[21]
Dan berkatalah pula orang-orang yang
tidak percaya akan menemui Kami: "Mengapa tidak diturunkan malaikat kepada
kita, atau kita dapat melihat Tuhan kita?" Demi sesungguhnya, mereka telah bersikap sombong
angkuh dalam diri mereka sendiri, dan telah melampaui batas dengan cara yang
sebesar-besarnya.
[22]
(Ingatkanlah) hari mereka melihat
malaikat, pada hari itu tiadalah sebarang berita gembira bagi orang-orang yang
bersalah (bahkan sebaliknya), dan mereka akan berkata: "Semoga kita jauh -
dijauhkan (dari sebarang keadaan yang buruk)".
[23]
Dan Kami tujukan
perbicaraan kepada apa yang mereka telah kerjakan dari jenis amal (yang
mereka pandang baik), lalu Kami jadikan dia terbuang sebagai debu yang
berterbangan.
[24]
Ahli-ahli Syurga pada hari itu
lebih baik tempat menetapnya, dan lebih elok tempat rehatnya.
[25]
Dan (sebutkanlah
perihal) hari segala langit pecah-belah (disertakan) dengan kumpulan awan (yang
berisi malaikat), dan (pada hari yang tersebut) diturunkan malaikat itu dengan
cara berpasuk-pasukan.
[26]
Kuasa
pemerintahan yang sebenar-benarnya pada hari itu adalah tertentu bagi Allah
Yang Maha melimpah rahmatNya, dan adalah ia satu masa yang amat sukar keadaannya kepada orang-orang kafir.
[27]
Dan
(ingatkanlah) perihal hari orang-orang yang zalim menggigit kedua-dua tangannya
(marahkan dirinya sendiri) sambil berkata: "Alangkah baiknya kalau aku (di
dunia dahulu) mengambil jalan yang benar bersama-sama Rasul?
[28]
"Wahai
celakanya aku, alangkah baiknya kalau aku tidak mengambil si dia itu menjadi sahabat
karib!
[29]
"Sesungguhnya
dia telah menyesatkan daku dari jalan peringatan (Al-Quran) setelah ia
disampaikan kepadaku. Dan adalah Syaitan itu sentiasa mengecewakan manusia
(yang menjadikan dia sahabat karibnya)".
[30]
Dan berkatalah
Rasul: "Wahai Tuhanku sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini
satu perlembagaan yang ditinggalkan, tidak dipakai".
[31]
Dan demikianlah
Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari kalangan orang-orang yang
bersalah; dan cukuplah Tuhanmu (wahai Muhammad) menjadi Pemimpin (ke jalan
mengalahkan mereka) serta menjadi Penolong (bagimu terhadap mereka).
[32]
Dan orang-orang yang kafir berkata:
"Mengapa tidak diturunkan Al-Quran itu kepada Muhammad semuanya sekali
(dengan sekaligus)?" Al-Quran diturunkan dengan cara (beransur-ansur) itu
kerana Kami hendak menetapkan hatimu (wahai Muhammad) dengannya, dan Kami
nyatakan bacaannya kepadamu dengan teratur satu persatu.
[33]
Dan mereka tidak
membawa kepadamu sesuatu kata-kata yang ganjil (untuk menentangmu) melainkan
Kami bawakan kepadamu kebenaran dan penjelasan yang sebaik-baiknya (untuk
menangkis segala yang mereka katakan itu).
[34]
Orang-orang yang akan diseret
beramai-ramai ke neraka Jahannam (dengan tertiarap) atas mukanya, merekalah orang-orang yang amat buruk keadaannya
dan amat sesat jalannya. [35]
Dan sesungguhnya
Kami telah berikan Kitab Taurat kepada Nabi
Musa, dan Kami lantik
saudaranya Nabi Harun, sebagai
menteri bersamanya.
[36]
Lalu Kami perintahkan: "Pergilah
kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat
keterangan Kami"; maka (kesudahannya) Kami binasakan kaum itu
sehancur-hancurnya. [37]
Dan (demikian
juga) kaum Nabi Nuh, ketika mereka mendustakan Rasul-rasul Kami, Kami
tenggelamkan
mereka, dan Kami jadikan mereka satu tanda (yang menjadi contoh) bagi umat
manusia; dan Kami sediakan bagi sesiapa yang zalim; azab seksa yang tidak
terperi sakitnya. [38]
Dan (demikian
juga Kami telah binasakan) Aad dan Thamud serta Ashaabur-Rassyi dan
banyak lagi dalam zaman-zaman di
antara masa yang tersebut itu.
[39]
Dan masing-masing, telah Kami berikan
kepadanya contoh tauladan yang mendatangkan iktibar, dan
masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya.
[40]
Dan demi sesungguhnya, mereka (yang
menentangmu wahai Muhammad) telah melalui bandar yang telah dihujani (dengan)
azab yang buruk, maka (mengapa mereka masih berdegil), tidakkah mereka selalu
dapat menyaksikannya? (Mereka tidak fikirkan yang demikian itu satu balasan
kufur) bahkan mereka adalah orang-orang yang tidak ingatkan adanya kebangkitan
hidup semula (untuk menerima balasan).
[41]
Dan apabila mereka melihatmu (wahai
Muhammad), mereka hanyalah
menjadikanmu ejek- ejekan (sambil mereka berkata): "Inikah orangnya yang diutus oleh Allah sebagai RasulNya?
[42]
"Sebenarnya
ia hampir-hampir dapat menyesatkan kami dari tuhan-tuhan kami, jika tidaklah
kerana kami tetap teguh
menyembahnya". Dan mereka akan mengetahui kelak ketika mereka melihat azab
seksa: siapakah yang sebenar-benarnya sesat jalannya.
[43]
Nampakkah (wahai Muhammad) keburukan
keadaan orang yang menjadikan hawa nafsunya: tuhan yang dipuja lagi ditaati?
Maka dapatkah engkau menjadi pengawas yang menjaganya jangan sesat?
[44]
Atau adakah engkau menyangka bahawa
kebanyakan mereka mendengar atau memahami (apa yang engkau sampaikan kepada
mereka)? Mereka hanyalah seperti binatang ternak, bahkan (bawaan) mereka lebih
sesat lagi.
[45]
Tidakkah engkau melihat kekuasaan
Tuhanmu? - bagaimana Ia menjadikan
bayang-bayang itu terbentang (luas kawasannya) dan jika Ia kehendaki tentulah
Ia menjadikannya tetap (tidak bergerak dan tidak berubah)! Kemudian Kami
jadikan matahari sebagai tanda yang
menunjukkan perubahan bayang-bayang itu;
[46]
Kemudian Kami tarik balik
bayang-bayang itu kepada Kami, dengan beransur-ansur.
[47]
Dan Dia lah
Tuhan yang menjadikan malam untuk kamu sebagai pakaian, dan menjadikan tidur untuk berhenti rehat, serta
menjadikan siang untuk keluar mencari rezeki.
[48]
Dan Dia lah
Tuhan yang menghantarkan angin sebagai berita gembira sebelum kedatangan
rahmatNya, dan Kami menurunkan dari langit: air yang bersih suci,
[49]
Untuk Kami
hidupkan dengan air itu bumi yang mati, serta memberi minum air itu kepada
sebahagian dari makhluk-makhluk Kami, khasnya binatang ternak yang banyak dan
manusia yang ramai.
[50]
Dan
demi sesungguhnya! Kami telah berulang-ulang kali menyebarkan hujjah-hujjah di
antara manusia melalui Al-Quran supaya mereka berfikir (mengenalku serta bersyukur); dalam pada
itu kebanyakan manusia tidak mahu melainkan berlaku kufur.
