[60]
Bahkan siapakah yang telah mencipta
langit dan bumi, dan menurunkan hujan dari langit untuk kamu? Lalu Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman kebun-kebun (yang menghijau subur)
dengan indahnya, yang kamu tidak dapat dan tidak berkuasa menumbuhkan
pohon-pohonnya. Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!)
bahkan mereka (yang musyrik itu) adalah kaum yang menyeleweng dari kebenaran
(tauhid).
[61]
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi
tempat penetapan dan telah menjadikan sungai- sungai di antara
bahagian-bahagiannya dan telah menjadikan untuknya gunung-ganang yang
menetapnya; dan juga telah menjadikan di antara dua laut (yang masin dan yang tawar) sekatan (semula jadi) yang
memisahnya? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan
kebanyakan mereka (yang musyrik itu) tidak mengetahui.
[62]
Atau siapakah yang memperkenankan doa
orang yang menderita apabila ia berdoa kepadaNya, dan yang menghapuskan
kesusahan, serta menjadikan kamu pengganti (umat- umat yang telah lalu)
mendiami dan menguasai bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama
Allah? Amat sedikit di antara kamu yang mengingati (nikmat Allah itu). [63]
Atau siapakah
yang menunjukkan jalan kepada kamu dalam gelap-gelita darat dan laut, dan
yang menghantarkan angin sebagai pembawa
berita yang mengembirakan sebelum kedatangan rahmatNya? Adakah sebarang tuhan
yang lain bersama-sama Allah? Maha Tinggilah keadaan Allah dari apa yang mereka
sekutukan denganNya.
[64]
Atau siapakah
yang memulakan kejadian sekalian makhluk, kemudian dia mengembalikannya (hidup
semula sesudah matinya). dan siapakah yang memberi rezeki
kepada
kamu dari langit dan bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah?
Katakanlah (wahai Muhammad): "Bawalah kemari keterangan-keterangan kamu,
jika betul kamu orang-orang yang benar ".
[65]
Katakanlah
lagi: Tiada sesiapapun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib
melainkan Allah!" Dan tiadalah mereka menyedari bilakah masing-masing akan dibangkitkan hidup semula (sesudah
mati).
[66]
Bahkan mereka
(yang kafir) telah berkali-kali mengetahui tentang hari akhirat (tetapi mereka
tidak meyakininya), bahkan mereka berada dalam syak mengenainya; bahkan matahati mereka buta langsung
daripada memikirkannya.
[67]
Dan orang-orang
yang kafir berkata: "Adakah sesudah kami menjadi tanah, dan juga datuk
nenek kami, adakah kami semua akan dikeluarkan dari kubur (hidup semula)?
[68]
"Demi
sesungguhnya, kami telah dijanjikan dengan perkara ini, kami dan juga datuk
nenek kami dahulu; ini hanyalah cerita-cerita
dongeng orang-orang dahulu kala".
[69]
Katakanlah (wahai Muhammad):
"Mengembaralah kamu di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana
buruknya kesudahan orang-orang yang berdosa itu".
[70]
Dan janganlah
engkau berdukacita terhadap (keingkaran) mereka (yang kafir itu,) dan janganlah
engkau resah-gelisah disebabkan tipu daya yang mereka lakukan.
[71]
Dan mereka
bertanya: "Bilakah berlakunya azab yang telah dijanjikan itu, jika betul
kamu orang-orang yang benar?"
[72]
Katakanlah (wahai Muhammad):
"Dipercayai tidak lama lagi akan datang kepada kamu sebahagian dari azab
yang kamu minta disegerakan itu".
[73]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad) sentiasa melimpah-ruah kurniaNya kepada umat manusia
seluruhnya tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.
[74]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu sedia mengetahui apa yang terpendam dalam hati mereka dan apa yang
mereka nyatakan (dengan tutur kata dan perbuatan).
[75]
Dan tiada
sesuatu perkara yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan tertulis dalam Kitab
yang terang nyata.
[76]
Sesungguhnya
Al-Quran ini menceritakan kepada Bani lsrail (perkara yang sebenar- benarnya)
mengenai kebanyakan (hal-hal ugama) yang
mereka berselisihan padanya. [77]
Dan
sesungguhnya Al-Quran itu menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman.
[78]
Sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad) akan memutuskan di antara mereka dengan hukumNya, dan
Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui.
[79]
Oleh itu,
berserahlah kepada Allah, sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran yang
jelas nyata.
[80]
Sesungguhnya
engkau tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati (hatinya) itu menerima
ajaranmu, dan tidak dapat menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar
seruanmu, apabila mereka berundur ke belakang (disebabkan keingkarannya).
[81]
Dan engkau tidak
akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta supaya menjauhi
kesesatan mereka; engkau tidak dapat memperdengarkan (seruanmu itu) melainkan
kepada orang-orang yang sanggup beriman akan ayat-ayat
keterangan Kami, kerana mereka orang-orang yang berserah diri dengan ikhlas.
[82]
Dan apabila
sampai masa berlakunya hukuman atas manusia, Kami keluarkan untuk mereka
sejenis binatang dari bumi, yang akan menyatakan kepada mereka, bahawa manusia
telah tidak meyakini ayat-ayat keterangan dan pengajaran Kami.
[83]
Dan (ingatlah)
hari Kami himpunkan dari tiap-tiap umat sekumpulan besar orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, lalu mereka dijaga serta diatur keadaan
dan perjalanan masing-masing.
[84]
Sehingga apabila
mereka datang (ke tempat pengadilan), Allah Taala berfirman: "Adakah kamu
mendustakan ayat-ayat keteranganKu dengan tidak lebih dahulu kamu mengetahuinya
secara meliputi? Atau apakah yang kamu telah lakukan?"
[85]
Dan jatuhlah
hukuman atas mereka (dengan azab) disebabkan kezaliman mereka (berlaku kufur
ingkar), lalu mereka diam membisu.
[86]
Tidakkah mereka memerhatikan bahawa Kami
telah menjadikan malam untuk mereka berehat padanya, dan menjadikan siang
terang-benderang? Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.
[87]
Dan (ingatkanlah) hari di tiup
sangkakala, lalu terkejutlah - gerun gementar - makhluk- makhluk yang ada di
langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikekhendaki Allah; dan
kesemuanya akan datang kepadaNya dengan keadaan tunduk patuh.
