[45]
Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad)
akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al- Quran, dan dirikanlah sembahyang
(dengan tekun); sesungguhnya sembahyang
itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar; dan sesungguhnya mengingati
Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya); dan (ingatlah) Allah
mengetahui akan apa yang kamu
kerjakan.
[46]
Dan janganlah
kamu berbahas dengan Ahli Kitab melainkan dengan
cara yang lebih baik, kecuali orang-orang yang berlaku zalim di antara
mereka; dan katakanlah (kepada mereka): "Kami beriman kepada (Al-Quran)
yang diturunkan kepada kami dan kepada (Taurat dan Injil) yang diturunkan
kepada kamu; dan Tuhan kami, juga Tuhan kamu, adalah Satu; dan
kepadaNyalah, kami patuh dengan
berserah diri."
[47]
Dan (sebagaimana Kami telah menurunkan
Kitab-kitab ugama kepada Rasul-rasul yang telah lalu) demikianlah Kami turunkan
pula kepadamu (wahai Muhammad) Kitab Al-Quran ini. Maka orang-orang yang Kami
berikan Kitab (Taurat dan Injil) ada yang beriman kepada Al- Quran, dan juga
sebahagian dari orang-orang (Makkah) beriman kepadanya; dan tiadalah yang
mengingkari ayat-ayat keterangan
Kami melainkan orang-orang yang
berdegil dalam kekufurannya.
[48]
Dan engkau (wahai Muhammad) tidak pernah
tahu membaca sesebuah kitab pun sebelum turunnya Al-Quran ini, dan tidak pula
tahu menulisnya dengan tangan
kananmu; (kalaulah engkau dahulu pandai membaca dan menulis) tentulah ada
alasan bagi orang-orang kafir yang menentangmu akan merasa ragu-ragu (tentang
kebenaranmu).
[49]
(Al-Quran tetap datangnya dari Allah dengan tidak syak
lagi) bahkan ia ayat-ayat keterangan yang jelas nyata, yang
terpelihara di dalam dada orang-orang yang berilmu; dan tiadalah yang
mengingkari ayat-ayat keterangan Kami melainkan orang-orang yang zalim.
[50]
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak
diturunkan kepada (Muhammad) mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Jawablah
(wahai Muhammad): "Sesungguhnya (urusan menurunkan) mukjizat-mukjizat itu
adalah tertentu bagi Allah, dan aku hanyalah
seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata".
[51]
(Patutkah mereka
meminta mukjizat-mukjizat yang lain?) tidakkah cukup bagi mereka bahawa Kami telah menurunkan kepadamu Al-Quran yang
dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya Al-Quran yang diturunkan itu mengandungi
rahmat dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
[52]
Katakanlah
(wahai Muhammad): "Cukuplah Allah menjadi saksi (yang mengetahui perkara
yang berbangkit) antaraku dengan kamu; Ia mengetahui segala yang ada di langit
dan di bumi. Dan mereka yang percaya kepada perkara yang salah dan tidak
percaya kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi.
[53]
Dan mereka meminta kepadamu menyegerakan
kedatangan azab (yang dijanjikan); dan kalau tidaklah kerana adanya tempoh yang
telah ditetapkan, tentulah azab itu akan datang menimpa mereka; dan azab itu
tetap akan datang menimpa mereka secara mengejut, sedang mereka tidak
menyedarinya.
[54]
Mereka meminta
kepadamu menyegerakan kedatangan azab itu, padahal sesungguhnya neraka Jahannam
tetap akan meliputi orang-orang yang
kafir -
[55]
Pada hari azab
itu menyelubungi mereka dari sebelah atas mereka dan dari bawah kaki mereka;
dan (malaikat yang melakukannya) akan
berkata kepada mereka: "Rasalah kamu (balasan) apa yang kamu telah
kerjakan".
[56]
Wahai hamba-hambaKu yang beriman!
Sesungguhnya bumiKu adalah luas (untuk kamu bebas beribadat); oleh itu, (di
mana sahaja kamu dapat berbuat demikian) maka hendaklah kamu ikhlaskan ibadat
kamu kepadaKu.
[57]
Tiap-tiap diri (sudah tetap) akan
merasai mati, kemudian kamu akan dikembalikan kepada
Kami (untuk menerima balasan).
[58]
Dan orang-orang yang beriman serta
beramal soleh, Kami akan tempatkan mereka dalam mahligai-mahligai di Syurga
yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya.
Demikianlah balasan yang sebaik-baiknya bagi
orang-orang yang beramal soleh - [59]
(Iaitu) mereka
yang sabar, dan mereka pula berserah diri bulat-bulat kepada Tuhannya.
[60]
Dan (ingatlah) berapa banyak binatang
yang tidak membawa rezekinya bersama, Allah jualah yang memberi rezeki
kepadanya dan kepada kamu; dan Dia lah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha
Mengetahui.
[61]
Dan sesungguhnya jika engkau (wahai
Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi, dan yang memudahkan
matahari dan bulan (untuk faedah makhluk-makhlukNya)?" Sudah tentu mereka
akan menjawab: "Allah". Maka bagaimana mereka tergamak dipalingkan
(oleh hawa nafsunya daripada mengakui
keesaan Allah dan mematuhi perintahNya)?
[62]
Allah
memewahkan rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan
menyempitkan (rezeki itu) baginya; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan
tiap- tiap sesuatu.
[63]
Dan sesungguhnya jika engkau (wahai
Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang menurunkan
hujan dari langit, lalu Ia hidupkan dengannya tumbuh- tumbuhan di bumi sesudah
matinya?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Ucapkanlah
(wahai Muhammad): "Alhamdulillah" (sebagai bersyukur disebabkan
pengakuan mereka yang demikian), bahkan kebanyakan mereka tidak memahami
(hakikat tauhid dan pengertian syirik).
[64]
Dan (ingatlah bahawa) kehidupan dunia
ini (meliputi segala kesenangan dan kemewahannya, jika dinilaikan dengan
kehidupan akhirat) tidak lain hanyalah ibarat hiburan dan permainan; dan
sesungguhnya negeri akhirat itu ialah kehidupan yang sebenar-benarnya; kalaulah
mereka mengetahui (hakikat ini
tentulah mereka tidak akan melupakan hari akhirat).
[65]
Dalam pada itu, apabila mereka naik
bahtera (lalu menemui sesuatu bahaya di laut), mereka memohon pertolongan kepada
Allah dengan doa yang tulus ikhlas kepadaNya.
Kemudian setelah Allah menyelamatkan mereka (naik) ke darat, mereka berlaku
syirik kepadaNya. [66]
(Akibat syirik
itu) menjadilah mereka orang-orang yang kufurkan nikmat yang Kami telah berikan
kepadanya, dan (menjadi) orang-orang yang hanya dapat bersuka ria di dunia;
kemudian mereka akan mengetahui kelak akibat buruk apa yang mereka lakukan.