[51]
Dan kalau Kami
kehendaki, tentulah Kami utuskan dalam tiap-tiap negeri, seorang Rasul pemberi
amaran.
[52]
Oleh itu, janganlah engkau (Wahai
Muhammad) menurut kehendak orang-orang kafir, dan berjuanglah dengan
hujjah-hujjah Al-Quran menghadapi mereka dengan perjuangan yang besar dan
bersungguh-sungguh.
[53]
Dan Dia lah Tuhan yang telah mengalirkan
dua laut berdampingan, yang satu tawar lagi memuaskan dahaga, dan yang satu lagi masin lagi pahit; serta Ia menjadikan
antara kedua- dua laut itu sempadan dan sekatan yang menyekat percampuran
keduanya.
[54]
Dan Dia lah Tuhan yang menciptakan
manusia dari air, lalu dijadikannya (mempunyai) titisan baka dan penalian
keluarga (persemendaan); dan sememangnya tuhanmu berkuasa (menciptakan apa jua
yang dikehendakiNya).
[55]
Dan mereka (yang musyrik) menyembah
benda-benda yang lain dari Allah, yang
tidak memberi manfaat kepada mereka (yang menyembahnya) dan tidak pula
mendatangkan mudarat kepada mereka (yang
tidak menyembahnya); dan orang yang kafir selalu menjadi pembantu (bagi
golongannya yang kafir) untuk menderhaka kepada tuhannya.
[56]
Dan tidaklah Kami mengutusmu (wahai
Muhammad) melainkan sebagai pembawa
berita gembira (kepada orang-orang yang beriman) dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar).
[57]
Katakanlah: "Aku tidak meminta
kepada kamu sebarang balasan bagi apa yang aku sampaikan kepada kamu, selain
daripada berimannya seseorang yang mahu mendapatkan jalan sampainya kepada
keredaan Allah".
[58]
Dan berserahlah engkau kepada Allah
Tuhan Yang Hidup, yang tidak mati;
serta bertasbihlah dengan memujiNya; dan cukuplah Ia mengetahui secara mendalam
akan dosa-dosa hambaNya;
[59]
Tuhan yang menciptakan langit dan
bumi serta segala yang ada di antara keduanya, dalam
enam masa, kemudian Ia bersemayam
di atas Arasy, Ialah Ar-Rahman (Tuhan
Yang Maha
Pemurah); maka bertanyalah akan
hal itu kepada Yang Mengetahuinya.
[60]
Dan apabila
dikatakan kepada mereka (yang musyrik itu): "Sujudlah kamu kepada Ar-
Rahman (Tuhan Yang Maha Pemurah)!" Mereka bertanya: "Dan siapakah
Ar-Rahman itu? Patutkah kami sujud kepada apa sahaja yang engkau perintahkan
kami?" Dan perintah yang demikian, menjadikan mereka bertambah liar
ingkar.
[61]
Maha Berkat
Tuhan yang telah menjadikan di langit, tempat-tempat peredaran bintang, dan
menjadikan padanya matahari serta bulan yang menerangi.
[62]
Dan Dia lah yang menjadikan malam dan
siang silih berganti untuk sesiapa yang
mahu beringat (memikirkan kebesaranNya), atau mahu bersyukur (akan
nikmat-nikmatNya itu). [63]
Dan hamba-hamba
(Allah) Ar-Rahman (yang diredhaiNya), ialah mereka yang berjalan di
bumi dengan
sopan santun, dan apabila orang-orang yang berkelakuan kurang adab, hadapkan
kata-kata kepada mereka, mereka menjawab dengan perkataan yang selamat dari perkara yang tidak diingini;
[64]
Dan mereka (yang
diredhai Allah itu ialah) yang tekun mengerjakan ibadat kepada Tuhan mereka
pada malam hari dengan sujud dan berdiri,
[65]
Dan juga mereka yang berdoa
dengan berkata: Wahai Tuhan kami, sisihkanlah azab neraka
Jahannam dari kami, sesungguhnya
azab seksanya itu adalah mengertikan
[66]
Sesungguhnya neraka Jahannam itu
tempat penetapan dan tempat tinggal yang
amat buruk";
[67]
Dan juga mereka (yang diredhai Allah itu
ialah) yang apabila membelanjakan hartanya, tiadalah melampaui batas dan tiada
bakhil kedekut; dan (sebaliknya)
perbelanjaan mereka adalah betul sederhana di antara kedua-dua cara (boros dan
bakhil) itu.
[68]
Dan juga mereka yang tidak menyembah
sesuatu yang lain bersama-sama Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan
Allah membunuhnya, kecuali dengan
jalan yang hak (yang dibenarkan oleh syarak), dan tidak pula berzina; dan
sesiapa melakukan yang demikian, akan mendapat balasan dosanya;
[69]
Akan digandakan
baginya azab seksa pada hari kiamat, dan ia pula akan kekal di dalam azab itu
dengan menerima kehinaan, -
[70]
Kecuali orang
yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka orang- orang
itu, Allah akan menggantikan (pada tempat) kejahatan mereka dengan kebaikan;
dan adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[71]
Dan sesiapa yang bertaubat serta
beramal soleh, maka sesungguhnya (dengan itu) ia bertaubat
kepada Tuhannya dengan
sebenar-benar taubat;
[72]
Dan mereka (yang diredhai Allah itu
ialah orang-orang) yang tidak menghadiri tempat- tempat melakukan
perkara-perkara yang dilarang, dan apabila mereka bertembung dengan sesuatu
yang sia-sia, mereka melaluinya dengan cara membersihkan diri daripadanya.
[73]
Dan juga mereka (yang diredhai Allah itu
ialah orang-orang) yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat keterangan
Tuhan mereka, tidaklah mereka tunduk mendengarnya secara orang-orang yang pekak
dan buta.
[74]
Dan juga mereka (yang diredhai Allah itu
ialah orang-orang) yang berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhan kami, berilah
kami beroleh dari isteri-isteri dan zuriat keturunan kami: perkara-perkara yang
menyukakan hati melihatnya, dan jadikanlah kami imam ikutan bagi orang-orang
yang (mahu) bertaqwa.
[75]
Mereka itu
semuanya akan dibalas dengan mendapat tempat yang tinggi di Syurga disebabkan
kesabaran mereka, dan mereka pula akan menerima penghormatan dan ucapan selamat
di dalamnya,
[76]
Mereka kekal di
dalam Syurga itu; amatlah eloknya Syurga menjadi tempat penetapan dan tempat
tinggal.
[77]
Katakanlah (wahai Muhammad kepada
golongan yang ingkar): "Tuhanku
tidak akan menghargai kamu kalau
tidak adanya doa ibadat kamu kepadaNya; (apabila kamu telah mengetahui bahawa
Tuhanku telah menetapkan tidak menghargai seseorang pun melainkan kerana doa
ibadatnya) maka sesungguhnya kamu telahpun menyalahi (ketetapan Tuhanku itu);
dengan yang demikian, sudah tentu balasan azab (disebabkan kamu menyalahi itu)
akan menimpa kamu".
Asy-Syu'araa'
[1]
Taa, Siin, Miim.
[2]
Ini ialah ayat-ayat Kitab
(Al-Quran) yang jelas nyata.
[3]
Jangan-jangan pula engkau (wahai
Muhammad), membinasakan dirimu dengan menanggung dukacita, kerana mereka tidak
menjadi orang-orang yang beriman.
[4]
Kalau Kami mahu,
tentulah Kami akan turunkan kepada mereka satu mukjizat dari langit, yang
menjadikan mereka tunduk kepadanya.
[5]
Dan tidak datang
kepada mereka peringatan serta pengajaran yang baharu dari (Allah) Ar- Rahman, melainkan mereka tetap
berpaling mengingkarinya.