[88]
Dan engkau melihat gunung-ganang, engkau
menyangkanya tetap membeku,
padahal ia bergerak cepat seperti bergeraknya awan; (demikianlah) perbuatan
Allah yang telah membuat tiap - tiap sesuatu dengan serapi-rapi dan
sebaik-baiknya; sesungguhnya Ia Amat mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu
lakukan.
[89]
Sesiapa yang
datang membawa amal kebajikan (yang telah dikerjakannya) maka ia akan beroleh
balasan yang lebih baik daripadanya, dan mereka akan beroleh aman sentosa
daripada kejadian-kejadian yang mengerikan pada hari kiamat itu.
[90]
Dan
sesiapa yang datang membawa amal jahat (yang telah
dikerjakannya) maka sudah tentu mereka akan ditumuskan mukanya ke dalam api
neraka, (sambil dikatakan kepada mereka): "Kamu tidak diberi melainkan
balasan apa yang kamu telah lakukan".
[91]
(Katakanlah wahai Muhammad):" Aku
hanyalah diperintahkan supaya menyembah Allah Tuhan negeri (Makkah) ini yang
telah menjadikannya suci lagi
dihormati dan yang menguasai segala-galanya; dan aku diperintahkan supaya tetap
menjadi dari orang-orang Islam (yang menyerah diri bulat-bulat kepadaNya), -
[92]
"Dan supaya aku sentiasa membaca
Al-Quran". Oleh itu, sesiapa yang menurut petunjuk (Al- Quran dan beramal
dengannya) maka faedah perbuatannya itu akan terpulang kepada dirinya sendiri,
dan sesiapa yang sesat, maka katakanlah kepadanya: "Sesungguhnya aku
hanyalah seorang pemberi amaran".
[93]
Dan katakanlah (wahai Muhammad):
"Segala puji tertentu bagi Allah (yang melimpahkan nikmat-nikmatNya yang
tidak terhitung), Ia akan memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda kekuasaanNya
supaya kamu dapat mengetahuinya (dengan jelas nyata)"; dan Tuhanmu
tidaklah lalai akan segala yang kamu lakukan.
Al-Qasas
[1]
Taa, Siin, Miim.
[2]
Inilah ayat-ayat Kitab - Al-Quran
- yang memberi penjelasan.
[3]
Kami bacakan
kepadamu (wahai Muhammad) sebahagian dari kisah Nabi Musa dan Firaun dengan
keterangan yang benar bagi orang-orang yang beriman.
[4]
Sesungguhnya
Firaun telah berlaku zalim di bumi (Mesir) dengan melampaui batas, serta ia
menjadikan penduduknya berpuak-puak. Ia menindas sepuak di antaranya dengan
membunuh anak-anak lelaki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka.
Sesungguhnya adalah ia dari
golongan yang membuat kerosakan.
[5]
Dan Kami hendak
berihsan dengan memberikan pertolongan kepada kaum yang tertindas di negeri itu, dan hendak menjadikan mereka
pemimpin-pemimpin, serta hendak menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi
(apa yang dimiliki oleh Firaun dan kaumnya).
[6]
Dan Kami hendak
memberi mereka kedudukan yang kukuh di negeri itu, serta hendak memperlihatkan
kepada Firaun dan Haman bersama-sama tentera mereka apa yang mereka bimbangkan
dari golongan yang bertindas itu.
[7]
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa:"
Susukanlah dia; dalam pada itu, jika engkau takutkan sesuatu bahaya mengenainya
(dari angkara Firaun), maka (letakkanlah dia di dalam peti dan) lepaskanlah dia
ke laut; dan janganlah engkau merasa bimbang dan
jangan pula berdukacita; sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan
Kami akan melantiknya menjadi salah seorang dari Rasul-rasul Kami.
[8]
Setelah itu dia dipungut oleh
orang-orang Firaun; kesudahannya dia akan menjadi musuh dan menyebabkan
dukacita bagi mereka; sesungguhnya Firaun
dan Haman serta orang-orangnya adalah
golongan yang bersalah.
[9]
Dan (ketika melihat kanak-kanak itu)
berkatalah isteri Firaun: "(Semoga ia menjadi) cahaya mata bagiku dan
bagimu; janganlah kamu membunuhnya; mudah-mudahan ia berguna kepada kita, atau
kita jadikan dia anak". Padahal mereka tidak menyedari (kesudahannya). [10]
Dan
(sepeninggalannya) menjadilah hati ibu Musa kosong; sesungguhnya ia
nyaris-nyaris
menyatakan
perihal anaknya itu dengan berterus-terang jika tidaklah Kami kuatkan hatinya
(dengan perasaan sabar dan tenang tenteram), supaya tetaplah ia dari
orang-orang yang percaya (akan janji Allah).
[11]
Dan berkatalah ia kepada kakak
Musa: "Pergilah cari khabar beritanya".
(Maka pergilah ia)
lalu dilihatnya dari jauh sedang
orang ramai tidak menyedarinya.
[12]
Dan Kami jadikan dia dari mulanya enggan
menyusu kepada perempuan-perempuan yang hendak menyusukannya; (melihatkan
halnya itu), kakaknya berkata:
"Mahukah, aku tunjukkan kamu kepada penduduk sebuah rumah yang dapat
memeliharanya untuk kamu, serta mereka
tulus ikhlas kepadanya?"
[13]
Maka (dengan jalan itu) Kami kembalikan
dia kepada ibunya supaya tenang tenteram hatinya dan tidak berdukacita
(disebabkan bercerai dengannya); dan supaya ia mengetahui bahawa janji Allah
(untuk menyelamatkannya) adalah benar; akan tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui (yang demikian itu).
[14]
Dan ketika Musa
sampai ke peringkat umurnya yang cukup kekuatannya dan sempurna, Kami beri
kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikian Kami membalas
orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
[15]
Dan masuklah ia
ke bandar (Mesir) dalam masa penduduknya tidak menyedarinya, lalu didapatinya
di situ dua orang lelaki sedang berkelahi, - seorang dari golongannya sendiri
dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya. Maka orang yang dari golongannya
meminta tolong kepadanya melawan orang yang dari pihak musuhnya; Musa pun
menumbuknya lalu
menyebabkan
orang itu mati. (pada saat itu) Musa berkata: "Ini adalah dari kerja
Syaitan, sesungguhnya Syaitan itu musuh yang menyesatkan, yang nyata
(angkaranya) ".