[67]
Dan tidakkah mereka melihat dan
memerhatikan bahawa Kami telah
menjadikan (Makkah, negeri mereka) tanah suci yang dihormati, lagi aman; sedang
orang-orang ramai yang tinggal (dalam daerah-daerah) di sekeliling mereka
sentiasa diculik (untuk ditawan atau dibunuh) ? Oleh itu, patutkah mereka
percaya kepada perkara yang salah, dan kufur ingkar akan nikmat- nikmat Allah?
[68]
Dan tidaklah ada yang lebih zalim
daripada orang yang mereka-reka
perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, atau mendustakan kebenaran setelah
kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah (telah diketahui bahawa) dalam
neraka Jahannam disediakan tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir?
[69]
Dan orang-orang
yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami,
sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan
mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan
bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.
Ar-Ruum
[1]
Alif, Laam, Miim.
[2]
Orang-orang Rom telah dikalahkan
-
[3]
Di negeri yang dekat sekali; dan mereka
sesudah kekalahannya itu akan mengalahkan lawannya -
[4]
Dalam masa tidak
sampai sepuluh tahun. Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala urusan,
sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya; dan pada ketika berlakunya
(kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira -
[5]
Dengan
kemenangan yang diberi Allah. Ia memberi kemenangan kepada sesiapa yang
dikehendakiNya, dan Dia lah jua yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[6]
Demikian
dijanjikan Allah. Allah tidak pernah mengubah
janjiNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (hakikat yang
sebenarnya).
[7]
Mereka hanya mengetahui perkara yang
zahir nyata dari kehidupan dunia sahaja, dan
mereka tidak pernah ingat hendak mengambil tahu tentang hari akhirat.
[8]
Patutkah mereka merasa cukup dengan
mengetahui yang demikian sahaja, dan tidak memikirkan dalam hati mereka,
(supaya mereka dapat mengetahui), bahawa Allah tidak menciptakan langit dan
bumi serta segala yang ada di antara keduanya itu melainkan dengan ada gunanya
yang sebenar, dan dengan ada masa penghujungnya yang tertentu, (juga untuk
kembali menemui Penciptanya)? Dan sebenarnya banyak di antara manusia,
orang-orang yang sungguh ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.
[9]
Tidakkah mereka telah berjalan dan
mengembara di muka bumi, serta memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang
yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu lebih kuat daripada mereka sendiri,
dan orang-orang itu telah meneroka bumi serta memakmurkannya lebih daripada
kemakmuran yang dilakukan oleh mereka, dan orang-orang itu juga telah didatangi
oleh Rasul-rasulnya dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata (lalu
mereka mendustakannya dan kesudahannya mereka dibinasakan). Dengan yang
demikian, maka Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.
[10]
Sesudah dibinasakan di dunia maka akibat
orang-orang yang melakukan kejahatan itu ialah seburuk-buruk azab (di akhirat
kelak), disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat keterangan Allah dan sentiasa
mempersendakannya.
[11]
Allah memulakan
kejadian sekalian makhluk, kemudian Ia mengembalikannya
(hidup semula pada hari kiamat), kemudian kepadaNyalah kamu akan dikembalikan
(untuk menerima balasan).
[12]
Dan semasa
berlakunya hari kiamat, orang-orang yang
berdosa akan dia membisu serta berputus asa.
[13]
Dan
makhluk-makhluk yang mereka jadikan sekutu-sekutu Allah itu tidak ada satupun
daripadanya pemberi syafaat melepaskan mereka (dari azab Allah), padahal mereka
berlaku kufur di dunia dahulu dengan sebab makhluk-makhluk yang mereka
sekutukan (dengan Allah) itu.
[14]
Dan semasa berlakunya kiamat,
mereka pada hari itu akan berpecah kepada dua kumpulan
(setelah selesai perbicaraan).
[15]
Adapun kumpulan
orang-orang yang beriman dan beramal
soleh, maka mereka akan ditempatkan di taman Syurga dalam keadaan bersuka ria.
[16]
Dan sebaliknya
kumpulan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al- Quran)
serta mendustakan pertemuan hari akhirat, maka mereka akan tetap berada dalam
azab seksa selama-lamanya.
[17]
(Setelah kamu mengetahui yang
demikian) maka bertasbihlah kepada Allah semasa kamu
berada pada waktu malam dan
semasa kamu berada pada waktu subuh.
[18]
Serta pujilah Allah yang berhak menerima
segala puji (dari sekalian makhlukNya) di langit dan di bumi, dan juga
(bertasbihlah kepadaNya serta pujilah Dia) pada waktu petang dan semasa kamu
berada pada waktu zuhur.
[19]
Ia mengeluarkan
sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan mengeluarkan benda yang mati dari
sesuatu yang hidup, serta menghidupkan bumi sesudah matinya; dan sedemikian
itulah kamu akan dikeluarkan (hidup semula dari kubur).
[20]
Dan di antara tanda-tanda yang
membuktikan kekuasaanNya (menghidupkan kamu semula), bahawa Ia menciptakan kamu
dari tanah; setelah sempurna sahaja peringkat-peringkat kejadian kamu, kamu
menjadi manusia yang hidup bertebaran di muka bumi.
[21]
Dan di antara tanda-tanda yang
membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan untuk kamu (wahai
kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati
dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri)
perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi
keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang
berfikir.
[22]
Dan di antara tanda-tanda yang
membuktikan kekuasaanNya dan kebijaksanaanNya ialah kejadian langit dan bumi,
dan perbezaan bahasa kamu dan warna
kulit kamu. Sesungguhnya yang demikian
itu mengandungi keterangan-keterangan bagi orang-orang yang berpengetahuan.
[23]
Dan di antara tanda-tanda yang
membuktikan kemurahannya dan kasih sayangNya ialah tidurnya kamu pada waktu
malam dan pada siang hari, dan usaha kamu mencari rezeki dari limpah kurniaNya
(pada kedua-dua waktu itu). Sesungguhnya keadaan yang demikian mengandungi
keterangan-keterangan bagi orang-orang yang mahu mendengar (nasihat
pengajaran).
[24]
Dan di antara tanda-tanda yang
membuktikan kebesaranNya dan kekuasaanNya, Ia memperlihatkan kilat kepada kamu,
untuk menakutkan (dari panahan petir) dan memberi harapan (dengan turunnya
hujan); dan Ia menurunkan hujan dari langit, lalu Ia hidupkan bumi sesudah
matinya dengan hujan itu. Sesungguhnya yang demikian mengandungi keterangan-
keterangan bagi orang-orang yang menggunakan akal untuk memahamiNya.
[25]
Dan di antara tanda-tanda yang
membuktikan keluasan ilmuNya dan kekuasaanNya, ialah terdirinya langit dan bumi
(dalam keadaan yang menakjubkan itu) dengan perintah dan penentuan takdirNya;
akhirnya apabila Ia menyeru kamu dengan satu seruan (supaya kamu bangkit hidup
semula) dari bumi, kamu dengan serta merta keluar (dari kubur masing- masing).
[26]
Dan sekalian
makhluk yang ada di langit dan di bumi adalah hak kepunyaanNya, masing- masing
tetap tunduk kepada hukum peraturanNya.
