[148]
Allah tidak suka
kepada perkataan-perkataan buruk yang dikatakan dengan berterus-terang
(untuk
mendedahkan kejahatan orang); kecuali oleh orang yang dianiayakan. Dan
(ingatlah) Allah sentiasa Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[149]
Jika kamu
melahirkan sesuatu kebaikan, atau menyembunyikannya,
atau kamu memaafkan kesalahan (yang dilakukan terhadap kamu), maka sesungguhnya
Allah adalah Maha Pemaaf lagi Maha
Kuasa.
[150]
Sesungguhnya
orang-orang yang kufur ingkar kepada Allah dan Rasul-rasulNya, dan (orang-
orang yang) hendak membeza-bezakan iman mereka di antara Allah dan
Rasul-rasulNya, dan (orang-orang yang) berkata: "Kami beriman kepada
setengah Rasul-rasul itu dan kufur ingkar
kepada
setengahnya yang lain", serta bertujuan hendak mengambil jalan lain antara
iman dan kufur itu:
[151]
Mereka itulah
orang-orang yang kafir dengan sebenar-benarnya. Dan Kami telah menyediakan bagi
orang-orang kafir itu azab seksa yang menghina.
[152]
Dan orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-rasulNya dan mereka pula tidak membeza-bezakan (imannya
terhadap) seseorang pun di antara Rasul-rasul itu, (maka) mereka yang demikian,
Allah akan memberi mereka pahala mereka. Dan (ingatlah) adalah Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[153]
Ahli Kitab (kaum Yahudi) meminta
kepadamu (wahai Muhammad) supaya engkau menurunkan kepada mereka sebuah Kitab
dari langit. (Janganlah engkau merasa pelik), kerana sesungguhnya mereka telah
meminta kepada Nabi Musa lebih besar dari itu. Mereka berkata: "(Wahai
Musa) perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata (supaya kami dapat
melihatNya dan percaya kepadaNya)". Lalu mereka disambar oleh petir dengan
sebab kezaliman mereka (menderhaka kepada Allah); kemudian mereka pula
menyembah (patung) anak lembu sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan
(mukjizat), lalu Kami maafkan mereka dari perbuatan yang sedemikian itu (ketika
mereka bertaubat). Dan Kami telah memberi kepada Nabi Musa kekuasaan yang nyata
(untuk mengalahkan kaum yang kafir itu).
[154]
Dan Kami telah mengangkat "Gunung
Tursina" ke atas mereka disebabkan (mereka ingkar akan) perjanjian setia
mereka (mematuhi hukum-hukum Taurat),
dan Kami perintahkan mereka: "Masuklah kamu melalui pintu (negeri) itu
dengan merendah diri" dan Kami juga perintahkan mereka: "Janganlah kamu
melanggar perintah larangan yang ditentukan pada hari Sabtu", dan Kami
telah mengambil daripada mereka perjanjian setia yang teguh (yang mewajibkan
mereka mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan laranganNya).
[155]
Maka (Kami laknatkan mereka) dengan
sebab mereka mencabuli perjanjian setia mereka, dan mereka kufur ingkar akan
ayat-ayat keterangan Allah, dan mereka pula membunuh Nabi-nabi dengan tiada
sesuatu alasan yang benar, dan mereka juga mengatakan: "Hati kami tertutup
(tidak dapat menerima ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad)".
(Sebenarnya hati mereka tidak tertutup), bahkan Allah telah memeteraikan hati
mereka disebabkan kekufuran mereka. Oleh itu mereka tidak beriman kecuali
sedikit sahaja (di antaranya).
[156]
Demikian juga
(Kami laknatkan mereka) dangan sebab kekufuran mereka dan tuduhan mereka
terhadap Maryam (dengan tuduhan yang amat dustanya.