[16]
Ia merayu
(dengan sesalnya): "Wahai
Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri; oleh
itu ampunkanlah - apalah jua kiranya - akan dosaku". (Maka Allah Taala
menerima taubatnya) lalu mengampunkan dosanya; sesungguhnya Allah jualah Yang
Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[17]
Ia merayu lagi:
"Wahai Tuhanku, demi nikmat-nikmat yang Engkau kurniakan kepadaku, (peliharalah daku) supaya aku tidak
akan menjadi penyokong kepada golongan yang bersalah".
[18]
Semenjak itu, tinggalah ia di bandar
(Mesir) dalam keadaan cemas sambil memerhatikan (berita mengenai dirinya), maka
tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kepadanya semalam, memanggil meminta
pertolongannya lagi. Musa berkata kepadanya:
"Sesungguhnya engkau ini orang yang nyata sesatnya!"
[19]
Maka ketika ia
bersedia hendak menumbuk orang yang
menjadi musuh bagi mereka berdua berkatalah orang itu: "Wahai Musa, adakah
engkau hendak membunuhku sebagaimana
engkau membunuh
satu jiwa semalam? Sebenarnya engkau hanyalah hendak menjadi seorang yang kejam
di bumi, dan tidaklah engkau hendak menjadi seorang pendamai".
[20]
Dan datanglah seorang lelaki dari hujung
bandar itu dengan berlari, (lalu menyampaikan berita) dengan berkata:
"Wahai Musa, sesungguhnya pegawai-pegawai Firaun sedang mengadakan pakatan
terhadapmu, mereka hendak membunuhmu; oleh itu pergilah dari sini, sesungguhnya
aku adalah pemberi nasihat secara ikhlas kepadamu".
[21]
Musa pun keluarlah dari negeri itu dalam
keadaan cemas sambil memerhatikan (berita mengenai dirinya) serta berdoa dengan
berkata: "Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku dari kaum yang zalim ".
[22]
Dan setelah ia (meninggalkan Mesir dalam
perjalanan) menuju ke negeri Madyan, berdoalah ia dengan berkata:
"Mudah-mudahan Tuhanku menunjukkan jalan yang benar kepadaku,". [23]
Dan ketika dia
sampai di telaga air negeri Madyan, ia dapati di situ sekumpulan orang-orang
lelaki sedang memberi minum (binatang
ternak masing-masing), dan ia juga dapati di sebelah mereka dua perempuan yang
sedang menahan kambing-kambingnya. dia bertanya:
"Apa hal kamu berdua?" Mereka menjawab: "Kami tidak memberi
minum (kambing-kambing kami) sehingga pengembala-pengembala itu membawa balik
binatang ternak masing-masing; dan
bapa kami seorang yang terlalu tua umurnya ".
[24]
Maka Musa pun
memberi minum kepada binatang-binatang ternak mereka, kemudian ia pergi ke
tempat teduh lalu berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku sangat berhajat kepada sebarang
rezeki pemberian yang Engkau berikan".
[25]
Kemudian salah seorang dari perempuan
dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan dalam keadaan
tersipu-sipu sambil berkata:" Sebenarnya bapaku menjemputmu untuk membalas
budimu memberi minum binatang ternak kami". Maka ketika Musa datang mendapatkannya
dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang berlaku (mengenai dirinya)
berkatalah orang tua itu kepadanya: "Janganlah engkau bimbang, engkau
telah selamat dari kaum yang zalim itu ".
[26]
Salah seorang di
antara perempuan yang berdua itu berkata: "Wahai ayah, ambilah dia memjadi
orang upahan (mengembala kambing kita), sesungguhnya sebaik-baik orang yang
ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah".
[27]
Bapa perempuan itu berkata (kepada
Musa): "Aku hendak mengahwinkanmu dengan salah seorang dari dua anak
perempuanku ini, dengan syarat bahawa
engkau bekerja denganku selama
delapan tahun; dalam pada itu, jika engkau genapkan menjadi sepuluh tahun, maka
yang demikian itu adalah dari kerelaanmu sendiri. Dan (ingatlah) aku tidak
bertujuan hendak menyusahkanmu; engkau akan dapati aku Insya Allah, dari
orang-orang yang baik layanannya".
[28]
Musa menjawab:
"Perjanjian itu adalah antaraku denganmu (tetap dihormati bersama); yang mana sahaja dari dua tempoh itu yang
aku tunaikan, maka janganlah hendaknya aku disalahkan. Dan Allah jualah menjadi
Pengawas terhadap apa yang kita katakan itu".
[29]
Setelah Musa menyempurnakan tempoh
kerjanya itu dan (mendapat izin) berjalan dengan isterinya (kembali ke Mesir),
ia melihat (dalam perjalanannya itu) api dari sebelah Gunung Tursina. (Ketika
itu) berkatalah ia kepada isterinya: "Berhentilah; sesungguhnya aku ada melihat api, semoga aku dapat
membawa kepada kamu sesuatu berita dari situ, atau sepuntung dari api itu,
supaya kamu dapat memanaskan diri".
[30]
Maka ketika ia sampai ke tempat api itu,
(kedengaran) ia diseru dari tepi lembah yang di sebelah kanan, di tempat yang
dilimpahi berkat, dari arah pohon kayu (yang ada di situ): "Wahai Musa,
sesungguhnya Akulah Allah Tuhan sekalian alam. (Sesungguhnya api itu adalah sebagai satu isyarat yang
didatangkan oleh Allah untuk menarik perhatian Musa ke tempat itu dan bukannya
zat Allah, Wallahu A'lam)
[31]
"Dan (sekarang) campakkanlah
tongkatmu". (Ia pun mencampaknya), maka apabila ia
melihat
tongkatnya itu (menjadi seekor ular besar) bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil, berpalinglah ia
melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu ia diseru): "Wahai Musa,
datanglah kemari dan janganlah engkau takut. Sesungguhnya engkau dari
orang-orang yang beroleh aman.
[32]
"Masukkanlah
tanganmu melalui belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih bersinar-
sinar dengan tiada cacat; dan kepitlah tanganmu di celah ketiakmu ketika merasa
takut (nescaya hilanglah takutmu). Yang demikian adalah dua bukti dari Tuhanmu
(untuk engkau
menunjukkannya)
kepada Firaun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang fasik -
derhaka"
[33]
Nabi Musa merayu
dengan berkata: "Wahai Tuhanku, bahawa aku telah membunuh seorang dari
kalangan mereka; oleh itu aku takut mereka akan membunuhku "
[34]
"Dan saudaraku - Harun, ia lebih
fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersama- samaku sebagai penyokong
yang mengakui kebenaranku; sesungguhnya aku bimbang bahawa mereka akan
mendustakan daku".