[6]
Oleh kerana
mereka telah mendustakan Al-Quran, maka sudah tentu akan datang kepada mereka
berita-berita (azab) mengenai perkara yang mereka ejek-ejek itu.
[7]
Masihkah mereka berdegil dan tidak
memperhatikan bumi, berapa banyak kami tumbuhkan padanya dari berbagai jenis
tanaman yang memberi banyak manfaat?
[8]
Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan dan
rahmat pengurniaan Allah); dan (dalam pada itu), kebanyakan mereka tidak juga
beriman.
[9]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai
Muhammad) Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi
Maha Mengasihani.
[10]
Dan (ingatkanlah
peristiwa) ketika Tuhanmu menyeru Nabi Musa: "Hendaklah engkau mendatangi
kaum yang zalim, -
[11]
"Iaitu kaum Firaun; tidakkah
mereka mahu mengawal diri dari kemurkaanKu?"
[12]
Nabi Musa merayu
dengan berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahawa mereka akan
mendustakan daku.
[13]
"Dan akan sempit pula dadaku serta
tidak lancar lidahku; oleh itu utuskanlah perintahMu kepada Harun (supaya ia
membantuku).
[14]
"Dan lagi
mereka ada mengemukakan satu tuduhan jenayah terhadapku; oleh itu aku takut
mereka akan membunuhku".
[15]
Allah berfirman:
"Jangan! Jangan fikir (akan berlaku apa yang engkau bimbangkan itu)! Oleh
itu pergilah kamu berdua membawa mukjizat-mukjizat Kami (yang membuktikan
kebenaran kamu); sesungguhnya Kami ada bersama-sama kamu: mendengar.
[16]
"Maka
pergilah kamu kepada Firaun, kemudian katakanlah kepadanya: sesungguhnya kami
adalah utusan Tuhan sekalian alam.
[17]
"Menyuruhmu membebaskan kaum
Bani Israil mengikut kami".
[18]
Firaun menjawab: "Bukankah kami
telah memeliharamu dalam kalangan kami semasa engkau kanak-kanak yang baharu
lahir, serta engkau telah tinggal dalam kalangan kami beberapa tahun dari
umurmu?
[19]
"Dan
(bukankah) engkau telah melakukan satu perbuatan (jenayah) yang telah engkau
lakukan dan (dengan itu) engkau dari orang-orang yang tidak mengenang
budi?"
[20]
Nabi Musa
berkata: "Aku melakukan perbuatan yang demikian sedang aku ketika itu dari
orang-orang yang belum mendapat petunjuk.
[21]
"Lalu aku
melarikan diri dari kamu, ketika aku merasa takut kepada kamu; kemudian Tuhanku
mengurniakan daku ilmu pengetahuan ugama, dan menjadikan daku seorang RasulNya.
[22]
"Dan budimu
memeliharaku yang engkau bangkit-bangkitkan itu adalah kerana engkau telah
bertindak memperhambakan kaum Bani Israil.
[23]
Firaun berkata (dengan
sombongnya): "Dan apa dia Tuhan sekalian alam itu?"
[24]
Nabi Musa menjawab. "Dia lah yang
memiliki dan mentadbirkan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya, - kalaulah kamu mahu mendapat
keyakinan dengan berdalil maka inilah jalannya".
[25]
Firaun berkata
kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya: "Tidakkah kamu dengar (apa
yang dikatakan olehnya)?"
[26]
Nabi Musa menegaskan lagi:
"Dia lah Tuhan yang memiliki dan memelihara kamu dan
Tuhan datuk nenek kamu yang telah
lalu."
[27]
Firaun berkata (kepada orang-orangnya):
"Sebenarnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini, sungguh gila?"
[28]
Nabi Musa (menerangkan lagi tentang
keesaan Allah dan kekuasaanNya dengan) berkata: "Dia lah yang memiliki dan
menguasai timur dan barat serta segala yang ada di antara keduanya; kalau kamu
orang-orang yang berakal tentulah memahamiNya!"
[29]
Firaun berkata:
"Demi sesungguhnya! Jika engkau menyembah Tuhan yang lain daripadaku,
sudah tentu aku akan menjadikan engkau dari orang-orang yang
dipenjarakan".
[30]
Nabi Musa
menjawab: "Adakah (engkau akan memenjarakan daku juga) walau pun aku membawa
kepadamu sesuatu bukti yang jelas nyata?"
[31]
Firaun berkata:
"Kalau demikian, bawalah bukti itu jika betul engkau dari orang-orang yang
benar".
[32]
Nabi Musa pun mencampakkan tongkatnya,
maka tiba-tiba tongkatnya itu
menjadi seekor ular yang jelas nyata.
[33]
Dan ia mengeluarkan tangannya,
maka tiba-tiba tangannya menjadi putih (bersinar-sinar)
bagi orang-orang yang melihatnya.
[34]
Firaun berkata kepada ketua-ketua
kaum yang ada dikelilingnya: "Sesungguhnya orang ini
(Musa) ialah seorang ahli sihir
yang mahir.
[35]
"Ia
bertujuan hendak mengeluarkan kamu dari negeri kamu dengan sihirnya, maka apa yang kamu syorkan?"
[36]
Mereka berkata:
"Tangguhkanlah dahulu (sebarang tindakan) terhadapnya dan terhadap
saudaranya, serta hantarkanlah ke bandar-bandar (negeri Mesir) orang-orang yang
mengumpulkan (ahli-ahli sihir),
[37]
"Supaya mereka membawa
kepadamu segala ahli sihir yang mahir".
[38]
Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli
sihir itu pada satu masa yang
ditentukan, pada hari (perayaan)
yang termaklum.
[39]
Dan dikatakan kepada orang ramai:
"Berkumpulah kamu semuanya;.
[40]
"Semoga kita (tetap) mengikut
(ugama) ahli-ahli sihir itu kiranya merekalah orang-orang yang menang".
[41]
Maka ketika
ahli-ahli sihir itu datang, berkatalah mereka kepada Firaun: "Benarkah kami
akan beroleh upah, kiranya kamilah orang-orang yang menang?"
[42]
Firaun menjawab:
"Benar, (kamu akan mendapatnya)
dan sesungguhnya kamu dengan itu akan
menjadi dari orang-orang yang dekat kepadaku".
[43]
Nabi Musa berkata kepada mereka:
"Campakkanlah dahulu apa yang kamu hendak campakkan".
[44]
Lalu mereka mencampakkan tali-tali dan
tongkat-tongkat mereka sambil berkata: "Demi kekuasaan Firaun,
sesungguhnya sudah tetap kamilah orang-orang yang akan menang". [45]
Kemudian Nabi
Musa pula mencampakkan tongkatnya, tiba-tiba tongkatnya itu menelan apa
yang mereka pura-pura adakan
(dengan sihir mereka).
[46]
Maka (kemenangan Nabi Musa
menjadikan) ahli-ahli sihir itu segera merebahkan diri: sujud,
[47]
Sambil berkata: "Kami
beriman kepada Tuhan sekalian alam,
[48]
"Tuhan Nabi Musa dan Nabi
Harun".
[49]
Firaun berkata:
"Patutkah kamu beriman kepadanya sebelum aku izinkan kamu? Sesungguhnya
dia lah (Musa) ketua kamu yang mengajar kamu ilmu sihir; oleh itu kamu
akan mengetahui
kelak (akibatnya). Demi sesungguhnya,
aku akan memotong tangan dan kaki kamu dengan bersilang kemudian aku akan
memalang kamu semuanya".