[27]
Dan Dia lah yang
memulakan kejadian sekalian makhluk, kemudian Ia mengembalikannya (hidup
semula sesudah mereka mati), sedang perlaksanaan yang demikian amatlah mudah
bagiNya. Dan bagiNyalah jua sifat yang tertinggi di langit dan di bumi, dan Dia
lah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[28]
Ia mengemukakan kepada kamu satu misal
perbandingan dari keadaan diri kamu sendiri, iaitu: Relakah kamu menerima
sebahagian dari hamba-hamba abdi yang kamu miliki itu menjadi rakan kongsi kamu
pada harta benda yang Kami telah kurniakan kepada kamu, supaya dengan
penerimaan kamu itu, mereka dengan kamu menjadi sama-sama berhak padanya,
sehingga kamu pun tidak berani (menguruskan harta benda itu dengan tiada
persetujuan) mereka, sebagaimana kamu tidak berani (berbuat demikian dengan
orang-orang yang berkongsi dengan kamu - yang setaraf dengan) diri kamu?
Demikianlah Kami menjelaskan keterangan-keterangan satu persatu bagi
orang-orang yang menggunakan akal untuk memahaminya.
[29]
Orang-orang yang zalim itu (tidak
berfikir), bahkan menurut hawa nafsu mereka (melakukan syirik) dengan tidak
berdasarkan pengetahuan. Maka tiada sesiapa yang dapat memberi petunjuk kepada
orang yang telah disesatkan oleh Allah (disebabkan bawaannya sendiri), dan
tiada pula bagi mereka sesiapa yang dapat menolong melepaskan mereka dari azab.
[30]
(Setelah jelas kesesatan syirik itu)
maka hadapkanlah dirimu (engkau dan pengikut- pengikutmu, wahai Muhammad) ke
arah ugama yang jauh dari kesesatan; (turutlah terus) ugama Allah, iaitu ugama
yang Allah menciptakan manusia (dengan keadaan bersedia dari semulajadinya)
untuk menerimanya; tidaklah patut ada sebarang perubahan pada ciptaan Allah
itu; itulah ugama yang betul lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
[31]
Hendaklah kamu (wahai Muhammad dan
pengikut-pengikutmu) sentiasa rujuk kembali kepada Allah (dengan mengerjakan
amal-amal bakti) serta bertaqwalah kamu kepadaNya; dan kerjakanlah sembahyang
dengan betul sempurna; dan janganlah kamu menjadi dari mana-mana golongan orang
musyrik -
[32]
Iaitu orang-orang yang menjadikan
fahaman ugama mereka berselisihan mengikut kecenderungan masing-masing serta
mereka pula menjadi berpuak-puak; tiap-tiap puak bergembira dengan apa yang ada
padanya (dari fahaman dan amalan yang terpesong itu). [33]
Dan apabila
manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, mereka segera berdoa kepada Tuhan
mereka dengan keadaan rujuk kembali
bertaubat kepadaNya; kemudian apabila Allah memberi mereka merasai sesuatu
rahmat daripadaNya, tiba-tiba sebahagian dari mereka mempersekutukan sesuatu
yang lain dengan Tuhannya;
[34]
Dengan sebab itu, mereka
mengingkari nikmat-nikmat yang telah Kami berikan kepadanya.
Maka (dikatakan
kepada mereka): "Bersenang-senanglah kamu (bagi sementara), kemudian kamu
akan mengetahui (balasan kederhakaan kamu)".
[35]
Pernahkah Kami
menurunkan kepada mereka (yang musyrik itu) sebarang bukti keterangan, lalu ia
menerangkan jalan yang membolehkan mereka lakukan perbuatan syirik itu?
[36]
Dan apabila Kami beri manusia merasai
sesuatu rahmat, mereka bergembira dengannya (sehingga lupa daratan); dan jika mereka
ditimpa sesuatu bencana disebabkan
apa yang telah dilakukan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka berputus
asa.
[37]
(Mengapa mereka bersikap demikian?) dan
mengapa mereka tidak melihat (dengan hati mereka) bahawa Allah memewahkan
rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya (sebagai cubaan adakah orang itu
bersyukur atau sebaliknya), dan Ia juga yang menyempitkannya (sebagai ujian
sama ada diterima dengan sabar atau tidak)? Sesungguhnya hal yang demikian itu mengandungi
keterangan-keterangan (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang- orang yang
beriman.
[38]
Maka (bagi
menyatakan sikap syukur) berikanlah kepada kerabatmu, dan orang miskin serta
orang musafir akan haknya
masing-masing; pemberian yang demikian adalah baik bagi
orang-orang yang
bertujuan memperoleh keredaan Allah dan mereka itulah orang-orang yang berjaya.
[39]
Dan (ketahuilah bahawa) sesuatu
pemberian atau tambahan yang kamu berikan, supaya bertambah kembangnya dalam
pusingan harta manusia maka ia tidak sekali-kali akan kembang di sisi Allah
(tidak mendatangkan kebaikan). Dan sebaliknya sesuatu pemberian sedekah yang
kamu berikan dengan tujuan mengharapkan
keredaan Allah semata-mata, maka mereka yang melakukannya itulah orang-orang
yang beroleh pahala berganda-ganda.
[40]
Allah jualah yang mencipta kamu;
kemudian Ia memberi rezeki kepada kamu; sesudah itu Ia mematikan kamu; kemudian Ia menghidupkan kamu semula. Adakah
di antara makhluk- makhluk yang kamu sekutukan dengan Allah itu sesiapa yang
dapat berbuat sesuatu pun dari segala yang tersebut? Maha Suci Allah dan
Tertinggi keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan (denganNya).
[41]
Telah timbul berbagai kerosakan dan bala
bencana di darat dan di laut dengan
sebab apa yang telah dilakukan oleh tangan manusia; (timbulnya yang demikian)
kerana Allah hendak merasakan mereka sebahagian dari balasan
perbuatan-perbuatan buruk yang mereka telah lakukan, supaya mereka kembali
(insaf dan bertaubat).
[42]
Katakanlah: "Mengembaralah kamu di
muka bumi kemudian lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang telah lalu
(yang telah dibinasakan); kebanyakan mereka adalah orang-orang musyrik".
[43]
(Jika demikian keadaannya) maka hadapkanlah dirimu (wahai
Muhammad) ke arah ugama
yang betul,
sebelum datangnya dari Allah: hari yang tak dapat ditolak; pada hari itu
manusia akan berpecah (kepada dua golongan).
[44]
Sesiapa
yang kufur ingkar maka dia lah sahaja yang menanggung bencana kekufurannya itu,
dan sesiapa yang beramal soleh (yang membuktikan imannya), maka merekalah
orang-orang yang membuat persiapan untuk kesenangan diri mereka masing-masing;
[45]
Kerana Allah
akan membalas orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari limpah kurniaNya.
Sesungguhnya Ia tidak suka kepada orang-orang yang kufur ingkar.