[35]
Allah berfirman: "Kami akan menguatkan
tenaga dan daya-usahamu dengan saudaramu (Harun), dan Kami akan memberikan
kuasa kemenangan kepada kamu berdua oleh itu mereka tidak akan sampai kepada
maksud membahayakan atau mengalahkan kamu. Dengan membawa ayat-ayat keterangan
Kami itu, kamu berdua serta pengikut-pengikut kamu akan menang".
[36]
Setelah Nabi Musa datang kepada Firaun
dan kaumnya dengan membawa ayat-ayat keterangan Kami yang terang nyata, mereka
berkata: "Apa yang engkau bawa ini hanyalah sihir yang dibuat-buat, dan
kami tidak pernah mendengar tentang perkara ini dalam kalangan datuk nenek kami
yang telah lalu".
[37]
Dan (bagi
menjawabnya) Nabi Musa berkata: "Tuhanku lebih mengetahui siapakah yang
membawa hidayah petunjuk dari sisiNya dan siapa yang akan beroleh kesudahan
yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan
berjaya".
[38]
Dan Firaun pula berkata: "Wahai
orang-orangku, aku tidak mengetahui ada bagi kamu sebarang tuhan yang lain
daripadaku; oleh itu, wahai Haman, bakarkanlah untukku batu-bata, serta binalah
untukku bangunan yang tinggi, supaya
aku naik melihat Tuhan Musa (yang dikatakannya itu); dan sesungguhnya aku
percaya adalah Musa dari orang-orang yang berdusta".
[39]
Dan berlaku sombong takburlah Firaun dan
tenteranya di negeri itu dengan tiada alasan yang benar, dan mereka menyangka
bahawa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.
[40]
Dengan sebab itu Kami mengepungnya
bersama-sama tenteranya serta Kami humbankan mereka ke dalam laut; maka
perhatikanlah bagaimana buruknya kesudahan orang-orang yang zalim.
[41]
Dan Kami jadikan mereka ketua-ketua
(dalam kesesatan) yang mengajak ke neraka (dengan kekufurannya), dan pada hari
kiamat pula mereka tidak mendapat sebarang pertolongan. [42]
Dan Kami iringi
mereka dengan laknat di dunia ini, dan pada hari kiamat pula adalah mereka
dari orang-orang yang tersingkir
(dari rahmat Kami) dengan sehina-hinanya.
[43]
Dan demi
sesungguhnya, Kami berikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat sesudah Kami binasakan
kaum-kaum yang telah lalu, untuk membuka hati dan menjadi hidayah petunjuk
serta membawa rahmat, semoga mereka beringat.
[44]
Dan engkau
(wahai Muhammad) tidak ada di sebelah barat (tempat Nabi Musa menerima wahyu)
ketika Kami sempurnakan penyerahan Kitab Taurat kepadanya, dan engkau juga
tidak termasuk dalam golongan yang menyaksikan peristiwa itu.
[45]
Akan tetapi
(engkau hanya mengetahui kisah itu dengan jalan Kami memberi
wahyu kenabian kepadamu disebabkan) Kami telah mengadakan beberapa umat (dari
zaman Nabi Musa hingga ke zamanmu) sampai berlanjutanlah masa yang mereka lalui
(serta kucar- kacirlah ugama yang mereka anuti). Dan engkau pula tidak pernah
tinggal bersama-sama penduduk negeri Madyan membaca dan mempelajari dari mereka
ayat-ayat keterangan Kami (tentang hal Nabi Musa di sana), tetapi Kamilah yang mengutusmu (menjadi Rasul dan memberi wahyu kepadamu mengenai
hal itu).
[46]
Dan engkau juga tidak berada dekat
Gunung Tursina ketika Kami menyeru (Nabi Musa dan memberi wahyu kepadanya dahulu), tetapi (diturunkan) rahmat
(Al-Quran) dari Tuhanmu (menerangkan Kisah itu) supaya engkau memberi amaran
kepada kaum (mu) yang telah lama tidak didatangi sebarang Rasul pemberi amaran
sebelummu, semoga mereka beroleh pengajaran (serta insaf mematuhinya).
[47]
Dan kalau tidaklah orang-orang musyrik
itu akan berkata - semasa mereka ditimpa bala bencana disebabkan perbuatan
kufur dan maksiat yang mereka lakukan: "Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau
tidak mengutuskan kepada Kami seorang Rasul supaya kami menurut ayat- ayat
keteranganMu (yang dibawanya), dan supaya kami menjadi dari orang-orang yang
beriman, " (tentulah engkau wahai Muhammad tidak diutuskan kepada mereka,
bahkan Kami terus menyeksa mereka).
[48]
Maka ketika
datang kepada mereka kebenaran (Al-Quran) dari sisi Kami, mereka berkata pula:
"Hendaknya (Muhammad) diberi (Kitab ugama yang diturunkan dengan
sekaligus) sebagaimana Kitab Taurat yang diberikan kepada Musa". Bukankah
mereka dahulu telah kufur ingkar akan apa yang diberikan kepada Nabi Musa?
Mereka berkata lagi: "Kedua- duanya (Al-Quran dan Taurat) itu ialah sihir
yang saling membantu (yang satu menyokong yang lain). "Dan mereka berkata
pula: "Sesungguhnya kami kufur ingkar terhadap Kitab- kitab itu semuanya!"
[49]
Katakanlah
(wahai Muhammad): "Kalau demikianlah sikap kamu maka bawalah sebuah Kitab
dari sisi Allah yang dapat memberi panduan lebih daripada keduanya, supaya aku
menurutnya. (Bawalah dia) jika betul kamu orang-orang yang benar ".
[50]
Kemudian, kalau
mereka tidak dapat menerima cabaranmu (wahai Muhammad), maka ketahuilah,
sesungguhnya mereka hanyalah menurut hawa nafsu mereka; dan tidak ada yang
lebih sesat daripada orang yang menurut hawa nafsunya dengan tidak berdasarkan hidayah
petunjuk dari Allah. Sesungguhnya
Allah tidak memberi pimpinan kepada kaum yang zalim
(yang berdegil dalam keingkarannya).