[50]
Mereka menjawab:
"(Ugutanmu itu) tidaklah menjadi hal! Sesungguhnya kami (tidak gentar),
kerana kepada Tuhan kamilah kembalinya kami.
[51]
"Sesungguhnya kami amat berharap
supaya Tuhan Kami mengampunkan dosa-dosa kami, kerana kamilah orang-orang yang
mula-mula beriman (dalam peristiwa ini)".
[52]
(Allah berfirman): Dan Kami wahyukan
kepada Nabi Musa: "Hendaklah
engkau membawa hamba-hambaKu (kaummu) keluar pada waktu malam; sesungguhnya
kamu akan dikejar (oleh Firaun dan tenteranya)".
[53]
(Setelah mengetahui keadaan itu)
maka Firaun mengutus (orang-orangnya) ke bandar-bandar
(negeri Mesir), untuk
mengumpulkan (tenteranya),
[54]
(Sambil berkata
kepada mereka): "Sesungguhnya orang-orang (Musa) itu adalah segolongan
kecil,
[55]
"Dan sesungguhnya mereka
melakukan perkara yang menyebabkan kita marah;.
[56]
"Dan sesungguhnya kita
sekalian, sentiasa beringat dan berjaga-jaga".
[57]
Dengan sebab itu maka kami jadikan
mereka (Firaun dan tenteranya) keluar meninggalkan kebun-kebun dan matair,
[58]
Dan juga khazanah-khazanah
kekayaan serta tempat tinggal yang mulia.
[59]
Demikianlah keadaannya; dan Kami
jadikan semua peninggalan Firaun dan tenteranya milik
Bani Israil sebagai pusaka.
[60]
Maka Firaun dan tenteranya pun
mengejar mereka ketika matahari terbit.
[61]
Setelah
kedua-dua kumpulan itu nampak satu sama lain, berkatalah orang-orang Nabi Musa:
"Sesungguhnya kita akan dapat ditawan".
[62]
Nabi Musa
menjawab: "Tidak! Jangan fikir (akan berlaku yang demikian)! Sesungguhnya
aku sentiasa disertai oleh Tuhanku (dengan pemuliharaan dan pertolonganNya), Ia
akan menunjuk jalan kepadaku".
[63]
Lalu Kami
wahyukan kepada Nabi Musa: "Pukulah laut itu dengan tongkatmu".
(Setelah dipukul) maka terbelahlah laut itu (kepada beberapa bahagian), lalu
menjadilah air tiap-tiap bahagian yang terbelah itu terangkat seperti gunung
yang besar.
[64]
Dan Kami dekatkan golongan yang
lain itu ke situ.
[65]
Dan Kami selamatkan Nabi Musa
serta orang-orang yang bersama dengannya, semuanya.
[66]
Kemudian Kami tenggelamkan
golongan yang lain (yang mengejarnya).
[67]
Sesungguhnya pada peristiwa yang
demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan (dalam
pada itu), kebanyakkan mereka tidak juga mahu beriman. [68]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi
Maha Mengasihani.
[69]
Dan bacakanlah pula kepada mereka
perihal Nabi Ibrahim.
[70]
Ketika ia berkata kepada bapanya
dan kaumnya: "Apa yang kamu sembah?"
[71]
Mereka menjawab:
"Kami menyembah berhala-berhala, maka (kerana memuliakannya) kami
berkekalan menyembahnya".
[72]
Nabi Ibrahim
bertanya: "Adakah berhala-berhala itu mendengar kamu semasa kamu
menyerunya?
[73]
"Atau
mereka dapat memberikan sesuatu yang ada manfaatnya kepada kamu ataupun menimpakan sesuatu bahaya?"
[74]
Mereka menjawab:
"(Tidak satupun!) Bahkan kami dapati datuk nenek kami berbuat
demikian".
[75]
Nabi Ibrahim
berkata: "Sudahkah kamu berfikir sehingga nampak gunanya benda-benda yang
kamu sembah itu? -
[76]
"(Yang sekian lama disembah
oleh) kamu dan datuk nenek kamu yang dahulu?
[77]
"(Aku
bertanya demikian) kerana sesungguhnya berhala-berhala itu ialah musuhKu, (aku
tidak menyembah) melainkan Allah Tuhan sekalian alam;
[78]
"Tuhan yang
menciptakan daku (dari tiada kepada ada), maka Dia lah yang memimpin dan
memberi petunjuk kepadaku;
[79]
"Dan Tuhan yang Dia lah jua
memberiku makan dan memberi minum,
[80]
"Dan apabila aku sakit, maka
Dia lah yang menyembuhkan penyakitku;
[81]
"Dan (Dia lah) yang
mematikan daku, kemudian Ia menghidupkan daku;
[82]
"Dan (Dia lah) yang aku
harap-harapkan supaya mengampunkan dosaku pada hari kiamat;
[83]
"Wahai
Tuhanku, berikanlah daku ilmu pengetahuan ugama, dan hubungkanlah daku dengan
orang-orang yang soleh;
[84]
"Dan jadikanlah bagiku sebutan yang
baik (nama yang harum) dalam
kalangan orang-orang yang datang kemudian;
[85]
"Dan jadikanlah daku dari
orang-orang yang mewarisi Syurga Jannatun-Naiim;
[86]
"Dan ampunkanlah bagi
bapaku, kerana sesungguhnya ia adalah dari orang-orang yang sesat;
[87]
"Dan janganlah engkau
hinakan daku pada hari makhluk-makhluk dibangkitkan hidup semula
-
[88]
"Hari yang
padanya harta benda dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu
apapun,
[89]
"Kecuali (harta
benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang
selamat sejahtera (dari syirik dan penyakit munafik);
[90]
"Dan (pada hari itu)
didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa,
[91]
"Dan diperlihatkan neraka
jelas nyata kepada orang-orang yang sesat;
[92]
"Serta dikatakan kepada
mereka: ` Mana dia benda-benda yang kamu sembah dahulu -
[93]
` Selain dari Allah? Dapatkah
mereka menolong kamu atau menolong dirinya
sendiri ? '
[94]
"Lalu
mereka dihumbankan ke dalam neraka dengan tertiarap, jatuh bangun
berulang-ulang, - mereka dan orang-orang yang
sesat bersama,
[95]
"Termasuk juga bala tentera
iblis semuanya.
[96]
"Mereka berkata, sambil
bertengkar sesama sendiri dalam neraka:
[97]
" ` Demi
Allah! Sesungguhnya kami (semasa di dunia dahulu) adalah di dalam kesesatan
yang jelas nyata,
[98]
" ` Kerana kami menyamakan
kamu dengan Tuhan sekalian alam;
[99]
" ` Dan tiadalah yang
menyesatkan kami melainkan golongan yang berdosa.
[100]
" ` Dengan sebab itu,
tiadalah kami beroleh sesiapapun yang memberi pertolongan,
[101]
" ` Dan tiadalah juga
sahabat karib yang bertimbang rasa.
[102]
" ` Maka
alangkah baiknya kalau kami dapat ke dunia sekali lagi, supaya kami menjadi
dari orang-orang yang beriman. ' "
[103]
Sesungguhnya
pada peristiwa yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membukitkan keesaan
Allah dan kekuasaanNya); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu
beriman.
[104]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai
Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi
Maha mengasihani.
[105]
(Demikian juga) kaum Nabi Nuh telah
mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka.)
[106]
Ketika saudara
mereka - Nabi Nuh, berkata kepada mereka: " Hendaknya kamu mematuhi
suruhan Allah dan menjauhi laranganNya.
[107]
"Sesungguhnya aku ini ialah
Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[108]
" Oleh itu, takutilah kamu
akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[109]
"Dan aku tidak meminta
kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan
(dari Tuhanku); balasanku hanyalah
terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[110]
"Maka dengan yang demikian,
takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku".
