah dakwaan kamu itu sekalipun maka) Allah jualah yang berhak
membangkit-bangkitkan budiNya kepada
kamu, kerana Dia lah yang memimpin kamu kepada iman (yang kamu dakwakan itu),
kalau betul kamu orang-orang yang benar (pengakuan imannya).
[18]
"Sesungguhnya
Allah mengetahui segala rahsia langit dan bumi, dan Allah Maha Melihat akan
segala yang kamu kerjakan".
Qaaf
[1]
Qaaf. Demi Al-Quran yang melimpah-limpah
kemuliaan dan kebaikannya (bahawa sesungguhnya Muhammad adalah Rasul yang
diutus memberi peringatan dan amaran). [2]
(Kaum musyrik
Makkah bukan sahaja mengingkari kerasulannya) bahkan mereka merasa
hairan kerana datang kepada mereka, dari
kalangan mereka sendiri, seorang
Rasul pemberi peringatan dan amaran (mengenai perkara hidup semula sesudah
mati); lalu orang-orang yang kafir itu berkata: "Ini adalah satu perkara
yang menakjubkan!
[3]
"Adakah (kita akan kembali hidup)
sesudah kita mati dan menjadi tanah? Itu adalah cara kembali yang jauh (dari
kemungkinan, kerana jasad yang telah hancur tidak dapat diketahui
lagi)".
[4]
(Apa yang mereka
katakan itu tidaklah benar, kerana) Kami sedia mengetahui apa yang dimakan oleh
bumi sedikit demi sedikit dari (tubuh orang mati) mereka, serta ada di sisi
Kami sebuah Kitab yang menyimpan (catitan segala perkara yang berlaku).
[5]
(Mereka tidak mahu berfikir betul)
bahkan mereka (terburu-buru) mendustakan kebenaran apabila sahaja sampainya
kepada mereka; oleh sebab itu, mereka berada dalam keadaan yang serba kacau.
[6]
(Kalaulah mereka menyangka Kami tidak
berkuasa mengembalikan mereka hidup semula) maka tidakkah mereka memandang ke
langit yang ada di sebelah atas mereka (dengan tidak bertiang) bagaimana Kami
membinanya (dengan rapi) serta Kami menghiasinya (dengan bintang-bintang), dan
dengan keadaan tidak ada padanya retak-renggang? -
[7]
Dan juga
(keadaan) bumi ini, (bagaimana) Kami bentangkan dia sebagai hamparan, dan Kami
letakkan padanya gunung-ganang yang terdiri kukuh, serta Kami tumbuhkan padanya
pelbagai jenis tanaman yang indah
subur?
[8]
(Kami adakan
semuanya itu) untuk menjadi perhatian dan peringatan, (yang menunjukkan jalan
kebenaran), kepada tiap-tiap seorang hamba Allah yang mahu kembali kepadaNya
(dengan taat dan berbakti).
[9]
Dan juga Kami
telah menurunkan dari langit air (hujan) yang banyak faedahnya, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu pokok-pokok tanaman (buah-buahan) dan biji-bijian yang
dituai; [10]
Serta
pohon-pohon kurma yang tinggi menjulang, yang
mengeluarkan mayang, berlapis-lapis,
lagi lebat putiknya;
[11]
(Semuanya itu)
sebagai rezeki bagi hamba-hamba Kami. Dan lagi Kami telah hidupkan dengan air
itu bumi yang mati; demikianlah pula keadaan keluarnya (orang-orang yang mati
dari kubur setelah dibangkitkan hidup semula).
[12]
Sebelum mereka
(yang menentang Nabi Muhammad) itu - kaum Nabi Nuh, dan "Ashaabur-
Rassi" serta Thamud (kaum Nabi Soleh), telah juga mendustakan Rasul masing-masing,
[13]
Dan juga Aad (kaum Nabi Hud), dan
Firaun, serta kaum Nabi Lut,
[14]
Dan juga penduduk "Aikah",
serta kaum " Tubba' "; tiap-tiap satu kaum itu telah mendustakan
Rasul-rasul (yang diutus kepadanya), lalu mereka ditimpa azab yang Aku
janjikan.