[46]
Dan di antara tanda-tanda yang
membuktikan kekuasaanNya, bahawa Ia menghantarkan angin sebagai pembawa berita
yang mengembirakan; dan untuk merasakan kamu sedikit dari rahmatNya, dan supaya
kapal-kapal belayar laju dengan perintahNya, dan juga supaya kamu dapat mencari
rezeki dari limpah kurniaNya; dan seterusnya supaya kamu bersyukur.
[47]
Dan demi sesungguhnya, Kami telah
mengutuskan sebelummu (wahai Muhammad) Rasul- rasul kepada kaum masing-masing,
lalu mereka membawa kepada kaumnya keterangan- keterangan yang jelas nyata;
kemudian Kami menyeksa orang-orang yang berlaku salah (mengingkarinya); dan
sememangnya adalah menjadi tanggungjawab Kami menolong orang- orang yang
beriman.
[48]
Allah jualah yang menghantarkan angin,
lalu angin itu menggerakkan awan; kemudian Allah menyebarkan awan itu di langit
sebagaimana yang dikehendakiNya, dan menjadikannya berkelompok-kelompok; lalu
engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka apabila Allah menurunkan
hujan itu mengenai sesiapa yang dikehendakiNya dari hamba-hambanya, mereka
serta merta bergembira;
[49]
Dan sesungguhnya mereka dahulu, sebelum
diturunkan hujan kepada mereka, adalah orang- orang yang telah berputus asa.
[50]
Maka lihatlah olehmu kepada kesan-kesan
rahmat Allah, bagaimana Ia menghidupkan bumi sesudah matinya (dengan
tanaman-tanaman yang menghijau subur). Sesungguhnya Allah yang demikian
kekuasaanNya, sudah tentu berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati.
Dan (ingatlah) Ia maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[51]
Dan demi sesungguhnya, jika Kami
hantarkan angin (menyerang tanaman) lalu mereka melihat tanaman itu menjadi
kuning kering, nescaya mereka sesudah itu, terus kembali kufur (tidak
mengenangkan nikmat-nikmat Allah serta berputus asa).
[52]
(Maka janganlah engkau berdukacita -
wahai Muhammad - terhadap keadaan mereka yang demikian), kerana sesungguhnya
engkau tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati (hatinya) itu menerima
ajaranmu, dan tidak dapat menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar
seruanmu, apabila mereka berpaling undur (disebabkan keingkarannya).
[53]
Dan engkau tidak akan dapat memberi
petunjuk kepada orang-orang yang buta (matahatinya) supaya menjauhi kesesatan
mereka; engkau tidak dapat memperdengarkan (seruanmu itu) melainkan kepada
orang-orang yang sedia beriman akan ayat-ayat keterangan Kami, kerana mereka orang-orang yang menurut perintah.
[54]
Allah yang menciptakan kamu bermula
dengan keadaan lemah, selepas berkeadaan lemah itu Ia menjadikan kamu kuat.
Setelah itu Ia menjadikan kamu lemah pula serta tua beruban. Ia menciptakan apa
yang dikehendakiNya, dan Dia lah jua yang Maha Mengetahui, lagi Maha Kuasa.
[55]
Dan semasa berlakunya hari kiamat,
orang-orang yang berdosa akan bersumpah mengatakan bahawa mereka tidak
tinggal (di dalam kubur) melainkan sekadar satu saat sahaja; demikianlah mereka
sentiasa dipalingkan (oleh fahaman sesatnya dari memperkatakan yang benar).
[56]
Dan (bagi
menjawabnya) berkatalah orang-orang yang berilmu serta beriman: "Demi
sesungguhnya, kamu telah tinggal - menurut yang terkandung dalam Kitab Allah -
sampai ke hari kebangkitan (hari kiamat); maka inilah dia hari kebangkitan
(yang dijanjikan) itu, akan tetapi kamu dari dahulu lagi tidak mahu mengetahui
(kebenarannya)".
[57]
Maka pada hari
itu tidak berguna lagi bagi orang-orang yang zalim, sebarang alasan yang mereka
kemukakan untuk melepaskan diri, dan mereka pula tidak diberi peluang untuk
memohon keredaan Allah.
[58]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah mengemukakan kepada umat manusia berbagai kisah dan perbandingan di dalam
Al-Quran ini; dan demi sesungguhnya jika engkau membawa kepada mereka sebarang
keterangan, sudah tentu orang-orang kafir itu akan berkata: "Kamu ini
tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat dakwaan palsu".
[59]
Demikianlah Allah meteraikan hati
orang-orang yang tidak mahu menerima
jalan mengetahui
(kebenaran).
[60]
Oleh itu,
bersabarlah (wahai Muhammad), sesungguhnya janji Allah itu benar; dan janganlah
orang-orang yang tidak meyakini apa yang engkau sampaikan itu menjadikan engkau
resah gelisah.
Luqman
[1]
Alif, Laam, Miim.
[2]
Ini ialah ayat-ayat Kitab
(Al-Quran) yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang
tetap kukuh,
[3]
Menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang sedia mengerjakan amal-amal yang baik
[4]
Iaitu
orang-orang yang mendirikan sembahyang, dan memberi zakat, serta mereka yakin
tentang adanya hari akhirat.
[5]
Mereka itulah
yang tetap mendapat hidayah petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah
orang-orang yang berjaya.
[6]
Dan ada di
antara manusia: orang yang memilih serta membelanjakan hartanya kepada cerita- cerita dan perkara-perkara
hiburan yang melalaikan; yang berakibat menyesatkan (dirinya
dan orang ramai) dari ugama Allah dengan
tidak berdasarkan sebarang pengetahuan; dan ada pula orang yang menjadikan
ugama Allah itu sebagai ejek-ejekan;
merekalah orang-orang yang akan beroleh azab yang menghinakan.
[7]
Dan apabila dibacakan kepadanya
ayat-ayat Kami, berpalinglah dia dengan angkuhnya, seoleh-oleh ada penyumbat
pada kedua telinganya; maka gembirakanlah dia dengan balasan azab yang tidak
terperi sakitnya.
[8]
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka akan beroleh Syurga yang
penuh dengan berbagai nikmat,
[9]
kekalan mereka
di dalamnya. Demikian dijanjikan Allah - janji yang tetap benar; dan Dia lah
jua yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[10]
Ia menciptakan langit dengan tidak
bertiang sebagaimana yang kamu melihatnya; dan Ia mengadakan di bumi
gunung-ganang yang menetapnya supaya bumi itu tidak menghayun- hayunkan kamu;
dan Ia biakkan padanya berbagai jenis binatang. Dan Kami menurunkan hujan dari
langit, lalu Kami tumbuhkan di bumi berbagai jenis tanaman yang memberi banyak
manfaat.
[11]
Ini (semuanya adalah) ciptaan Allah,
maka cubalah kamu tunjukkan kepadaKu apakah yang telah diciptakan oleh
makhluk-makhluk yang lain daripadaNya
(yang kamu sembah itu)? (Tidak ada
sesuatu pun) bahkan orang-orang yang zalim (dengan perbuatan syiriknya) itu
berada dalam kesesatan yang jelas nyata.