[111]
Mereka menjawab:
"Patutkah kami percaya kepadamu, sedang engkau semata-mata diikut oleh
orang-orang yang rendah (pangkatnya dan hina pekerjaannya)?"
[112]
Nabi Nuh berkata: "Dan
apalah ada kaitannya pengetahuanku dengan (pangkat dan)
pekerjaan mereka?
[113]
"Sebenarnya
hitungan amal mereka hanya terserah kepada Tuhanku; kalaulah kamu menyedari dan
memahaminya (kamu tidak berkata demikian).
[114]
"Dan aku tidak akan menghalau
orang-orang yang beriman (daripada bercampur-gaul denganku).
[115]
"Aku ini
hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata (kepada semua - tidak
kira hina mulia)".
[116]
Mereka (mengugut
dengan) berkata: "Jika engkau tidak mahu berhenti (daripada menyiarkan
ugamamu itu) wahai Nuh, sudah tentu engkau akan menjadi dari orang-orang yang
direjam!" [117]
Nabi Nuh berdoa
dengan berkata: "Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kaumku telah
mendustakan daku.
[118]
"Oleh itu,
hukumkanlah antaraku dengan mereka, dengan hukuman tegas (yang menegakkan yang benar dan melenyapkan
yang salah), serta selamatkanlah daku dan orang-orang yang beriman yang
bersama-sama denganku"
[119]
Maka Kami
selamatkan dia dan orang-orang yang bersama-sama dengannya dalam bahtera yang
penuh sarat (dengan berbagai makhluk).
[120]
Kemudian daripada itu, Kami tenggelamkan
golongan (kafir) yang tinggal (tidak turut bersama dalam bahtera).
[121]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian,
terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu,
kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. [122]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi
Maha Mengasihani.
[123]
(Demikian juga) kaum Aad telah
mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[124]
Ketika saudara
mereka - Nabi Hud, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi
perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[125]
"Sesungguhnya aku ini
seorang Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[126]
"Oleh itu, takutilah kamu
akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[127]
"Dan aku tidak meminta
kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan
(dari Tuhanku); balasanku
hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[128]
"Patutkah kamu mendirikan pada
tiap-tiap tempat yang tinggi bangunan-bangunan yang tersergam, padahal kamu
tidak membuatnya dengan sesuatu tujuan yang baik.
[129]
"Dan kamu
pula bersusah payah mendirikan istana-istana dan benteng-benteng yang kukuh
dengan harapan hendak kekal hidup selama-lamanya?
[130]
"Dan
apabila kamu memukul atau menyeksa, kamu melakukan yang demikian dengan kejam bengis?
[131]
"Oleh itu, takutilah kamu
akan (kemurkaan) Allah dan taatlah kepadaku.
[132]
"Dan berbaktilah kamu kepada Allah
yang telah menolong kamu dengan pemberian nikmat- nikmatNya yang kamu sedia
mengetahuinya.
[133]
"Diberinya kamu
binatang-binatang ternak (yang biak) serta anak-pinak (yang ramai),
[134]
"Dan taman-taman (yang indah
permai) serta matair-matair (yang mengalir).
[135]
"Sesungguhnya
aku takut, (bahawa) kamu akan ditimpa azab seksa hari yang besar (huru-
haranya)".
[136]
Mereka menjawab:
"Sama sahaja bagi kami, sama ada engkau beri nasihat pengajaran, atau
engkau tidak menjadi dari orang-orang yang memberi nasihat pengajaran.
[137]
"Segala apa (yang engkau
katakan) ini, hanyalah adat kebiasaan orang-orang dahulu-kala,
[138]
"Dan kami pula tidak akan
diseksa".
[139]
Akhirnya mereka
mendustakan Rasul itu, lalu Kami binasakan mereka.
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang
membuktikan kekuasaan Allah); dan
dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[140]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai
Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi
Maha Mengasihani.
[141]
(Demikian juga) kaum Thamud telah
mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka),
[142]
Ketika saudara
mereka - Nabi Soleh, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi
perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[143]
"Sesungguhnya aku ini Rasul
yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[144]
"Oleh itu, takutilah kamu
akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[145]
"Dan aku tidak meminta
kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan
(dari Tuhanku), balasanku
hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian
alam.
[146]
"Adakah
(kamu fikir), bahawa kamu akan dibiarkan sentiasa bersenang-senang dalam
nikmat-nikmat yang ada di dunia ini? -
[147]
"Di dalam taman-taman (yang
indah permai), dan matair-matair (yang mengalir),
[148]
"Dan kebun-kebun tanaman
serta pohon-pohon tamar (kurma) yang buah mayangnya halus
lembut?
[149]
"Dan kamu memahat sebahagian dari
gunung-ganang sebagai tempat tinggal
- dengan bijak dan bersungguh-sungguh?
[150]
"Oleh itu, takutilah kamu
akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku;
[151]
"Dan janganlah kamu taati
perintah orang-orang yang melampaui batas, -
[152]
"Iaitu orang-orang yang
melakukan kerosakan di bumi dan tidak membuat kebaikan".
[153]
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya engkau ini hanyalah salah seorang dari golongan yang kena
sihir!
[154]
"Engkau hanyalah seorang
manusia seperti kami; oleh itu, bawakanlah satu tanda (mukjizat)
jika betul engkau dari
orang-orang yang benar".
[155]
Nabi Soleh berkata: "Ini adalah
seekor unta betina, (di antara cara-cara hidupnya ialah) air kamu hendaklah
menjadi bahagian minumnya sehari, dan bahagian kamu sehari, menurut giliran
yang tertentu.
[156]
"Dan
janganlah kamu menyentuhnya dengan sesuatu yang menyakitinya; (jika kamu
menyakitinya) maka akibatnya kamu akan dibinasakan oleh azab seksa hari yang besar (huru- haranya)".
[157]
Akhirnya mereka
menikam mati unta itu, kemudian mereka menyesal (setelah melihat kedatangan
bala bencana).
[158]
Lalu mereka
ditimpa azab yang membinasakan. Sesungguhnya peristiwa yang demikian
mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu,
kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[159]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai
Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi
Maha Mengasihani.
[160]
(Demikian juga) kaum Nabi Lut
telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[161]
Ketika saudara
mereka - Nabi Lut, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi
perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[162]
"Sesungguhnya aku ini Rasul
yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[163]
"Oleh itu, takutilah kamu
akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[164]
"Dan aku tidak meminta
kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan
(dari Tuhanku); balasanku
hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[165]
"Patutkah kamu melakukan
hubungan jenis dengan lelaki dari kalangan
manusia,
[166]
"Dan kamu tinggalkan apa yang
diciptakan oleh Tuhan kamu untuk kamu (melakukan hubungan yang halal) dari
badan isteri-isteri kamu? (Kamu orang-orang yang bersalah) bahkan kamu adalah
kaum yang melampaui batas (keinginan kebanyaKan haiwan)!" [167]
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya jika engkau tidak berhenti wahai Lut (daripada mencaci
dan menyalahkan kami), nescaya
engkau akan diusir keluar!"
[168]
Nabi Lut
berkata: "Sesungguhnya aku dari orang-orang yang bencikan perbuatan kamu
yang keji itu".
[169]
(Nabi Lut
berdoa): "Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku dan keluarga serta pengikut- pengikutku dari apa yang
dilakukan oleh golongan (yang jahat) itu."
[170]
Maka Kami selamatkan dia dan
keluarganya serta pengikut-pengikutnya - semuanya
[171]
Kecuali seorang perempuan tua
tertinggal dalam golongan yang kena azab itu.