[15]
(Setelah mereka
melihat dan memerhatikan makhluk-makhluk yang Kami ciptakan itu) maka adakah
Kami telah lemah dengan ciptaan yang pertama itu (sehingga Kami tidak dapat
mengadakannya
semula? Tidak! Dan merekapun tidak mengingkari
kekuasaan Kami). Bahkan mereka berada dalam keadaan keliru dan ragu-ragu
tentang ciptaan makhluk- makhluk (hidup semula) dalam bentuk yang baharu.
[16]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah mencipta manusia dan Kami sedia mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, sedang (pengetahuan) Kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya,
[17]
Semasa dua
malaikat (yang mengawal dan menjaganya) menerima dan menulis segala perkataan
dan perbuatannya; yang satu duduk di sebelah kanannya,
dan yang satu lagi di sebelah kirinya.
[18]
Tidak ada sebarang perkataan yang
dilafazkannya (atau perbuatan yang dilakukannya) melainkan ada di sisinya
malaikat pengawas yang sentiasa sedia (menerima dan menulisnya). [19]
Dan (apabila
sampai ajal seseorang) datanglah "Sakaratulmuat" membawa kebenaran (yang
telah
dijanjikan, serta dikatakan kepada yang mengingkarinya sebelum itu):
"Inilah perkara yang engkau selalu mengelak diri daripadanya!"
[20]
Dan lagi
(apabila sampai saat yang ditentukan) ditiuplah sangkakala (untuk menghidupkan
semula makhluk-makhluk yang telah mati); saat itu ialah hari berlakunya amaran
yang telah diberikan.
[21]
Dan (setelah itu) datanglah tiap-tiap
orang (ke Padang Mahsyar), disertai (dua malaikat: yang satu menjadi) pembawa,
dan (yang satu lagi menjadi) saksi;
[22]
(Serta dikatakan kepadanya): "Demi
sesungguhnya! Engkau di dunia dahulu berada dalam keadaan lalai tentang
(perkara hari) ini, maka kami hapuskan kelalaian yang menyelubungimu itu, lalu
pandanganmu pada hari ini menjadi tajam (dapat menyaksikan dengan jelasnya perkara-perkara hari akhirat)".
[23]
Dan berkatalah malaikat yang sentiasa ada bersama-samanya: "Inilah (Kitab catitan iman
dan amal) orang yang terletak dalam jagaanku, siap sedia (untuk
dibicarakan)".
[24]
(Setelah tiap-tiap orang dibicarakan,
Allah berfirman kepada kedua malaikat yang menjadi pembawa dan saksi itu):
"Humbankanlah oleh kamu berdua, ke dalam neraka Jahannam tiap- tiap orang
yang tetap degil dalam kekufurannya; -
[25]
"Yang
sering menghalangi jenis kebajikan, yang melanggar hukum ugama, lagi yang
meragukan kebenaran,
[26]
"Yang
menyembah benda yang lain bersama-sama Allah; maka humbankanlah oleh kamu
berdua akan dia ke dalam azab seksa yang seberat-beratnya".
[27]
(Semasa ia dihumbankan ke dalam neraka
Jahannam, ia mendakwa bahawa Syaitanlah yang menjadikan dia sesat; pada saat
itu) Syaitan yang sentiasa menyertainya
(di dunia dahulu) berkata: "Wahai Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya
tetapi sememangnya dia sendiri
berada di dalam kesesatan yang jauh terpesong".
[28]
Allah berfirman:
"Janganlah kamu berbalah lagi di hadapanKu, (tidak ada gunanya berbalah pada masa Aku membuat
keputusan); padahal (kamu sedia mengetahui bahawa) Aku dahulu telah memberi
amaran kepada kamu (akan menyeksa orang-orang yang bersalah).
[29]
"KeputusanKu
itu tidak dapat diubah atau ditukar ganti, dan Aku tidak sekali-kali berlaku
zalim kepada hambaKu".
[30]
(Peringatkanlah
manusia) akan hari Kami bertanya kepada neraka Jahannam: "Adakah engkau
sudah penuh? " Ia menjawab: "Adakah lagi sebarang tambahan?"
[31]
Dan (ingatkanlah
pula hari) didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa, di tempat yang
tidak jauh (dari mereka).