[12]
Dan sesungguhnya Kami telah memberi
kepada Luqman, hikmat kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan kepadanya):
Bersyukurlah kepada Allah (akan segala nikmatNya kepadamu)". Dan sesiapa
yang bersyukur maka faedahnya itu hanyalah
terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur
(maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Kaya,
lagi Maha Terpuji.
[13]
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, semasa ia memberi nasihat kepadanya:" Wahai anak
kesayanganku, janganlah engkau mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang
lain), sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang
besar". [14]
Dan Kami
wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah
mengandungnya dengan menanggung
kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya), dan
tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian)
bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah
jua tempat kembali (untuk menerima balasan).
[15]
Dan jika mereka berdua mendesakmu supaya
engkau mempersekutukan denganKu sesuatu yang engkau - dengan fikiran sihatmu -
tidak mengetahui sungguh adanya maka janganlah engkau taat kepada mereka; dan
bergaulah dengan mereka di dunia dengan cara yang baik. Dan turutlah jalan
orang-orang yang rujuk kembali kepadaKu (dengan tauhid dan amal-amal yang
soleh). Kemudian kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, maka Aku akan menerangkan kepada kamu
segala yang kamu telah kerjakan.
[16]
(Luqman menasihati anaknya dengan
berkata): "Wahai anak kesayanganku, sesungguhnya jika ada sesuatu perkara (yang baik atau yang buruk) sekalipun seberat bijih sawi, serta ia tersembunyi
di dalam batu besar atau di langit atau pun di bumi, sudah tetap akan dibawa
oleh Allah (untuk dihakimi dan dibalasNya); kerana sesungguhnya Allah Maha Halus pengetahuanNya; lagi Amat Meliputi
akan segala yang tersembunyi.
[17]
"Wahai anak kesayanganku,
dirikanlah sembahyang, dan suruhlah berbuat kebaikan, serta laranglah daripada
melakukan perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah atas segala bala bencana yang
menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah dari perkara-perkara yang
dikehendaki diambil berat melakukannya.
[18]
"Dan
janganlah engkau memalingkan mukamu (kerana memandang rendah) kepada manusia,
dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong; sesungguhnya
Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi membanggakan
diri.
[19]
"Dan
sederhanakanlah langkahmu semasa berjalan, juga rendahkanlah suaramu (semasa
berkata-kata), sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai".
[20]
Tidakkah kamu memperhatikan bahawa Allah
telah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yang ada di langit dan yang ada di
bumi, dan telah melimpahkan kepada kami nikmat- nimatNya yang zahir dan yang
batin? Dalam pada itu, ada di antara manusia orang yang membantah mengenai (sifat-sifat) Allah dengan tidak
berdasarkan sebarang pengetahuan atau sebarang petunjuk; dan tidak juga
berdasarkan mana-mana Kitab Allah yang menerangi kebenaran.
[21]
Dan apabila
dikatakan kepada mereka (yang ingkar): "Turutlah akan apa yang telah
diturunkan oleh Allah" mereka menjawab:" (Tidak), bahkan Kami hanya
menurut apa yang
Kami dapati
datuk nenek kami melakukannya". Patutkah mereka (menurut datuk neneknya)
sekalipun Syaitan mengajak mereka itu (melakukan perbuatan yang menjerumuskan
mereka) ke dalam azab api neraka yang marak menjulang?
[22]
Dan sesiapa yang
berserah diri bulat-bulat kepada Allah (dengan ikhlas) sedang ia berusaha
mengerjakan kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan
(tali ugama) yang teguh dan (ingatlah) kepada Allah jualah kesudahan segala urusan.
[23]
Dan sesiapa yang kufur ingkar, maka
janganlah engkau (wahai Muhammad)
berdukacita tentang kekufurannya itu; kepada Kamilah tempat kembalinya mereka,
kemudian Kami akan memberitahu kepada mereka tentang apa yang mereka telah
kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang
terkandung di dalam dada.
[24]
Kami akan
berikan mereka menikmati kesenangan bagi sementara (di dunia), kemudian Kami
akan memaksa mereka (dengan menyeretnya) ke dalam azab yang amat berat.
[25]
Dan sesungguhnya jika engkau (wahai
Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Ucapkanlah (wahai Muhammad):
"Alhamdulillah" (sebagai bersyukur disebabkan pengakuan mereka yang
demikian - tidak mengingkari Allah), bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahui
(hakikat tauhid dan pengertian syirik).
[26]
Allah jua yang
memiliki segala yang ada di langit dan di bumi; sesungguhnya Allah Dia lah jua
yang Maha Kaya, lagi sentiasa Terpuji.
[27]
Dan sekiranya segala pohon yang ada di
bumi menjadi pena, dan segala lautan (menjadi tinta), dengan dibantu kepadanya
tujuh lautan lagi sesudah itu, nescaya tidak akan habis Kalimah-kalimah Allah
itu ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. [28]
(Bagi Allah Yang
Maha Kuasa) soal menciptakan kamu semua (dari tiada kepada ada), dan
soal membangkitkan kamu hidup semula
sesudah mati, tidak ada apa-apa sukarnya, hanyalah
seperti (mencipta dan menghidupkan semula) seorang manusia sahaja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.
[29]
Tidakkah engkau memerhatikan bahawa
Allah memasukkan malam pada siang dan memasukkan siang pada malam (silih
berganti), dan Ia memudahkan matahari dan bulan (untuk faedah
makhluk-makhlukNya)? Tiap-tiap satu dari keduanya beredar untuk suatu masa yang
telah ditetapkan. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan
mendalam akan apa yang kamu lakukan.
[30]
Bersifatnya
Allah dengan penuh kekuasaan dan luas ilmu pengetahuan itu kerana bahawasanya
Allah Dia lah sahaja Tuhan Yang Sebenar-benarnya,
dan bahawa segala yang mereka sembah selain dari Allah adalah
palsu belaka. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Dia lah Yang Maha Tinggi
keadaanNya, lagi Maha Besar (kekuasaanNya).
[31]
Tidakkah engkau memerhatikan bahawasanya
kapal-kapal belayar di laut dengan nikmat Kurnia Allah, untuk diperlihatkan
kepada kamu sebahagian dari tanda-tanda kemurahanNya? Sesungguhnya yang
demikian itu mengandungi keterangan-keterangan dan bukti (untuk berfikir) bagi
tiap-tiap (mukmin) yang tetap teguh pendiriannya, lagi sentiasa bersyukur.
[32]
Dan (orang-orang yang tidak bersifat
demikian) apabila mereka dirempuh serta diliputi oleh ombak yang besar seperti
kelompok-kelompok awan menyerkup, pada saat itu mereka semua berdoa kepada
Allah dengan mengikhlaskan kepercayaan mereka kepadaNya semata-mata. Kemudian bila sahaja Allah menyelamatkan mereka
ke darat maka sebahagian sahaja di
antara mereka yang bersikap adil (lalu bersyukur kepada Allah serta
mengesakanNya). Dan sememangnya tiada yang mengingkari bukti-bukti kemurahan
Kami melainkan tiap-tiap
orang yang bersifat pemungkir
janji, lagi amat tidak mengenang budi.