[157]
Dan juga (disebabkan) dakwaan mereka
dengan mengatakan: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa Ibni
Maryam, Rasul Allah". Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
memalangnya (di kayu palang - salib), tetapi diserupakan bagi mereka (orang
yang mereka bunuh itu seperti Nabi Isa). Dan Sesungguhnya orang-orang yang
telah berselisih faham, mengenai Nabi Isa, sebenarnya mereka berada dalam
keadaan syak (ragu-ragu)
tentang
menentukan (pembunuhannya). Tiada sesuatu pengetahuan pun bagi mereka
mengenainya selain daripada mengikut sangkaan semata-mata; dan mereka tidak
membunuhnya dengan yakin.
[158]
Bahkan Allah telah mengangkat
Nabi Isa kepadaNya; dan adalah Allah
Maha Kuasa, lagi
Maha Bijaksana.
[159]
Dan tidak ada
seorang pun dari kalangan ahli Kitab melainkan ia akan beriman kepada Nabi Isa
sebelum matinya dan pada hari kiamat kelak Nabi Isa akan menjadi saksi terhadap mereka.
[160]
Maka disebabkan
kezaliman yang amat besar dari perbuatan orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas
mereka makanan yang baik-baik yang pernah dihalalkan bagi mereka, dan disebabkan mereka banyak menghalang
manusia dari jalan Allah.
[161]
Dan juga
(disebabkan) mereka mengambil riba padahal mereka telah dilarang melakukannya,
dan (disebabkan) mereka memakan harta orang dengan jalan yang salah (tipu, judi
dan sebagainya). Dan (ingatlah) Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang
kafir di antara mereka, azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[162]
Tetapi orang-orang yang teguh serta
mendalam ilmu pengetahuannya di antara mereka dan orang-orang yang beriman,
sekaliannya beriman dengan apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Quran), dan
kepada apa yang telah diturunkan dahulu daripadamu, - khasnya orang-orang yang
mendirikan sembahyang, dan orang-orang yang menunaikan zakat, serta yang
beriman kepada Allah dan hari
akhirat; mereka itulah yang Kami akan berikan kepadanya pahala (balasan) yang
amat besar.
[163]
Sungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu (wahai Muhammad), sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nabi
Nuh, dan Nabi-nabi yang diutus kemudian daripadanya; dan Kami
juga telah memberikan wahyu kepada Nabi Ibrahim, dan Nabi Ismail, dan Nabi
Ishak, dan Nabi Yaakub, serta Nabi-nabi keturunannya, dan Nabi Isa, dan Nabi
Ayub, dan Nabi Yunus, dan Nabi Harun, dan Nabi Sulaiman; dan juga Kami telah
memberikan kepada Nabi Daud: Kitab Zabur.
[164]
Dan (Kami telah mengutuskan) beberapa
orang Rasul yang telah Kami ceritakan kepadamu dahulu sebelum ini, dan
Rasul-rasul yang tidak Kami ceritakan hal mereka
kepadamu. Dan Allah telah berkata-kata kepada Nabi Musa dengan kata-kata
(secara langsung, tidak ada perantaraan).
[165]
Rasul-rasul (yang Kami telah utuskan itu
semuanya) pembawa khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman), dan pembawa
amaran (kepada orang-orang yang kafir dan yang berbuat maksiat), supaya tidak
ada bagi manusia sesuatu hujah (atau sebarang alasan untuk berdalih pada hari
kiamat kelak) terhadap Allah sesudah mengutuskan Rasul-rasul itu. Dan
(ingatlah) Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[166]
(Orang-orang kafir itu tidak mahu
mengakui apa yang telah diturunkan Allah kepadamu wahai Muhammad), tetapi Allah
sentiasa menjadi saksi akan kebenaran Al-Quran yang telah diturunkanNya
kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmuNya, dan malaikat juga turut menjadi saksi. Dan cukuplah Allah
menjadi saksi (akan kebenaran Al-Quran ini).