[172]
Kemudian Kami hancurkan yang lain
(yang menentang Nabi Lut).
[173]
Dan Kami hujani
mereka dengan hujan (azab yang membinasakan); maka amatlah buruknya hujan azab
yang menimpa kaum yang telah diberi amaran.
[174]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian,
mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu,
kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. [175]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi
Maha Mengasihani.
[176]
(Demikian juga)
penduduk "Aikah" telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada
mereka).
[177]
Ketika Nabi
Syuaib berkata kepada mereka: "Hendaknya
kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[178]
"Sesungguhnya aku ini Rasul
yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[179]
"Oleh itu, takutilah kamu
akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[180]
"Dan aku tidak meminta
kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan
(dari Tuhanku); balasanku
hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[181]
"Hendaklah kamu menyempurnakan
sukatan cupak-gantang, dan janganlah kamu menjadi golongan yang merugikan orang
lain.
[182]
"Dan timbanglah dengan
neraca yang betul timbangannya.
[183]
"Dan
janganlah kamu mengurangi hak-hak orang ramai, dan janganlah kamu
bermaharajalela melakukan kerosakan di bumi.
[184]
"Dan (sebaliknya) berbaktilah
kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang telah lalu".
[185]
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya engkau ini (hai Syuaib) hanyalah salah seorang dari golongan
yang kena sihir.
[186]
"Dan engkau
hanyalah seorang manusia seperti kami; dan sesungguhnya kami fikir engkau ini
dari orang-orang yang dusta.
[187]
Oleh itu,
gugurkanlah atas kami ketul-ketul (yang membinasakan) dari langit, jika betul
engkau dari orang-orang yang benar!"
[188]
Nabi Syuaib berkata:
"Tuhanku lebih mengetahui akan apa yang kamu lakukan".
[189]
Maka mereka
tetap juga mendustakannya, lalu mereka ditimpa azab seksa hari awan mendung;
sesungguhnya kejadian itu adalah merupakan azab seksa hari yang amat besar -
(huru-haranya).
[190]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian,
mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu,
kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman. [191]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi
Maha Mengasihani.
[192]
Dan sesungguhnya
Al-Quran (yang di antara isinya kisah-kisah yang tersebut) adalah diturunkan
oleh Allah Tuhan sekalian alam.
[193]
Ia dibawa turun oleh malaikat
Jibril yang amanah.
[194]
Ke dalam hatimu, supaya engkau (wahai
Muhammad) menjadi seorang dari pemberi-pemberi ajaran dan amaran (kepada umat
manusia).
[195]
(Ia diturunkan) dengan bahasa
Arab yang fasih serta terang nyata.
[196]
Dan sesungguhnya
Al-Quran (tersebut juga perihalnya dan sebahagian dari pengajaran-
pengajarannya) di dalam Kitab-kitab ugama orang-orang yang telah lalu.
[197]
(Tidakkah mereka
yang musyrik sedarkan kebenaran itu) dan tidakkah menjadi satu keterangan
kepada mereka bahawa pendita-pendita ugama Bani lsrail mengetahui akan
kebenaran Al-Quran itu?
[198]
Dan sekiranya
Kami turunkan Al-Quran kepada setengah orang yang bukan Arab, yang tidak tahu
membaca Arab,
[199]
Kemudian ia (dikurniakan Tuhan dapat)
membacakannya kepada mereka, mereka tetap juga tidak mahu percayakan bacaan itu
daripada Tuhan.
[200]
Demikianlah Kami
masukkan perasaan (kufur ingkar) itu ke dalam hati orang-orang yang melakukan
dosa - tidak percayakan Al-Quran.
[201]
Mereka tidak
beriman kepada Al-Quran sehingga mereka melihat azab yang tidak terperi
sakitnya,
[202]
Lalu azab itu datang menimpa
mereka secara mengejut, dengan tidak mereka menyedarinya.
[203]
Maka (pada saat
itu) mereka akan berkata (dengan menyesal): "Dapatkah kiranya kami diberi
tempoh?"
[204]
(Kalaulah demikian keadaan
mereka) maka patutkah mereka meminta disegerakan azab
Kami?
[205]
Bagaimana fikiranmu (wahai Muhammad)?
Jika Kami berikan mereka menikmati kesenangan bertahun-tahun,
[206]
Kemudian mereka didatangi azab
seksa yang dijanjikan kepada mereka,
[207]
(Tentulah)
kesenangan yang mereka nikmati bertahun-tahun itu tidak dapat memberikan mereka
sebarang pertolongan.
[208]
Dan tiadalah Kami membinasakan mana-mana
negeri (yang telah dibinasakan itu), melainkan setelah diutus kepadanya lebih
dahulu, Rasul-rasul pemberi amaran.
[209]
Memperingatkan mereka; dan Kami
tidak sekali-kali berlaku zalim.
[210]
Dan Al-Quran itu pula tidak
sekali-kali dibawa turun oleh Syaitan-syaitan.
[211]
Dan tidak layak
bagi Syaitan-syaitan itu berbuat demikian, dan mereka juga tidak akan dapat
melakukannya.
[212]
Sesungguhnya mereka dihalang sama
sekali daripada mendengar wahyu yang dibawa oleh
Malaikat.
[213]
Maka janganlah engkau (wahai
Muhammad) menyembah tuhan yang lain bersama-sama
Allah, akibatnya engkau akan
menjadi dari golongan yang dikenakan azab seksa.
[214]
Dan berilah peringatan serta
amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat.
[215]
Dan hendaklah engkau
merendah diri kepada pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman.
[216]
Kemudian jika
mereka berlaku ingkar kepadamu, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku
berlepas diri dari apa yang kamu lakukan!"
[217]
Dan berserahlah kepada Allah Yang
Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani,
[218]
Yang melihatmu semasa engkau
berdiri (mengerjakan sembahyang),
[219]
Dan (melihat) gerak-gerimu di
antara orang-orang yang sujud.
[220]
Sesungguhnya Dia lah jua yang
Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[221]
Mahukah, Aku khabarkan kepada
kamu, kepada siapakah Syaitan-syaitan
itu selalu turun?
[222]
Mereka selalu turun kepada
tiap-tiap pendusta yang berdosa,
[223]
Yang mendengar bersungguh-sungguh (apa
yang disampaikan oleh Syaitan-syaitan itu), sedang kebanyakan beritanya adalah
dusta.
[224]
Dan Ahli-ahli syair itu, diturut
oleh golongan yang sesat - tidak berketentuan hala.
[225]
Tidakkah engkau
melihat bahawa mereka merayau-rayau dengan tidak berketentuan hala dalam
tiap-tiap lembah (khayal dan angan-angan kosong)?
[226]
Dan bahawa mereka memperkatakan
apa yang mereka tidak melakukannya?
[227]
Kecuali orang-orang yang beriman dan
beramal soleh (dari kalangan penyair-penyair
itu), dan mereka pula mengingati Allah banyak-banyak, serta mereka membela diri
sesudah mereka dianiaya. Dan (ingatlah), orang-orang yang melakukan sebarang
kezaliman, akan mengetahui kelak, ke tempat mana, mereka akan kembali.
An-Naml
[1]
Taa, siin. Ini ialah ayat-ayat Al-Quran, juga Kitab yang jelas nyata (kandungannya dan
kebenarannya),
[2]
Menjadi hidayah petunjuk dan
berita gembira bagi orang-orang yang beriman,
[3]
Iaitu mereka
yang tetap mendirikan sembahyang dan memberi zakat, sedang mereka pula percaya
dengan yakin akan hari akhirat.
[4]
Sesungguhnya orang-orang yang tidak
percaya kepada hari akhirat, Kami jadikan perbuatan- perbuatan buruk mereka
kelihatan baik kepada mereka; oleh itu, tinggalah mereka meraba- raba dalam
kesesatan.