[51]
Dan demi sesungguhnya Kami telah
hubungkan turunnya firman-firman Kami (Al-Quran) dengan berturut-turut kepada
mereka, supaya mereka beroleh peringatan (lalu beriman). [52]
Orang-orang yang
Kami beri Kitab sebelum turunnya Al-Quran, mereka beriman kepadanya.
[53]
Dan apabila
Al-Quran itu dibacakan kepada mereka; mereka,
berkata: "Kami beriman kepadanya, sesungguhnya ia adalah perkara yang
betul benar dari Tuhan kami; sesungguhnya kami sebelum ia diturunkan, telahpun
mematuhinya ".
[54]
Mereka itu akan
beroleh pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka; dan juga kerana mereka
menolak kejahatan dengan kebaikan, dan mereka menderma dari apa yang Kami
kurniakan kepada mereka.
[55]
Dan apabila
mereka mendengar perkataan yang sia-sia, mereka berpaling daripadanya sambil
berkata: "Bagi kami amal kami dan bagi kamu pula amal kamu; selamat
tinggalah kamu; kami tidak ingin berdamping dengan orang-orang yang jahil".
[56]
Sesungguhnya
engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa memberi
hidayah petunjuk kepada sesiapa yang engkau kasihi (supaya ia
menerima Islam), tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi hidayah petunjuk
kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan
Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang (ada
persediaan untuk) mendapat
hidayah petunjuk (kepada memeluk Islam).
[57]
Dan mereka (yang kafir) berkata:
"Kalau kami menyertaimu menurut petunjuk yang engkau bawa itu, nescaya
kami dengan serta merta ditangkap dan diusir dari negeri kami (oleh golongan
yang menentang)". Mengapa mereka (berkata demikian)? Bukankah kami telah
melindungi mereka dan menjadikan (negeri Makkah) tempat tinggal mereka sebagai tanah suci yang aman, yang dibawa
kepadanya hasil tanaman dari segala jenis, sebagai rezeki pemberian dari sisi Kami?
(Benar, Kami telah menjadikan semuanya itu), tetapi kebanyakan mereka tidak
memikirkan perkara itu untuk mengetahuinya
(serta bersyukur).
[58]
Dan berapa banyak Kami binasakan
negeri-negeri yang penduduknya telah berlaku sombong dan tidak bersyukur dalam
kehidupannya (yang serba mewah dan senang lenang). Maka itulah dia
tempat-tempat tinggal mereka terbiar tidak didiami orang sesudah mereka
(dibinasakan), kecuali sedikit sahaja dan sesungguhnya Kamilah yang mewarisi
mereka.
[59]
Dan tidaklah menjadi kebiasaan Tuhanmu
membinasakan mana-mana negeri sebelum Ia mengutus ke ibu negeri itu seorang
Rasul yang akan membacakan kepada penduduknya ayat- ayat keterangan Kami; dan
tidaklah menjadi kebiasaan Kami membinasakan mana-mana negeri melainkan setelah
penduduknya berlaku zalim.
[60]
Dan apa jua (harta benda dan
lain-lainnya) yang diberikan kepada kamu, maka adalah ia merupakan kesenangan
hidup di dunia dan perhiasannya; dalam pada itu, apa jua yang ada di sisi Allah
(yang disediakan untuk orang-orang yang beriman dan taat) adalah ia lebih baik
dan lebih kekal; maka mengapa kamu tidak mahu memahaminya?
[61]
(Jika sudah diketahui yang demikian)
maka adakah orang yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik (balasan Syurga)
lalu ia mendapatnya, sama seperti orang yang kami kurniakan menikmati
kesenangan hidup di dunia kemudian ia pada hari kiamat termasuk dalam golongan
yang dibawa (untuk menerima azab neraka)?
[62]
Dan pada hari (kiamat itu) Allah menyeru
mereka lalu bertanya:" Mana dia sekutu-sekutuKu, yang kamu anggap mereka
(menjadi tuhan dan dapat memberikan pertolongan)?"
[63]
Mereka yang berhak menerima hukuman
(azab neraka) berkata: "Wahai Tuhan kami, inilah mereka yang kami
menyebabkan kesesatannya, kami menyebabkan mereka sesat (dengan pilihan mereka
sendiri) sebagaimana kami telah sesat (dengan pilihan kami sendiri); (dengan
ini) kami mengakui kepadaMu bahawa kami berlepas diri (dari kekufuran mereka).
Bukanlah Kami yang mereka puja dan taati, (bahkan mereka hanya memuja dan
mentaati hawa nafsu mereka sendiri)".
[64]
Dan dikatakan (kepada mereka): Panggilah
makhluk-makhluk dan benda-benda yang kamu jadikan sekutu Allah (untuk menolong
kamu)". lalu mereka memanggilnya, tetapi makhluk- makhluk dan benda-benda
itu tidak menyahut panggilan mereka; dan mereka tetap melihat azab (dengan
merasa sesal) serta bercita-cita kalaulah mereka di dunia dahulu menurut
petunjuk.
[65]
Dan pada hari (kiamat itu) Allah
menyeru mereka lalu bertanya: "Apa jawab kamu kepada
Rasul-rasul yang diutus kepada
kamu dahulu?
[66]
Maka gelaplah
kepada mereka, pada hari itu, segala khabar berita dan peristiwa (yang telah
lalu), serta menjadilah mereka tidak dapat hendak bertanya-tanyaan sesama
sendiri.
[67]
(Demikianlah
akibat orang-orang derhaka), adapun orang yang bertaubat dan beriman serta
beramal soleh, maka semoga akan menjadilah ia dari orang-orang yang berjaya.
[68]
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang
dirancangkan berlakunya, dan Dia lah juga yang
memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan
kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain
dari pilihan Allah). Maha Suci Allah dan Maha Tinggilah keadaanNya dari apa
yang mereka sekutukan denganNya. [69]
Dan Tuhanmu
mengetahui akan apa yang terpendam dalam hati mereka dan apa yang mereka
zahirkan.
[70]
Dan Dia lah Allah tiada Tuhan
melainkan Dia. Segala puji tertentu bagiNya, di dunia dan di
akhirat; dan
hanyalah Dia yang berkuasa menghukum, serta kepadaNyalah kamu semua
dikembalikan.
[71]
Katakanlah:
"Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan malam kepada kamu tetap
selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari Allah,
yang dapat membawakan cahaya yang menerangi kepada kamu? Maka mengapa kamu
tidak mahu mendengar (secara memahami dan menerima kebenaran)?"