[32]
(Serta dikatakan kepada mereka):
"Inilah yang dijanjikan kepada kamu, - kepada tiap-tiap hamba yang
sentiasa kembali (kepada Allah dengan mengerjakan ibadat), lagi yang sangat
memelihara dengan sebaik-baiknya (segala hukum dan peraturan Allah);
[33]
"(Iaitu) orang yang takut
(melanggar perintah Allah) Yang Maha Pemurah, semasa tidak dilihat orang dan
semasa ia tidak melihat azab Allah, serta ia
datang (kepada Allah) dengan hati yang tunduk taat".
[34]
(Mereka
dipersilakan oleh malaikat dengan berkata): "Masuklah kamu ke dalam Syurga
dengan selamat sejahtera; hari ini ialah hari (bermulanya) kehidupan yang
kekal".
[35]
Mereka beroleh apa yang mereka
kehendaki di situ, dan di sisi Kami ada lagi tambahan
(limpah kurnia yang tidak
terlintas di hati mereka).
[36]
Dan berapa
banyak kaum-kaum (yang ingkar) yang terdahulu daripada orang-orang musyrik
Makkah itu Kami telah binasakan. Kaum-kaum itu lebih kekuatannya (dan
kehandalannya) daripada mereka, lalu kaum-kaum itu keluar mencari perlindungan
di merata-rata negeri. (Meskipun demikian keadaannya) dapatkah (mereka)
menyelamatkan diri?
[37]
Sesungguhnya (keterangan-keterangan dan
peristiwa-peristiwa) yang tersebut itu, tidak syak lagi mengandungi pengajaran
bagi sesiapa yang mempunyai hati (yang sedar pada masa membacanya), atau yang menggunakan pendengarannya dengan
bersungguh-sungguh (kepada pengajaran itu) dengan menumpukan hati dan fikiran
kepadanya.
[38]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di
antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak mengalami sebarang susah payah.
[39]
Oleh itu bersabarlah (wahai Muhammad)
akan apa yang dikatakan oleh mereka (yang menentangmu itu), dan bertasbihlah
sambil memuji Tuhanmu (terutama) sebelum terbit matahari dan sebelum matahari
terbenam.
[40]
Serta bertasbihlah kepadaNya pada
malam hari dan sesudah mengerjakan sembahyang.
[41]
Dan dengarlah
(apa yang diterangkan kepadamu sekarang ini mengenai hari kiamat), hari
(malaikat yang menjadi) penyeru, menyeru (makhluk-makhluk
yang telah mati) dari tempat yang dekat yang dapat didengar oleh semuanya),
[42]
Iaitu hari
mereka mendengar pekikan seruan yang menyatakan perkara yang benar; hari seruan
itu ialah hari masing-masing keluar dari kubur.
[43]
Sesungguhnya Kami menghidupkan dan
mematikan, dan kepada Kamilah sahaja tempat kembali (sekalian makhluk).
[44]
Pada hari bumi terbelah-belah untuk
mereka segera keluar (daripadanya). Perbuatan (menghidupkan dan) menghimpunkan
mereka di Padang Mahsyar itu, mudah bagi Kami melaksanakannya.
[45]
Kami lebih mengetahui apa yang mereka
katakan (dari berbagai tuduhan terhadapmu wahai Muhammad), dan engkau bukanlah
seorang yang berkuasa memaksa mereka (supaya masing- masing beriman). Oleh itu,
berilah peringatan dengan Al-Quran ini kepada orang yang takutkan janji azabKu.
Adz-Dzaariyaat
[1]
Demi angin yang
menerbang dan menaburkan (debu, biji-bijian benih, dan lain-lainnya), dengan
penerbangan dan penaburan yang sesungguh-sungguhnya, -
[2]
Dan awan yang membawa dan
mengangkut muatannya (ke tempat yang dikehendaki), -
[3]
Dan kapal-kapal yang belayar laju
dengan kemudahan yang diberikan kepadanya, -
[4]
Dan malaikat-malaikat yang
membahagi-bahagikan segala perkara yang mereka ditugaskan membahagikannya;
[5]
(Sumpah demi sumpah) bahawa
sesungguhnya segala yang
dijanjikan kepada kamu
(mengenai hari akhirat) tetap
benar;
[6]
Dan bahawa sesungguhnya balasan amal, tetap berlaku.