[167]
Sesungguhnya orang-orang yang
kafir serta menghalang orang-orang lain dari jalan Allah
(ugama Islam), sebenarnya mereka
telah sesat dengan kesesatan yang amat jauh.
[168]
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir serta berlaku zalim, Allah tidak sekali-kali akan
mengampunkan mereka dan tidak akan menunjukkan jalan kepada mereka:
[169]
Selain dari
jalan neraka jahanam, yang mereka akan kekal di dalamnya selama-lamanya; dan
balasan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
[170]
Wahai sekalian umat manusia!
Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Allah (Muhammad s.a.w) dengan
membawa kebenaran dari Tuhan kamu, maka berimanlah kamu (kerana yang demikian
itu) amatlah baiknya bagi kamu. Dan jika kamu kufur ingkar (maka kekufuran kamu
itu tidak mendatangkan kerugian apa-apa kepada Allah), kerana sesungguhnya bagi
Allah jualah segala yang ada di langit dan di bumi; dan Allah sentiasa
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[171]
Wahai Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani)!
Janganlah kamu melampaui batas dalam perkara ugama kamu, dan janganlah kamu
mengatakan sesuatu terhadap Allah melainkan yang benar; sesungguhnya Al Masih
Isa ibni Maryam itu hanya seorang pesuruh Allah dan Kalimah Allah yang telah
disampaikanNya kepada Maryam,
dan (ia juga tiupan) roh daripadaNya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-rasulNya, dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga".
Berhentilah (daripada mengatakan yang demikian), supaya menjadi kebaikan bagi
kamu. Hanyasanya Allah ialah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah daripada
mempunyai anak. Bagi Allah jualah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dan cukuplah menjadi
Pengawal (Yang Mentadbirkan sekalian makhlukNya).
[172]
(Nabi Isa) Al-Masih tidak sekali-kali
enggan dan angkuh daripada menjadi hamba bagi Allah, demikian juga (sikap)
malaikat yang sentiasa berdamping (dengan Allah). Dan sesiapa yang enggan dan
angkuh daripada beribadat (menyembah dan memperhambakan diri) kepada Allah,
serta ia berlaku sombong takbur, maka Allah akan menghimpunkan mereka semua
kepadaNya.
[173]
Sesudah itu, orang-orang yang beriman
beramal soleh, Allah akan menyempurnakan bagi mereka pahala (balasan) mereka,
dan Ia akan menambahkan lagi limpah kurniaNya kepada mereka. Sebaliknya
orang-orang yang enggan beribadat kepada Allah dan berlaku sombong takbur, maka
Allah akan menyeksa mereka dengan azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dan
mereka pula tidak akan memperoleh sesiapa pun - yang lain dari Allah - yang akan menjadi pelindung atau penolong bagi
mereka.
[174]
Wahai sekalian umat manusia!
Sesungguhnya telah datang kepada kamu: Bukti dari Tuhan kamu, dan Kami pula
telah menurunkan kepada kamu (Al-Quran sebagai) Nur (cahaya) yang menerangi
(segala apa jua yang membawa kejayaan di dunia ini dan kebahagiaan yang kekal
di akhirat kelak).
[175]
Oleh itu, orang-orang yang beriman
kepada Allah dan berpegang teguh kepada (ajaran
Al- Quran) ini, maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmatNya (yang khas
iaitu Syurga) dan limpah kurniaNya (yang tidak terkira), dan Allah akan
menunjukkan mereka ke jalan yang lurus (jalan ugama Islam), yang membawa
kepadaNya.