[72]
katakanlah lagi: Bagaimana fikiran kamu
jika Allah menjadikan siang kepada kamu
tetap selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari
Allah, yang dapat membawakan malam kepada kamu untuk kamu berehat padanya? Maka
mengapa kamu tidak mahu melihat
(dalil-dalil dan bukti keesaan dan kekuasaan Allah)?"
[73]
Dan di antara rahmat pemberianNya, Ia
menjadikan untuk kamu malam dan siang (silih berganti supaya kamu berehat
padanya dan supaya kamu berusaha mencari rezeki dari limpah kurniaNya, dan juga
supaya kamu bersyukur.
[74]
Dan (ingatlah) pada hari (kiamat), Allah
akan menyeru mereka lalu bertanya: "Mana dia sekutu-sekutuKu yang kamu
sifatkan mereka (menjadi tuhan dan dapat memberikan pertolongan)?"
[75]
Dan (pada hari itu) Kami keluarkan dari
tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami katakan (kepada golongan yang kafir):
"Bawalah keterangan dan bukti kebenaran kamu". Maka (pada saat itu)
ketahuilah mereka bahawa kebenaran (hak ketuhanan) itu tertentu bagi Allah, dan
(dengan itu), hilang lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan secara dusta dahulu. [76]
Sesungguhnya
Qarun adalah ia dari kaum Nabi Musa, kemudian ia berlaku sombong dan
zalim terhadap mereka; dan Kami telah
mengurniakannya dari berbagai jenis
kekayaan yang anak-anak kuncinya menjadi beban yang sungguh berat
untuk dipikul oleh sebilangan orang yang kuat sasa. (Ia berlaku sombong) ketika
kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah engkau bermegah-megah (dengan
kekayaanmu), sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang
bermegah-megah. (seperti lagakmu itu).
[77]
"Dan tuntutlah dengan harta
kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari
akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu)
dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah
berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang melimpah-limpah); dan
janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi; sesungguhnya Allah tidak
suka
kepada orang-orang yang berbuat
kerosakan ".
[78]
Qarun menjawab
(dengan sombongnya): "Aku diberikan harta kekayaan ini hanyalah disebabkan
pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku". (Kalaulah Qarun bijak pandai)
tidakkah ia mengetahui dan pandai memahami, bahawa Allah telah membinasakan sebelumnya,
dari umat-umat yang telah lalu, orang-orang yang
lebih kuat daripadanya dan
lebih banyak
mengumpulkan harta kekayaan ? Dan (ingatlah) orang-orang yang berdosa (apabila
mereka diseksa) tidak lagi ditanya tentang dosa-dosa mereka, (kerana Allah
sedia mengetahuinya).
[79]
Kemudian Qarun keluar kepada kaumnya
dengan memakai perhiasannya. (Pada saat itu) berkatalah orang-orang yang
semata-mata inginkan kesenangan kehidupan dunia: "Alangkah baiknya kalau
kita ada kekayaan seperti yang didapati oleh Qarun! Sesungguhnya dia adalah seorang yang bernasib baik".
[80]
Dan berkata pula
orang-orang yang diberi ilmu (di antara mereka): "Janganlah kamu berkata
demikian, pahala dari Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal soleh; dan tidak akan dapat menerima (pahala
yang demikian) itu melainkan orang-orang yang sabar".
[81]
Lalu Kami timbuskan dia bersama-sama
dengan rumahnya di dalam tanah, maka tidaklah ia mendapat sebarang golongan
yang boleh menolongnya dari azab Allah" dan ia pula tidak dapat menolong
dirinya sendiri.
[82]
Dan orang-orang yang pada masa dahulu
bercita-cita mendapat kekayaan seperti Qarun - mulai sedar sambil berkata:
"Wah! Sesungguhnya Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa yang
dikehendakiNya dari hamba-hambaNya, dan Dia lah juga yang menyempitkannya kalau
tidak kerana Allah memberi pertolongan kepada kita tentulah kita akan
dibinasakan dengan tertimbus di dalam tanah (seperti Qarun). Aduhai!
Sesungguhnya orang-orang yang kufurkan nikmat Allah itu tidak akan
berjaya!"
[83]
Negeri akhirat
(yang telah diterangkan nikmat-nikmatnya) itu, Kami sediakan bagi orang- orang
yang tidak bertujuan hendak mendapat pengaruh atau kelebihan di muka bumi dan tidak ingat hendak melakukan
kerosakan; dan kesudahan yang baik adalah bagi
orang-orang yang bertaqwa.
[84]
Sesiapa yang
datang membawa amal baik (pada hari akhirat) maka baginya balasan yang lebih
baik daripadanya; dan sesiapa yang datang membawa amal jahat, maka mereka yang
melakukan kejahatan tidak di balas melainkan dengan apa yang mereka kerjakan.
[85]
Sesungguhnya Allah yang mewajibkan
kepadamu (beramal dan menyampaikan) Al-Quran (wahai Muhammad) sudah tentu akan
menyampaikan engkau lagi kepada apa yang engkau ingini dan cintai. Katakanlah
(kepada kaum yang menentangmu): "Tuhanku amat mengetahui akan sesiapa yang
membawa hidayah petunjuk dan sesiapa pula yang berada dalam kesesatan yang
nyata ".
[86]
Dan engkau
(wahai Muhammad) tidak pernah berharap supaya
Kitab Al-Qufsran ini diturunkan kepadamu, (tetapi ia diturunkan kepadamu)
hanyalah sebagai rahmat dari Tuhanmu, oleh itu janganlah engkau menjadi
orang-orang kafir.
[87]
Dan janganlah mereka (yang
ingkar) dapat menghalangmu (daripada menyampaikan dan
beramal dengan)
ayat-ayat Allah sesudah ia diturunkan kepadamu; dan serulah manusia kepada
(ugama) Tuhanmu; dan janganlah engkau menjadi dari golongan yang menyertai
orang-orang musyrik.
[88]
Dan janganlah engkau menyembah tuhan
yang lain bersama-sama Allah. Tiada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu akan
binasa melainkan Zat Allah. BagiNyalah
kuasa memutuskan segala hukum, dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan (untuk
dihitung amal masing-masing dan menerima balasan).
Al-'Ankabuut
[1]
Alif, Laam, Miim.
[2]
Patutkah manusia
menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: "Kami
beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)?
[3]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah
menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang
demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang
sebenar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang
orang-orang yang berdusta.