[7]
Demi langit yang mempunyai
jalan-jalan yang berbagai bentuk keadaannya,
[8]
Sesungguhnya
kamu berada dalam keadaan berlainan pendapat (mengenai ugama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, s.a.w).
[9]
Dipalingkan
daripada (perselisihan) itu orang-orang yang telah dipalingkan Allah (dengan
sebab keikhlasannya mencari kebenaran).
[10]
Binasalah orang-orang yang
sentiasa mengeluarkan pendapat dengan cara agak-agak sahaja,
[11]
(Iaitu) orang-orang yang
tenggelam alam kejahilan, serta lalaikan (hari pembalasan).
[12]
Mereka bertanya (secara
mengejek): "Bilakah datangnya hari pembalasan itu?"
[13]
(Jawabnya: hari itu ialah) hari
mereka diseksa (dengan dibakar) atas api neraka, -
[14]
(Sambil dikatakan kepada mereka):
"Rasalah azab seksa yang disediakan untuk kamu; inilah dia yang dahulu
kamu minta disegerakan kedatangannya".
[15]
Sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa adalah ditempatkan di dalam beberapa taman
Syurga, dengan matair-matair
terpancar padanya.
[16]
(Keadaan mereka
di sana) sentiasa menerima nikmat dan rahmat yang diberikan kepadanya oleh
Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka di dunia dahulu adalah orang-orang yang
berbuat kebaikan.
[17]
Mereka sentiasa mengambil sedikit
sahaja: masa dari waktu malam, untuk
mereka tidur.
[18]
Dan pada waktu akhir malam
(sebelum fajar) pula, mereka selalu beristighfar kepada Allah
(memohon ampun).
[19]
Dan pada
harta-harta mereka, (ada pula bahagian yang mereka tentukan menjadi) hak untuk
orang miskin yang meminta dan orang miskin yang menahan diri (daripada
meminta).
[20]
Dan pada bumi
ada tanda-tanda (yang membuktikan keesaan dan kekuasaan Allah) bagi orang-orang
(yang mahu mencapai pengetahuan) yang yakin,
[21]
Dan juga pada diri kamu sendiri.
Maka mengapa kamu tidak mahu melihat serta memikirkan
(dalil-dalil dan bukti itu)?
[22]
Dan di langit pula terdapat
(sebab-sebab) rezeki kamu, dan juga terdapat apa yang telah
(ditakdirkan dan) dijanjikan
kepada kamu.
[23]
Maka demi Tuhan langit dan bumi,
sesungguhnya (apa yang tersebut) itu tetap benar, (tidak patut diragu-ragukan)
sebagaimana (tidak sepatutnya diragukan) benarnya kamu dapat berkata-kata.
[24]
Sudahkah sampai
kepadamu (wahai Muhammad) perihal tetamu Nabi Ibrahim yang dimuliakan?
[25]
Ketika mereka
masuk mendapatkannya lalu memberi salam dengan berkata: "Salam sejahtera
kepadamu!" Ia menjawab: Salam sejahtera kepada kamu! "(Sambil berkata
dalam hati): mereka ini orang-orang yang tidak dikenal.
[26]
Kemudian ia
masuk mendapatkan Ahli rumahnya serta dibawanya keluar seekor anak lembu gemuk
(yang dipanggang).
[27]
Lalu dihidangkannya kepada mereka
sambil berkata: "Silalah makan".
[28]
(Setelah dilihatnya mereka mereka tidak
menjamah makanan itu), maka ia merasa takut dari keadaan mereka. (Melihat
kecemasannya), mereka berkata:
"Janganlah engkau takut (wahai Ibrahim)". Lalu mereka memberikan
berita gembira kepadanya, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang
berpengetahuan.
[29]
(Mendengarkan berita yang mengembirakan
itu), maka datanglah isterinya sambil menjerit (kehairanan) lalu menepuk
mukanya sambil berkata: "Aku sudah tua, lagi mandul, (bagaimana aku boleh
mendapat anak)?"
[30]
Mereka berkata:
"Demikianlah Tuhanmu berfirman, (kami hanya menyampaikan sahaja); Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Bijaksana, lagi
Maha Mengetahui".
MASYA ALLAH, BENERAN THANKS BGT KAK, SAYANG JUZ 27 NYA KETINGGALAN YA
ReplyDelete