[176]
Mereka (orang-orang Islam umatmu)
meminta fatwa kepadamu (Wahai Muhammad mengenai masalah Kalaalah). Katakanlah:
"Allah memberi fatwa kepada kamu di dalam perkara Kalaalah itu, iaitu jika
seseorang mati yang
tidak mempunyai anak dan ia mempunyai seorang saudara perempuan, maka bagi
saudara perempuan itu satu perdua dari harta yang ditinggalkan oleh si mati;
dan ia pula (saudara lelaki itu) mewarisi (semua harta) saudara perempuannya,
jika saudara perempuannya tidak mempunyai anak. Kalau pula saudara perempuannya
itu dua orang, maka keduanya mendapat dua pertiga dari harta yang di tinggalkan
oleh si mati. Dan sekiranya mereka (saudara-saudaranya itu) ramai, lelaki dan
perempuan, maka bahagian seorang lelaki menyamai bahagian dua orang
perempuan". Allah menerangkan (hukum ini) kepada kamu supaya kamu tidak
sesat. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
Al Maaidah
[1]
Wahai orang-orang yang beriman, penuhi
serta sempurnakanlah perjanjian-perjanjian. Dihalalkan bagi kamu (memakan)
binatang-binatang ternak (dan
sebagainya), kecuali apa yang akan dibacakan (tentang haramnya) kepada kamu.
(Halalnya binatang-binatang ternak dan sebagainya itu) tidak pula bererti kamu
boleh menghalalkan perburuan ketika kamu dalam keadaan berihram. Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum apa yang Ia kehendaki. [2]
Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ingat halal membuat sesuka hati
mengenai
syiar-syiar ugama Allah, dan mengenai
bulan-bulan yang dihormati, dan mengenai binatang- binatang yang dihadiahkan
(ke Makkah untuk korban), dan mengenai kalong-kalong binatang hadiah itu, dan
mengenai orang-orang yang menuju ke Baitullah Al-Haraam, yang bertujuan mencari
limpah kurnia dari Tuhan mereka (dengan jalan perniagaan) dan mencari keredaanNya (dengan
mengerjakan ibadat Haji di Tanah Suci); dan apabila kamu telah
selesai dari ihram maka bolehlah kamu
berburu. Dan jangan sekali-kali kebencian kamu kepada suatu kaum kerana mereka
pernah menghalangi kamu dari masjid Al-Haraam itu - mendorong kamu menceroboh.
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan
janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa
(maksiat) dan pencerobohan. Dan
bertaqwalah kepada Allah, kerana sesungguhnya Allah
Maha Berat azab seksaNya (bagi sesiapa yang melanggar
perintahNya).
[3]
Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai
(binatang yang tidak disembelih), dan darah (yang keluar mengalir), dan daging
babi (termasuk semuanya), dan binatang-binatang yang disembelih kerana yang
lain dari Allah, dan yang mati tercekik, dan yang mati dipukul, dan yang mati
jatuh dari tempat yang tinggi, dan yang mati ditanduk, dan yang mati dimakan
binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih (sebelum habis nyawanya), dan
yang disembelih atas nama berhala; dan (diharamkan juga) kamu merenung nasib
dengan undi batang-batang anak panah. Yang demikian itu adalah perbuatan fasik.
Pada hari ini, orang- orang kafir telah putus asa (daripada memesongkan kamu)
dari ugama kamu (setelah mereka melihat perkembangan Islam dan umatnya). Sebab
itu janganlah kamu takut dan gentar kepada mereka, sebaliknya hendaklah kamu
takut dan gentar kepadaKu. Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu ugama
kamu, dan Aku telah cukupkan nikmatKu kepada kamu, dan Aku telah redakan Islam
itu menjadi ugama untuk kamu. Maka sesiapa yang terpaksa kerana kelaparan
(memakan benda-benda yang diharamkan) sedang ia tidak cenderung hendak
melakukan dosa (maka bolehlah ia memakannya), kerana sesungguhnya Allah maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[4]
Mereka bertanya
kepadamu (wahai Muhammad): "Apakah (makanan) yang dihalalkan bagi
mereka?" Bagi menjawabnya katakanlah: "Dihalalkan bagi kamu (memakan)
yang lazat-lazat serta baik, dan (buruan yang ditangkap oleh) binatang-binatang
pemburu yang telah kamu
ajar (untuk berburu) mengikut cara
pelatih-pelatih binatang pemburu. Kamu mengajar serta melatihnya (adab
peraturan berburu) sebagaimana yang telah diajarkan Allah kepada kamu. Oleh itu
makanlah dari apa yang mereka tangkap untuk kamu dan sebutlah nama Allah
atasnya (ketika kamu melepaskannya berburu); dan bertaqwalah kepada Allah
(dengan memelihara diri dari memakan yang diharamkan Allah); Sesungguhnya Allah
Maha Cepat hitungan hisabNya"
[5]
Pada masa ini dihalalkan bagi
kamu (memakan makanan) yang lazat-lazat serta baik-baik.