[33]
Wahai sekalian manusia, bertaqwalah
kepada Tuhan kamu, dan takutilah akan hari (akhirat) yang padanya seseorang ibu
atau bapa tidak dapat melepaskan anaknya dari azab dosanya, dan seorang anak
pula tidak dapat melepaskan ibu atau bapanya dari azab dosa masing- masing
sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar, maka janganlah kamu
diperdayakan oleh kehidupan dunia, dan jangan pula kamu diperdayakan oleh
bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan kamu berani melanggar perintah
Allah.
[34]
Sesungguhnya di sisi Allah pengetahuan
yang tepat tentang hari kiamat. Dan
Dia lah jua yang menurunkan hujan, dan yang mengetahui dengan sebenar-benarnya
tentang apa yang ada dalam rahim (ibu yang mengandung). Dan tiada seseorang pun
yang betul mengetahui apa yang akan diusahakannya esok (sama ada baik atau
jahat); dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi negeri manakah ia
akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Amat Meliputi
pengetahuanNya.
As-Sajdah
[1]
Alif, Laam Miim.
[2]
Diturunkan
Al-Quran ini, dengan tidak ada sebarang syak padanya, dari Tuhan yang
memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[3]
(Orang-orang kafir tidak mengakui
hakikat yang demikian) bahkan mereka mengatakan: "Dia lah (Muhammad) yang
mengada-adakan Al-Quran menurut rekaannya". (Dakwaan mereka
itu tidaklah
benar) bahkan Al-Quran ialah perkara yang benar dari Tuhanmu (wahai
Muhammad), supaya engkau memberi ingatan
dan amaran kepada kaum (mu) yang telah lama tidak didatangi sebarang pemberi
ingatan dan amaran sebelummu, semoga mereka
beroleh hidayah petunjuk.
[4]
Allah Tuhan yang menciptakan langit dan
bumi serta segala yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Ia bersemayam
di atas Arasy; kamu tidak akan beroleh sebarang penolong dan pemberi syafaat
selain dari Allah; oleh itu tidakkah kamu mahu insaf dan mengambil iktibar
(untuk mencapai keredaanNya)?
[5]
Allah mentadbirkan makhluk-makhlukNya;
(bagi melaksanakan tadbirNya itu Ia menurunkan
segala sebab dan peraturan) dari langit ke bumi; kemudian diangkat naik kepada
pengetahuanNya (segala yang berlaku
dari perlaksanaan tadbirNya itu untuk
dihakimiNya) pada suatu masa yang (dirasai oleh orang-orang yang bersalah)
banyak bilangan tahunnya menurut hitungan masa kamu yang biasa.
[6]
Yang demikian
sifatnya ialah Tuhan yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata;
Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani;
[7]
Yang menciptakan
tiap-tiap sesuatu dengan sebaik-baiknya,
dan dimulakanNya kejadian manusia berasal dari tanah;
[8]
Kemudian Ia menjadikan keturunan manusia
itu dari sejenis pati, iaitu dari air (benih) yang sedikit dipandang orang;
[9]
Kemudian
Ia menyempurnakan kejadiannya, serta meniupkan padanya: roh ciptaanNya. Dan Ia
mengurniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran),
(supaya kamu bersyukur, tetapi)
amatlah sedikit kamu bersyukur.
[10]
Dan mereka (yang kafir) itu berkata:
"Adakah apabila kami telah hilang lenyap
dalam tanah, kami pula akan hidup semula dalam bentuk kejadian yang baharu?
Betulkah demikian? " (Mereka bukan sahaja tidak percaya tentang hidup
semula) bahkan mereka tidak percaya tentang pertemuan dengan Tuhannya.
[11]
Katakanlah (wahai Muhammad); "Nyawa
kamu akan diambil oleh Malikil Maut yang ditugaskan berbuat demikian ketika
habis ajal kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Tuhan kamu (untuk
menerima balasan)".
[12]
Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau
melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan
Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu): "Wahai Tuhan
kami, kami telah melihat dan mendengar dengan
sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah
kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik; sesungguhnya
kami sekarang telah yakin".
[13]
Dan (bagi
menolak rayuan itu Allah Taala berfirman): "Kalaulah Kami telah tetapkan
persediaan (memberikan hidayah petunjuk untuk beriman dan beramal soleh kepada
tiap-tiap seorang dengan ketiadaan usaha dari masing-masing), nescaya Kami
berikan kepada tiap-tiap seorang akan hidayah petunjuknya (sebelum
masing-masing meninggal dunia, supaya tidak
terkena azab di
akhirat); tetapi telah tetap hukuman seksa dariKu: ` Demi sesungguhnya! Aku
akan memenuhi neraka Jahannam dengan semua jin dan manusia (yang pada masa
hidupnya tidak berusaha untuk beriman dan beramal soleh)".
[14]
(Lalu
dikatakan kepada mereka: "Oleh sebab kelalaian kamu) maka rasalah azab
seksa kerana kamu melupai pertemuan hari kamu ini. Sesungguhnya Kami pun tidak
hiraukan keselamatan kamu lagi; dan
(dengan yang demikian) rasalah azab yang kekal dengan sebab apa yang
kamu telah kerjakan".
[15]
Sesungguhnya
yang sebenar-benar beriman kepada ayat-ayat keterangan Kami hanyalah
orang-orang yang apabila diberi peringatan dan pengajaran dengan ayat-ayat itu,
mereka segera merebahkan diri sambil sujud (menandakan taat patuh), dan menggerakkan
lidah dengan bertasbih serta memuji Tuhan mereka, dan mereka pula tidak
bersikap sombong takbur.
[16]
Mereka merenggangkan diri dari tempat
tidur, (sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang tahajjud dan
amal-amal soleh); mereka sentiasa berdoa kepada
Tuhan mereka dengan perasaan takut (akan kemurkaanNya) serta dengan perasaan
ingin memperolehi lagi (keredaanNya); dan mereka selalu pula mendermakan
sebahagian dari apa yang Kami beri
kepada mereka.
[17]
Maka tidak ada seseorang pun yang mengetahui
satu persatu persediaan yang telah dirahsiakan untuk mereka (dari segala jenis
nikmat) yang amat indah dipandang dan mengembirakan, sebagai balasan bagi
amal-amal soleh yang mereka telah kerjakan. [18]
(Jika demikian
halnya) maka adakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik?
Mereka tidaklah sama (dalam
menerima balasan).
[19]
Adapun
orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka mereka akan beroleh Syurga
tempat tinggal yang tetap sebagai balasan bagi apa yang mereka telah kerjakan.
[20]
Dan sebaliknya orang-orang yang fasik,
maka tempat kediaman mereka ialah neraka; tiap- tiap kali mereka hendak keluar
dari neraka itu, mereka dikembalikan kepadanya, serta dikatakan kepada mereka:
"Rasalah azab neraka yang kamu sentiasa mendustakannya di dunia
dahulu".