[4]
Bahkan patutkah
orang-orang yang melakukan kejahatan menyangka bahawa mereka akan terlepas dari
azab Kami? Amatlah buruk apa yang mereka hukumkan itu.
[5]
Sesiapa yang
percaya akan pertemuannya dengan Allah (untuk menerima balasan), maka
sesungguhnya masa yang telah ditetapkan oleh Allah itu akan tiba (dengan tidak
syak lagi); dan Allah jualah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[6]
Dan sesiapa yang
berjuang (menegakkan Islam) maka sesungguhnya dia hanyalah berjuang untuk
kebaikan dirinya sendiri; sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak berhajatkan
sesuatupun) daripada sekalian makhluk.
[7]
Dan orang-orang
yang beriman serta beramal soleh sesungguhnya Kami akan hapuskan dari mereka
kesalahan-kesalahan mereka, dan Kami akan membalas apa yang mereka telah
kerjakan - dengan sebaik-baik balasan.
[8]
Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik
kepada kedua ibu bapanya; dan jika mereka berdua mendesakmu supaya engkau
mempersekutukan Daku (dalam ibadatmu) dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai pengetahuan mengenainya,
maka janganlah engkau taat kepada mereka. Kepada Akulah tempat kembali kamu
semuanya, kemudian Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah
kerjakan.
[9]
Dan orang-orang yang beriman serta
beramal soleh, sudah tentu Kami akan masukkan mereka dalam kumpulan orang-orang
yang soleh (dengan mendapat sebaik-baik balasan). [10]
Dan ada
sebahagian dari manusia yang berkata: "Kami beriman kepada Allah";
kemudian
apabila ia diganggu dan disakiti pada
jalan Allah, ia jadikan gangguan manusia itu seperti azab seksa Allah (lalu ia
taatkan manusia). Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu memberi kemenangan
kepadamu, mereka sudah tentu akan berkata: "Kami adalah sentiasa bersama-sama
kamu". (Mengapa mereka berdusta?) Bukankah Allah lebih mengetahui akan apa
yang terpendam dalam hati sekalian makhluk?
[11]
Dan sesungguhnya
Allah mengetahui akan orang-orang yang beriman, dan sesungguhnya Ia mengetahui akan orang-orang yang
munafik.
[12]
Dan berkata pula orang-orang yang kufur
ingkar kepada orang-orang yang beriman: "Ikutlah jalan ugama kami, dan
kami sedia menanggung kesalahan-kesalahan kamu (kalau kamu mengira perbuatan
itu salah)". Padahal mereka tidak akan dapat menanggung kesalahan
orang-orang yang bersalah itu sedikitpun, dan sesungguhnya mereka adalah
berdusta.
[13]
Dan sesungguhnya
mereka akan menanggung beban-beban dosa mereka dan beban-beban (dosa orang-orang yang mereka
sesatkan) bersama-sama dengan beban-beban dosa mereka sendiri; dan sesungguhnya
mereka akan ditanya pada hari kiamat kelak tentang apa yang mereka pernah
ada-adakan secara dusta itu.
[14]
Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya, maka tinggalah ia dalam kalangan
mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun; akhirnya mereka dibinasakan oleh
taufan sedang mereka berkeadaan zalim (dengan kufur derhaka).
[15]
Maka dengan itu
Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya yang turut bersama dalam bahtera,
dan Kami jadikan bahtera itu satu tanda (yang
membuktikan kekuasaan Kami dan
memberi pengajaran insaf) kepada sekalian makhluk.
[16]
Dan (sebutkanlah
peristiwa) Nabi Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah kamu
akan Allah dan bertaqwalah kepadaNya; yang demikian itu adalah baik bagi kamu
jika kamu tahu (membezakan yang baik dari yang buruk).
[17]
"Kamu hanyalah menyembah
berhala-berhala yang diperbuat oleh orang, tidak menyembah Allah yang mencipta
segala-galanya, dan kamu hanya mengadakan penyembahan yang dusta. Sesungguhnya
mereka yang kamu sembah yang lain dari Allah itu, tidak berkuasa memberi rezeki
kepada kamu; oleh itu carilah rezeki dari sisi Allah, dan sembahlah akan Dia,
serta bersyukurlah kepadaNya; (ingatlah), kepada Allah jualah kamu akan
dikembalikan.
[18]
"Dan jika kamu
terus-menerus mendustakan (ajaran ugama Allah yang aku sampaikan kepada kamu),
maka sesungguhnya umat-umat yang sebelum kamu telah juga mendustakan
(Rasul-rasulnya);
dan (ingatlah) tugas Rasul hanya menyampaikan dengan penjelasan yang terang
nyata".
[19]
Tidakkah mereka
melihat dan memikirkan bagaimana Allah mencipta makhluk-makhluk pada mulanya,
kemudian Ia akan mengembalikannya (hidup semula sesudah matinya)? Sesungguhnya
yang demikian itu amatlah mudah bagi Allah.
[20]
Katakanlah:
"Mengembaralah kamu di muka bumi, serta lihatlah bagaimana Allah telah
memulakan ciptaan makhluk-makhluk dari asal jadinya; kemudian Allah akan memulakan ciptaan itu semula (pada hari
akhirat) dalam bentuk kejadian yang baharu. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
tiap-tiap sesuatu.
[21]
"Ia
menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya (iaitu orang-orang yang ingkar), dan Ia
juga yang memberi rahmat kepada sesiapa yang dikehendakiNya (iaitu orang-orang
yang beriman); dan kepadaNyalah kamu
semua akan dikembalikan (untuk menerima balasan).
[22]
"Dan kamu
tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan Allah) di bumi dan tidak juga
di langit (sekalipun); dan kamu tidak akan mendapat sebarang pelindung dan penolong yang
lain dari Allah".
[23]
Dan orang-orang
yang kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan Allah dan pertemuan denganNya,
mereka tetaplah akan menjadi orang-orang yang putus asa dari rahmatKu; dan
mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[24]
Kemudian, seruan Nabi Ibrahim tidak
dijawab oleh kaumnya melainkan dengan kata-kata (tentangan yang keras):
"Bunuhlah dia atau bakarlah dia". Maka Allah selamatkan Nabi Ibrahim
dari api (yang disediakan oleh kaumnya). Sesungguhnya peristiwa yang demikian,
mengandungi tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi kaum yang (mahu) beriman.