Dan makanan (sembelihan) orang-orang
yang diberikan Kitab itu adalah halal bagi kamu, dan makanan (sembelihan) kamu
adalah halal bagi mereka (tidak salah kamu memberi makan kepada mereka). Dan
(dihalalkan kamu berkahwin) dengan perempuan-perempuan yang menjaga
kehormatannya - di antara perempuan-perempuan yang beriman, dan juga
perempuan-perempuan yang menjaga
kehormatannya dari kalangan orang-orang yang diberikan Kitab dahulu daripada
kamu apabila kamu beri mereka maskahwinnya, sedang kamu (dengan cara yang
demikian), bernikah bukan berzina, dan bukan pula kamu
mengambil mereka
menjadi perempuan-perempuan simpanan. Dan sesiapa yang ingkar (akan syariat
Islam) sesudah ia beriman, maka sesungguhnya gugurlah amalnya (yang baik) dan adalah ia pada hari akhirat
kelak dari orang-orang yang rugi.
[6]
Wahai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sembahyang (padahal
kamu berhadas kecil), maka (berwuduklah) iaitu basuhlah muka kamu, dan kedua
belah tangan kamu meliputi siku, dan sapulah sebahagian dari kepala kamu, dan
basuhlah kedua
belah kaki kamu meliputi buku lali; dan
jika kamu junub (berhadas besar) maka bersucilah dengan mandi wajib; dan jika
kamu sakit (tidak boleh kena air), atau dalam pelayaran, atau salah seorang
dari kamu datang dari tempat buang air, atau kamu sentuh perempuan, sedang kamu
tidak mendapat air (untuk berwuduk dan mandi), maka hendaklah kamu bertayamum
dengan tanah - debu yang bersih, iaitu: sapulah muka kamu dan kedua belah tangan kamu dengan tanah - debu
itu. Allah tidak mahu menjadikan kamu menanggung sesuatu kesusahan (kepayahan),
tetapi Ia berkehendak membersihkan (mensucikan) kamu dan hendak menyempurnakan
nikmatNya kepada kamu, supaya kamu bersyukur.
[7]
Dan kenanglah nikmat Allah (yang telah
dikurniakanNya) kepada kamu serta ingatlah perjanjianNya yang telah diikatNya
dengan kamu, ketika kamu berkata: "Kami dengar dan kami taat (akan
perintah-perintah Allah dan RasulNya)" Dan bertaqwalah kamu kepada
Allah, kerana
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang ada di dalam
dada.
[8]
Wahai
orang-orang yang beriman, hendaklah kamu semua sentiasa menjadi orang-orang
yang menegakkan keadilan kerana Allah, lagi menerangkan kebenaran; dan jangan
sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum itu mendorong kamu kepada
tidak melakukan keadilan. Hendaklah kamu berlaku adil (kepada sesiapa jua)
kerana sikap adil itu lebih
hampir kepada
taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan
mendalam akan apa yang kamu lakukan.
[9]
Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka akan
beroleh keampunan dan pahala yang besar.
[10]
Dan orang-orang
yang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami (Al-Quran), merekalah ahli neraka.