[21]
Dan demi
sesungguhnya, Kami akan merasakan mereka sedikit
dari azab dunia sebelum azab yang besar (di akhirat kelak), supaya mereka rujuk
kembali bertaubat.
[22]
Dan tidaklah ada yang lebih zalim
daripada orang yang diberi ingat
dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya (dan tetap
mengingkarinya); sesungguhnya Kami
tetap membalas.
[23]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah
memberi kepada Nabi Musa Kitab Taurat (sebagaimana
Kami berikan
Al-Quran kepadamu wahai Muhammad), maka janganlah engkau ragu-ragu menyambut
dan menerimanya; dan Kami jadikan Kitab Taurat itu hidayah penunjuk bagi kaum
Bani Israil.
[24]
Dan Kami jadikan
dari kalangan mereka beberapa pemimpin, yang membimbing kaum masing-masing
kepada hukum ugama Kami, selama mereka bersikap sabar (dalam menjalankan tugas
itu) serta mereka tetap yakin akan ayat-ayat keterangan Kami.
[25]
(Pertentangan di
antara satu golongan dengan yang lain itu) sesungguhnya Tuhanmu sahajalah yang
akan memutuskan hukumNya di antara mereka pada hari kiamat, mengenai apa yang
mereka berselisihan padanya.
[26]
Dan belumkah lagi ternyata kepada mereka
(yang kafir itu): bahawa Kami telah binasakan berapa banyak dari kaum-kaum yang
kufur ingkar dahulu daripada mereka, padahal mereka sekarang berulang-alik
melalui tempat-tempat tinggal
kaum-kaum itu? Sesungguhnya kebinasaan
kaum-kaum itu mengandungi keterangan-keterangan (untuk mengambil iktibar); oleh
itu tidakkah mereka mahu mendengar (dan insaf)?
[27]
Dan tidakkah mereka (yang tidak mahu
taat dan bersyukur) itu melihat bahawasanya Kami mengarahkan turunnya hujan ke
bumi yang kering kontang, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu
tanaman-tanaman, yang daripadanya dimakan oleh binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri? Maka mengapa mereka
tidak mahu memerhati (semuanya itu supaya taat dan bersyukur)?
[28]
Dan mereka
bertanya: "Bilakah datangnya hari pembukaan bicara yang dikatakan itu jika
betul kamu orang-orang yang benar?"
[29]
Katakanlah (wahai Muhammad):
"(Tidak perlu diketahui masa datangnya tetapi mesti dipercayai bahawa)
pada hari pembukaan bicara itu, tidak ada gunanya lagi kepada orang- orang
kafir kiranya mereka hendak beriman, dan mereka pula tidak akan diberi tempoh
(berbuat demikian)".
[30]
Oleh itu,
janganlah engkau hiraukan mereka, dan tunggulah (kesudahan mereka),
sesungguhnya mereka pun menunggu (kesudahanmu).
Al-Ahzaab
[1]
Wahai Nabi!
Tetaplah bertaqwa kepada Allah, dan janganlah engkau patuhi kehendak orang-
orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui,
lagi Maha Bijaksana.
[2]
Dan turutlah
akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu, (dan janganlah menurut adat
resam Jahiliyah); sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui dengan mendalam akan
apa yang kamu lakukan.
[3]
Dan berserahlah
kepada Allah (dan janganlah menumpukan harapanmu kepada yang lain), kerana
cukuplah Allah menjadi Pentadbir urusanmu.
[4]
(Diperintahkan dengan yang demikian
kerana) Allah tidak sekali-kali menjadikan seseorang mempunyai dua hati dalam
rongga dadanya; dan Ia tidak menjadikan isteri-isteri yang kamu "zihar" kan itu sebagai ibu kamu; dan Ia juga
tidak menjadikan anak-anak angkat kamu, sebagai anak kamu sendiri. Segala yang
kamu dakwakan mengenai perkara-perkara) yang tersebut itu hanyalah perkataan
kamu dengan mulut kamu sahaja. Dan (ingatlah) Allah menerangkan yang benar dan
Dia lah jua yang memimpin ke jalan yang betul.
[5]
Panggilah anak-anak angkat itu dengan
ber"bin"kan kepada bapa-bapa mereka sendiri; cara itulah yang lebih
adil di sisi Allah. Dalam pada itu, jika kamu tidak mengetahui bapa-bapa
mereka, maka panggilah mereka sebagai saudara-saudara kamu yang seugama dan
sebagai "maula-maula" kamu. Dan kamu pula tidak dikira berdosa dalam
perkara yang kamu tersilap melakukannya, tetapi (yang dikira berdosa itu ialah
perbuatan) yang disengajakan oleh hati kamu melakukannya. Dan (ingatlah Allah
Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[6]
Nabi itu lebih menolong dan lebih
menjaga kebaikan orang-orang yang beriman daripada diri mereka sendiri; dan
isteri-isterinya adalah menjadi ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai
pertalian kerabat, setengahnya lebih berhak (mewarisi) akan setengahnya yang
lain - menurut (hukum) Kitab Allah - daripada orang-orang yang beriman dan
orang-orang Muhajirin (yang bukan
kerabatnya), kecuali kalau kamu hendak berbuat baik kepada sahabat- sahabat
karib kamu. Hukum yang demikian itu adalah tertulis dalam Kitab Allah.
[7]
(Teruslah bertaqwa kepada Kami) dan
(ingatlah) ketika Kami mengambil dari Nabi-nabi
(umumnya): perjanjian setia mereka, dan (khasnya) dari engkau sendiri (wahai
Muhammad), dan dari Nabi Nuh, dan Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa, serta. Nabi Isa
ibni Maryam; dan Kami telah mengambil dari mereka: perjanjian setia yang teguh (bagi menyempurnakan apa yang
ditugaskan kepada mereka);
[8]
(Tuhan berbuat demikian) supaya Ia
menyoal orang-orang yang benar beriman tentang kebenaran iman mereka (untuk
menyempurnakan balasan baik mereka); dan (sebaliknya) Ia telah menyediakan bagi
orang-orang yang kafir, azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[9]
Wahai orang-orang yang beriman,
kenangkanlah nikmat Allah yang dilimpahkanNya
kepada kamu. Semasa kamu didatangi tentera (Al-Ahzaab), lalu Kami
hantarkan kepada mereka angin ribut (yang kencang) serta angkatan tentera (dari
malaikat) yang kamu tidak dapat melihatnya. Dan (ingatlah) Allah sentiasa
melihat apa yang kamu lakukan.
[10]
Masa itu ialah masa tentera musuh
datang melanggar kamu dari sebelah
hulu dan dari sebelah
hilir (tempat pertahanan) kamu; dan masa
itu ialah masa pemandangan mata kamu tidak berketentuan arah (kerana gempar dan
bingung) serta hati pun resah gelisah (kerana cemas takut), dan kamu
masing-masing pula menyangka terhadap Allah dengan berbagai-bagai sangkaan.
[11]
Pada saat itulah
diuji orang-orang yang beriman, dan digoncangkan perasaan dan pendiriannya
dengan goncangan yang amat dahsyat.