[25]
Dan Nabi Ibrahim berkata pula (kepada
kaumnya): "Perbuatan kamu menyembah berbagai berhala, tidak menyembah
Allah itu, hanyalah kerana menjaga hubungan kasih mesra di antara kamu
masing-masing dalam kehidupan dunia ini; kemudian pada hari kiamat kelak
setengah kamu akan membantah setengahnya yang lain, dan setengah kamu pula akan
melaknatkan setengahnya yang lain; dan (kesudahannya) tempat kembali kamu ialah
neraka, dan kamu tidak akan beroleh sesiapapun yang dapat memberikan pertolongan".
[26]
Setelah itu Lut beriman kepadanya dan
Nabi Ibrahim pun berkata: "Aku hendak berhijrah
kepada TuhanKu, sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Bijaksana". [27]
Dan Kami
kurniakan kepadanya: Ishak (anaknya) dan Yaakub (cucunya); dan Kami jadikan
dalam
kalangan keturunannya orang-orang yang berpangkat Nabi dan menerima Kitab-kitab
ugama; dan Kami berikan balasannya yang baik di dunia; dan sesungguhnya adalah
ia, pada hari akhirat, dari orang-orang yang soleh.
[28]
Dan (ingatkanlah peristiwa) Nabi Lut
tatkata ia berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu melakukan perbuatan
yang keji, yang tidak pernah dilakukan oleh seorangpun dari penduduk alam ini
sebelum kamu.
[29]
"Patutkah kamu mendatangi orang
lelaki (untuk memuaskan nafsu syahwat kamu)? Dan kamu memotong jalan
lalu-lalang (untuk tujuan jahat kamu)? Dan kamu pula melakukan perbuatan yang
mungkar di tempat-tempat perhimpunan kamu?" Maka kaumnya tidak menjawab
selain daripada berkata (secara mengejek-ejek): "Datangkanlah kepada kami
azab dari Allah (yang engkau janjikan itu) jika betul engkau dari orang-orang
yang benar".
[30]
Nabi Lut berdoa
dengan berkata: "Wahai Tuhanku, tolonglah daku terhadap kaum yang melakukan kerosakan
(menderhaka)".
[31]
Dan ketika datang (malaikat) utusan kami
kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita yang mengembirakan), mereka berkata:
"Sebenarnya kami hendak membinasakan penduduk bandar ini), sesungguhnya
penduduknya adalah orang-orang yang
zalim".
[32]
Nabi Ibrahim berkata: "Sebenarnya
Lut ada di bandar itu". Mereka menjawab: "Kami mengetahui akan
orang-orang yang tinggal di situ. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan dia dan keluarganya (serta
pengikut-pengikutnya) - kecuali isterinya, ia adalah dari orang- orang yang dibinasakan".
[33]
Dan ketika datang utusan-utusan Kami
kepada Nabi Lut, ia merasa dukacita dengan kedatangan mereka, dan merasa tidak
terdaya untuk mengawal mereka (dari gangguan kaumnya); dan (setelah melihatkan
halnya yang demikian), utusan-utusan itu berkata: "Janganlah engkau takut dan
janganlah berdukacita, sesungguhnya kami
akan menyelamatkanmu dan keluargamu (serta pengikut-pengikutmu) - kecuali isterimu, ia adalah dari orang-orang yang
dibinasakan.
[34]
"Sesungguhnya
kami (diutuskan) untuk menurunkan atas penduduk bandar ini azab dari langit,
disebabkan mereka melakukan kejahatan (kufur dan maksiat)".
[35]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah (binasakan bandar itu dan telah) tinggalkan bekas-
bekasnya sebagai satu tanda (yang mendatangkan iktibar) bagi orang-orang yang mahu memahaminya.
[36]
Dan (Kami
utuskan) kepada penduduk Madyan saudara mereka: Nabi Syuaib; lalu ia berkata:
"Wahai kaumku, sembahlah kamu akan Allah, dan kerjakanlah amal soleh
dengan mengharapkan pahala akhirat, dan janganlah kamu melakukan kerosakan di
bumi".
[37]
Maka mereka
mendustakannya, lalu mereka dibinasakan oleh gempa bumi, serta menjadilah
mereka mayat-mayat yang tersungkur di tempat tinggal masing-masing.
[38]
Dan (ingatkanlah peristiwa kebinasaan)
Aad (kaum nabi Hud) dan Thamud (kaum Nabi Soleh); dan telahpun ternyata kepada kamu sebahagian dari
bekas-bekas tempat kediaman mereka;
dan (kebinasaan mereka yang demikian ialah disebabkan) Syaitan memperelokkan
pada pandangan mereka: amal-amal mereka (yang jahat itu), lalu ia menghalangi
mereka dari jalan Allah; padahal mereka orang-orang yang bijak pandai dan
berakal (yang dapat membezakan yang benar dan yang salah).
[39]
Dan (ingatkanlah
juga peristiwa kebinasaan) Qarun dan Firaun serta Haman. Dan demi sesungguhnya
Nabi Musa telah datang kepada mereka membawa keterangan-keterangan (mukjizat)
yang jelas nyata, lalu mereka berlaku sombong takbur di bumi (mendustakannya),
padahal mereka tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah).
[40]
Maka masing-masing Kami binasakan dengan
sebab dosanya, iaitu di antaranya ada yang Kami hantarkan angin ribut
menghujaninya dengan batu; dan ada yang dibinasakan dengan letusan suara yang
menggempakan bumi; dan ada yang Kami timbuskan dia di bumi; dan ada pula yang
Kami tenggelamkan di laut. Dan (ingatlah) Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri sendiri.
[41]
Misal bandingan orang-orang yang
menjadikan benda-benda yang lain dari Allah sebagai pelindung-pelindung (yang diharapkan pertolongannya) adalah
seperti labah-labah yang membuat sarang (untuk menjadi tempat perlindungannya);
padahal sesungguhnya sarang- sarang yang paling reput ialah sarang labah-labah,
kalaulah mereka orang-orang yang berpengetahuan.
[42]
Sesungguhnya
Allah mengetahui (kepalsuan) apa jua yang mereka sembah yang lain daripadaNya,
dan Allah jualah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[43]
Dan misal-misal perbandingan yang
demikian itu Kami kemukakan kepada umat manusia, dan hanya orang-orang yang
berilmu yang dapat memahaminya.
[44]
Allah mencipta
langit dan bumi dengan cara yang layak dan berhikmat; sesungguhnya yang demikian itu mengandungi satu tanda
(yang membuktikan kebijaksanaan Allah) bagi orang-
orang yang beriman.
No comments:
Post a Comment