[5]
Merekalah orang-orang yang akan beroleh
azab seksa yang buruk (di dunia) dan mereka pula pada hari akhirat adalah
orang-orang yang palig rugi.
[6]
Dan sesungguhnya
engkau (wahai Muhammad) diberikan menyambut dan menerima Al- Quran dari sisi
Allah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui.
[7]
(Ingatkanlah
peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada isterinya: "Sesungguhnya aku ada melihat api; aku akan bawakan
berita dari situ kepada kamu, atau
aku akan bawakan colok api daripadanya, supaya kamu dapat memanaskan diri.
[8]
Maka apabila ia
sampai ke tempat api itu, (kedengaran) ia diseru: "Berkat yang melimpah- limpah kepada orang yang berada
dekat api ini dan sesiapa yang ada (di daerah) sekelilingnya; dan Maha Sucilah
Allah Tuhan sekalian alam.
[9]
"Wahai Musa, sesungguhnya
Akulah Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[10]
Dan (sekarang) campakkanlah tongkatmu.
Maka apabila ia melihat tongkatnya itu (menjadi
seekor ular besar) bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil,
berpalinglah dia melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu ia diseru):
" Wahai Musa, janganlah takut, sesungguhnya Rasul-rasul itu semasa
mengadapku (menerima wahyu), tidak sepatutnya merasa takut,
[11]
"Tetapi
sesiapa yang berbuat salah, kemudian ia mengubahnya dengan melakukan kebaikan
sesudah berbuat salah, maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani. [12]
"Dan masukkanlah
tanganmu melalui belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih
bersinar-sinar
dengan tidak ada cacat (ini ialah) di antara sembilan mukjizat (yang membuktikan kebenaranmu), untuk dibawa
kepada Firaun dan kaumnya; sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik -
derhaka.
[13]
Maka ketika
keterangan-keterangan mukjizat Kami sampai kepada Firan dan kaumnya dengan
jelas nyata, berkatalah mereka: " ini adalah sihir yang terang
nyata!"
[14]
Dan mereka
mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini
kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan
kerosakan.
[15]
Dan sesungguhnya
kami telah mengurniakan ilmu pengetahuan kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman;
dan mereka berdua bersyukur dengan berkata: "Segala puji tertentu bagi
Allah yang dengan limpah kurniaNya memberi kami kelebihan mengatasi kebanyakan
hamba- hambaNya yang beriman".
[16]
Dan Nabi Sulaiman mewarisi (pangkat
kenabian dan kerajaan) Nabi Daud; dan (setelah itu) Nabi Sulaiman berkata:
"Wahai umat manusia, kami telah diajar mengerti bahasa pertuturan burung,
dan kami telah diberikan serba sedikit dari tiap-tiap sesuatu (yang
diperlukan); sesungguhnya yang demikian ini adalah limpah kurnia (dari Allah)
yang jelas nyata".
[17]
Dan dihimpunkan bagi
Nabi Sulaiman bala tenteranya, dari jin dan manusia serta burung; lalu mereka
dijaga serta diatur keadaan dan perjalanan masing-masing.
[18]
(Maralah
angkatan itu) hingga apabila mereka sampai ke "Waadin-Naml",
berkatalah seekor semut: "Wahai sekalian semut, masuklah ke sarang kamu
masing-masing, jangan Sulaiman dan tenteranya memijak serta membinasakan kamu,
sedang mereka tidak menyedari".
[19]
Maka tersenyumlah Nabi Sulaiman
mendengar kata-kata semut itu, dan berdoa dengan berkata:" Wahai Tuhanku,
ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan
nikmatMu yang Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya
aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan masukkanlah daku -
dengan limpah rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh".
[20]
Dan (setelah itu) Nabi Sulaiman
memeriksa kumpulan burung (yang turut serta dalam tenteranya) lalu berkata:
"Mengapa aku tidak melihat burung belatuk? Adakah ia dari mereka yang
tidak hadir?
[21]
"Demi sesungguhnya! Aku akan
menyeksanya dengan seksa yang seberat-beratnya, atau aku akan menyembelihnya,
kecuali ia membawa kepadaku alasan yang terang nyata (yang membuktikan
sebab-sebab ia tidak hadir)".
[22]
Burung belatuk itu tidak lama ghaibnya
selepas itu, lalu datang sambil berkata (kepada Nabi Sulaiman): "Aku dapat
mengetahui secara meliputi akan perkara yang engkau tidak cukup mengetahuinya,
dan aku datang kepadamu dari negeri Saba' dengan membawa khabar berita yang
diyakini kebenarannya.
[23]
"Sesungguhnya aku dapati
seorang perempuan memerintah mereka dan ia telah diberikan
kepadanya (serba
sedikit) dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan) dan ia pula mempunyai
singgahsana yang besar.
[24]
"Aku dapati
raja perempuan itu dan kaumnya sujud kepada matahari dengan meninggalkan ibadat
menyembah Allah, dan Syaitan pula memperelokkan pada pandangan mereka perbuatan
(syirik) mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (yang benar); oleh itu
mereka tidak beroleh petunjuk, -
[25]
"(Mereka
dihalangi oleh Syaitan) supaya mereka tidak sujud menyembah Allah yang
mengeluarkan benda yang tersembunyi di langit dan di bumi, dan yang mengetahui
apa yang kamu rahsiakan serta apa yang kamu zahirkan.
[26]
"Allah! - Tiada Tuhan
melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai Arasy yang besar ".
[27]
Nabi Sulaiman berkata: Kami akan fikirkan
dengan sehalus-halusnya, adakah benar apa yang engkau katakan itu, ataupun engkau
dari golongan yang berdusta.
[28]
"Pergilah
bawa suratku ini, serta campakkanlah kepada mereka, kemudian berundurlah dari
mereka; dalam pada itu perhatikanlah apa tindak balas mereka".
[29]
(Setelah membaca
surat itu), berkatalah raja perempuan negeri Saba': "Wahai ketua-ketua kamu! Sesungguhnya telah disampaikan
kepadaku sepucuk surat yang mulia.
[30]
"Sesungguhnya surat itu dari Nabi
Sulaiman, dan kandungannya (seperti berikut): `Dengan nama Allah, Yang Maha
Pemurah, lagi Maha Mengasihani,
[31]
" `Bahawa
janganlah kamu meninggi diri terhadapku, dan datanglah kamu kepadaku dengan
menyerah diri (beriman dan mematuhi ajaran ugama Allah). ' "
[32]
Raja perempuan
itu berkata lagi: "Wahai ketua-ketua kaum, berilah penjelasan kepadaku
mengenai perkara yang aku hadapi ini; aku tidak pernah memutuskan sesuatu perkara sebelum kamu hadir memberi pendapat
dan mempersetujuinya".
[33]
Mereka menjawab:
Kita adalah orang-orang yang kuat gagah dan amat berani merempuh peperangan;
dan perkara itu (walau bagaimanapun) terserahlah kepadamu; oleh itu fikirkanlah
apa yang engkau hendak perintahkan.
[34]
Raja perempuan
itu berkata: "Sesungguhnya raja-raja, apabila masuk ke sebuah negeri, mereka
merosakkannya, dan mereka menjadikan penduduknya yang mulia hina-dina; dan
sedemikian itulah mereka akan lakukan.