[12]
Dan lagi masa
itu ialah masa orang-orang munafik dan orang-orang yang tidak sihat dan tidak
kuat iman dalam hatinya berkata: "Allah dan RasulNya tidak menjanjikan
kepada kita melainkan perkara yang memperdayakan sahaja".
[13]
Dan juga masa itu ialah masa segolongan
di antara mereka berkata: "Wahai penduduk Yathrib, tempat ini bukan tempat
bagi kamu (untuk berjuang di sini), oleh itu baliklah". Dan sebahagian
dari mereka pula meminta izin kepada Nabi (hendak balik) sambil berkata:
"Sesungguhnya rumah-rumah kami memerlukan perlindungan", pada hal ia
tidak memerlukan perlindungan. Mereka hanya bertujuan hendak melarikan diri
(dari berjuang menegakkan Islam).
[14]
Dan kalaulah tempat-tempat kediaman
mereka itu diserang oleh musuh dari segala penjurunya, kemudian mereka diajak
berpaling tadah menentang Islam, sudah tentu mereka akan melakukannya, dan
mereka tidak bertangguh lagi tentang itu melainkan sebentar sahaja. [15]
Pada hal sesungguhnya
mereka telahpun mengikat janji dengan Allah sebelum itu, iaitu
mereka tidak akan berpaling undur
(dari medan perang yang mereka hadiri). Dan (ingatlah)
janji setia dengan Allah itu akan
ditanya kelak (tentang penyempurnaannya).
[16]
Katakanlah (wahai Muhammad):
"Kalaulah kamu melarikan diri dari kematian atau dari pembunuhan maka
perbuatan melarikan diri itu tidak sekali-kali mendatangkan faedah
kepada kamu; dan
kalaulah kamu pada hari ini terlepas sekalipun, maka kamu tidak juga akan
menikmati kesenangan hidup
melainkan sedikit masa sahaja".
[17]
Katakanlah: "Siapakah yang dapat
melindungi kamu dari kemurkaan Allah jika Ia mahu menimpakan bala bencana
kepada kamu, atau (siapakah yang dapat menahan kemurahan Allah) jika Ia hendak
memberikan rahmat kepada kamu? " Dan (ingatkanlah) mereka (yang munafik)
itu: bahawa mereka tidak akan beroleh sesiapapun - yang lain dari Allah - yang
akan menjadi pelindung atau penolong mereka.
[18]
Sesungguhnya
Allah mengetahui akan orang-orang (munafik) yang menghalangi di antara kamu,
dan orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya: "Marilah bersatu dengan kami", sedang mereka tidak
turut berperang melainkan sebentar sahaja.
[19]
Mereka bersikap
bakhil kedekut terhadap kamu (wahai orang-orang mukmin untuk memberikan
sebarang pertolongan); dalam pada itu apabila datang (ancaman musuh yang
menimbulkan) ketakutan, engkau melihat
mereka memandang kepadamu (wahai Muhammad, meminta pertolonganmu) dengan
keadaan mata mereka berputar seperti orang yang pengsan semasa hampir mati.
Kemudian apabila hilang perasaan
takut itu, mereka mencela kamu dengan lidah yang tajam, sambil mereka tamakan
kebaikan (yang diberikan Allah kepada kamu). Mereka itu tidak beriman, lalu
Allah gugurkan amal-amal mereka. Dan yang
demikian itu adalah mudah bagi
Allah melaksanakannya.
[20]
Mereka menyangka bahawa tentera
"Al-Ahzaab" itu belum pergi; dan kalaulah tentera Al- Ahzaab datang
semula, tentulah mereka suka kalau mereka tinggal jauh di desa-desa
bersama-sama orang-orang Arab Badwi sambil bertanyakan berita mengenai kamu;
dan kalaulah mereka ada bersama-sama kamu (pada ketika itu), mereka tidak akan turut berperang melainkan sebentar
sahaja.
[21]
Demi
sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang
baik, iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan
baik) hari akhirat,
serta ia pula menyebut dan
mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah dan senang)
[22]
Dan pada masa orang-orang yang beriman
melihat tentera Al-Ahzaab, berkatalah mereka:" Inilah yang telah
dijanjikan Allah dan RasulNya kepada kami dan benarlah (apa yang telah
dijanjikan) Allah dan RasulNya". Dan (angkatan tentera musuh yang mereka
lihat) itu tidak memberi sebarang kesan kepada mereka selain daripada menambahkan
iman dan penyerahan diri mereka bulat-bulat kepada Allah.
[23]
Di antara orang-orang yang beriman itu,
ada yang bersikap benar menunaikan
apa yang telah dijanjikannya kepada Allah (untuk berjuang membela Islam); maka di antara mereka ada yang telah selesai
menjalankan janjinya itu (lalu gugur syahid), dan di antaranya ada yang menunggu giliran; dan mereka pula tidak
mengubah (apa yang mereka janjikan itu) sedikitpun.
[24]
(Berlakunya yang demikian) supaya Allah
membalas orang-orang yang benar disebabkan kebenaran mereka, dan menyeksa
orang-orang yang munafik jika Ia kehendaki, atau Ia menerima taubat mereka.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani.
[25]
Dan Allah telah menghalau kembali
(angkatan tentera) orang-orang yang kafir itu (ke tempat masing-masing) dengan
keadaan mereka geram marah (kerana gagal dan hampa), mereka tidak mendapat
sebarang keuntungan. Dan Allah selamatkan orang-orang yang beriman dari bencana
menghadapi peperangan itu. Dan (ingatlah) adalah Allah Maha Kuat, lagi Maha Kuasa.
[26]
Dan Ia
menurunkan golongan Ahli Kitab (kaum Yahudi) yang membantu tentera musuh itu,
dari benteng-benteng mereka (menyerah diri), setelah diisikanNya hati mereka
dengan perasaan gerun. (Lalu mereka diadili dan dijatuhkan (hukuman);
sebahagian di antaranya kamu bunuh, dan sebahagian lagi kamu tawan.
[27]
Dan Ia menjadikan kamu mewarisi
tanah-tanah dan rumah-rumah serta harta benda mereka, dan juga tanah-tanah (di
negeri-negeri lain) yang belum kamu menjejaknya. Dan (ingatlah) adalah Allah
Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[28]
Wahai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu: "Sekiranya kamu semua mahukan kehidupan
dunia (yang mewah) dan perhiasannya (yang indah), maka marilah supaya aku berikan
kepada kamu
pemberian mut'ah (sagu hati), dan aku lepaskan kamu dengan cara yang sebaik-
baiknya.
[29]
"Dan sekiranya kamu semua mahukan
(keredaan) Allah dan RasulNya serta (nikmat kemewahan) di negeri akhirat maka
sesungguhnya Allah menyediakan bagi orang-orang yang berbuat baik di antara
kamu: pahala yang besar".
[30]
Wahai isteri-isteri Nabi, sesiapa di
antara kamu yang melakukan sesuatu perbuatan keji yang nyata, nescaya akan
digandakan azab seksa baginya dua kali ganda. Dan (hukuman) yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah melaksanakannya.
No comments:
Post a Comment