[35]
"Dan bahawa
aku hendak menghantarkan hadiah kepada mereka, kemudian aku akan menunggu,
apakah balasan yang akan dibawa balik oleh utusan-utusan kita"
[36]
Maka apabila (utusan pembawa hadiah itu)
datang mengadap Nabi Sulaiman, berkatalah Nabi Sulaiman (kepadanya):
"Tidaklah patut kamu memberikan kepadaku pemberian harta-benda, kerana apa
yang telah diberikan Allah kepadaku lebih baik dari apa yang telah diberikanNya
kepada kamu; (bukan aku yang memandang kepada pemberian hadiah) bahkan kamulah
yang bergembira dengan hanya kekayaan yang dihadiahkan kepada kamu (atau yang
kamu hadiahkan dengan perasaan megah).
[37]
"Kembalilah
kepada mereka, (jika mereka tidak juga mahu beriman) maka demi sesungguhnya
Kami akan mendatangi mereka dengan angkatan tentera yang mereka tidak terdaya
menentangnya, dan kami akan mengeluarkan mereka dari negeri Saba' dengan keadaan hina, menjadi orang-orang tawanan."
[38]
Nabi Sulaiman
berkata pula (kepada golongan bijak pandainya): "Wahai
pegawai-pegawaiku, siapakah di antara kamu yang
dapat membawa kepadaku singgahsananya
sebelum mereka datang mengadapku dalam keadaan berserah diri memeluk
Islam?"
[39]
Berkatalah Ifrit
dari golongan jin: "Aku akan membawakannya kepadamu sebelum engkau bangun
dari tempat dudukmu, dan sesungguhnya aku amatlah kuat gagah untuk membawanya,
lagi amanah".
[40]
Berkata pula
seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari Kitab Allah: "Aku akan
membawakannya kepadamu dalam sekelip mata!" Setelah Nabi Sulaiman melihat
singgahsana itu terletak di sisinya,
berkatalah ia: "Ini ialah dari limpah kurnia Tuhanku, untuk mengujiku
adakah aku bersyukur atau aku tidak mengenangkan nikmat pemberianNya. Dan
(sebenarnya) sesiapa yang bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah
terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka
tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi
Maha Pemurah".
[41]
Nabi Sulaiman
berkata pula (kepada orang-orangnya): "Ubahkanlah keadaan singgahsananya
itu, supaya kita melihat adakah ia dapat mencapai pengetahuan yang sebenar
(untuk
mengenal
singgahsananya itu) atau ia termasuk dalam golongan yang tidak dapat mencapai
pengetahuan yang demikian".
[42]
Maka ketika ia datang mengadap, Nabi
Sulaiman bertanya kepadanya: Serupa inikah singahsanamu?" Ia menjawab:
"Boleh jadi inilah dia; dan kami telah diberikan ilmu pengetahuan sebelum
berlakunya (mukjizat) ini, dan kami pula adalah tetap berserah diri (menjunjung
perintah Allah)".
[43]
Dan ia dihalangi (daripada memeluk Islam
pada masa yang lalu): apa yang ia pernah
menyembahnya (dari benda-benda) yang lain dari Allah; sesungguhnya adalah ia
(pada masa itu) dari puak yang kafir.
[44]
(Setelah itu)
dikatakan kepadanya: "Dipersilakan masuk ke dalam istana ini." Maka
ketika ia melihatnya, disangkanya halaman istana itu sebuah kolam air, serta
dia pun menyingsingkan
pakaian dari dua betisnya. Nabi Sulaiman
berkata: "Sebenarnya ini adalah sebuah istana yang diperbuat licin
berkilat dari kaca". (Mendengar yang demikian), Balqis berdoa: "Wahai
Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri dan (sekarang aku
menegaskan bahawa) aku berserah diri memeluk Islam bersama-sama Nabi Sulaiman,
kepada Allah Tuhan sekalian alam ".
[45]
Dan demi sesungguhnya, Kami telah
mengutus kepada kaum Thamud, saudara mereka Nabi Soleh (menyeru mereka dengan
berkata): "Sembahlah kamu akan Allah!" Maka tiba-tiba mereka menjadi
dua puak (mukmin dan kafir) yang berbalah.
[46]
Nabi Soleh berkata (kepada puak kafir):
"Wahai kaumku, mengapa kamu segerakan kufur ingkar yang mendatangkan
keburukan kepada kamu, (tidak) mendahulukan iman yang mendatangkan kebaikan
kepada kamu? Alangkah baiknya kalau kamu memohon ampun kepada Allah supaya kamu
diberi rahmat."
[47]
Mereka menjawab:
"Kami merasa nahas dan malang dengan sebabmu, dan juga dengan sebab
pengikut-pengikutmu!" Nabi Soleh berkata: Perkara yang menyebabkan baik
dan malang kamu adalah di sisi Allah (dan Dia lah yang menentukannya, bukannya
aku), sebenarnya kamu adalah kaum yang disesatkan (oleh hawa nafsu)".
[48]
Dan di bandar
(tempat tinggal kaum Thamud) itu, ada sembilan orang yang semata-mata
melakukan kerosakan di bumi (dengan berbagai-bagai maksiat) dan tidak melakukan
kebaikan sedikitpun.
[49]
Mereka berkata (sesama sendiri):
"Hendaklah kamu masing-masing bersumpah dengan nama Allah, bahawa
sesungguhnya kita akan membunuh Soleh dan pengikut-pengikutnya secara mengejut
pada waktu malam, kemudian kita akan berkata kepada warisnya: ` Kami tidak
hadir (di tempat) pembunuhan (Soleh apalagi membunuhnya atau membunuh)
pengikut- pengikutnya, dan sesungguhnya kami adalah berkata benar '. "
[50]
Dan (dengan demikian) mereka telah
merancangkan rancangan jahat, dan Kami pula rancangkan balasannya dengan
seburuk-buruk balasan, sedang mereka tidak menyedarinya. [51]
Maka lihatlah
bagaimana akibat rancangan jahat mereka, iaitu Kami telah hancurkan mereka
dan kaum mereka semuanya.
[52]
Kesudahannya
rumah-rumah mereka itu telah runtuh ranap, dengan sebab mereka berlaku zalim;
sesungguhnya kejadian yang demikian mengandungi pelajaran yang mendatangkan
iktibar bagi orang-orang yang mahu mengetahui (akan sebab dan musababnya).
[53]
Dan Kami selamatkan orang-orang
yang beriman, serta yang selalu bertaqwa.
[54]
Dan Nabi Lut
juga (Kami utuskan); (ingatlah peristiwanya) ketika ia berkata kepada kaumnya:
"Patutkah kamu melakukan perbuatan yang keji sedang kamu nampak kejinya?
[55]
"Sesungguhnya kamu mendatangi
lelaki, bukan perempuan, kerana memuaskan nafsu syahwat kamu. (Perbuatan kamu
itu amatlah keji) bahkan kamu kaum yang jahil (yang tidak mengetahui akan
akibatnya)".
[56]
Maka kaumnya tidak menjawab selain dari
berkata: usirlah Lut dan
pengikut-pengikutnya dari bandar kamu
ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mendakwakan dirinya bersih
suci ".
[57]
Lalu Kami
selamatkan Nabi Lut dan keluarganya serta pengikut-pengikutnya, kecuali
isterinya, Kami takdirkan dia menjadi dari golongan yang tertinggal dalam azab.
[58]
Dan Kami hujani
mereka dengan hujan yang membinasakan, maka amatlah buruknya hujan azab yang
menimpa orang-orang yang telah diberi amaran.
[59]
Katakanlah
(wahai Muhammad): "Segala puji tertentu bagi Allah dan selamat sejahtera
kepada hamba-hambaNya (Nabi-nabi) yang dipilihNya. Manakah yang lebih baik? -
Allah (yang demikian kekuasaanNya) atau benda-benda yang mereka jadikan sekutu-sekutu bagiNya?
No comments:
Post a Comment