[11]
Wahai orang-orang yang beriman, kenanglah
nikmat Allah (yang telah dikurniakanNya) kepada kamu ketika kaum (kafir yang
memusuhi kamu) hendak menghulurkan tangannya (untuk menyerang kamu), lalu Allah
menahan tangan mereka daripada (menyerang) kamu.
Oleh itu, bertaqwalah kamu kepada Allah; dan kepada Allah jualah (sesudah
bertaqwa itu) hendaklah orang-orang yang beriman berserah diri.
[12]
Dan demi sesungguhnya! Allah telah
mengambil perjanjian setia Bani Israil (supaya mereka menjunjung perintahNya
dan menjauhi laranganNya), dan Kami
telah utuskan dari kalangan mereka dua belas ketua (untuk memimpin golongan
masing-masing); dan Allah berfirman (kepada mereka): "Bahawa Aku adalah
beserta kamu (memerhati segala-galanya). Demi sesungguhnya jika kamu dirikan
sembahyang, serta kamu tunaikan zakat, dan kamu beriman dengan segala Rasul
(utusanku) serta menolong bantu mereka (dalam menegakkan ugama Allah), dan kamu
pinjamkan Allah (dengan sedekah dan berbuat baik pada jalanNya) secara pinjaman
yang baik (bukan kerana riak dan mencari keuntungan dunia), sudah tentu Aku
akan ampunkan dosa-dosa kamu, dan Aku akan masukkan kamu ke dalam Syurga yang
mengalir di bawahnya beberapa sungai. Oleh itu, sesiapa yang kufur ingkar di
antara kamu
sesudah yang demikian, maka
sesungguhnya sesatlah ia dari jalan yang betul"
[13]
Maka dengan sebab mereka mencabuli
perjanjian setia mereka, Kami laknatkan mereka, dan Kami jadikan hati mereka
keras membatu (tidak mahu menerima kebenaran). Mereka sentiasa mengubah
Kalimah-kalimah (yang ada di dalam kitab Taurat dengan memutarnya) dari tempat-tempatnya (dan maksudnya) yang
sebenar, dan mereka melupakan (meninggalkan) sebahagian dari apa yang
diperingatkan mereka mereka dengannya.
Dan engkau (wahai Muhammad) sentiasa dapat melihat perbuatan khianat yang
mereka lakukan, kecuali sedikit dari mereka (yang tidak berlaku khianat). Oleh
itu, maafkanlah mereka (jika mereka sedia bertaubat) dan janganlah dihiraukan,
kerana sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang berusaha supaya baik
amalannya.
[14]
Dan di antara orang-orang yang
berkata:" Bahawa kami ini orang-orang Nasrani", Kami juga telah
mengambil perjanjian setia mereka, maka mereka juga melupakan (meninggalkan)
sebahagian dari apa yang diperingatkan mereka dengannya, lalu Kami tanamkan
perasaan permusuhan dan kebencian di antara mereka, sampai ke hari kiamat; dan
Allah akan memberitahu mereka dengan apa yang telah mereka kerjakan.
[15]
Wahai Ahli Kitab! Sesungguhnya telah
datang kepada kamu Rasul Kami (Muhammad, s.a.w) dengan menerangkan kepada kamu
banyak dari (keterangan-keterangan dan hukum-hukum) yang telah kamu sembunyikan dari Kitab Suci, dan ia memaafkan kamu (dengan tidak
mendedahkan) banyak perkara (yang kamu sembunyikan). Sesungguhnya telah datang
kepada kamu cahaya kebenaran
(Nabi Muhammad) dari Allah, dan
sebuah Kitab (Al-Quran)
yang jelas nyata keterangannya.
[16]
Dengan (Al-Quran) itu Allah menunjukkan
jalan-jalan keselamatan serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut
keredaanNya, dan (dengannya) Tuhan keluarkan mereka dari gelap-gelita (kufur)
kepada cahaya (iman) yang terang-benderang, dengan izinNya; dan (dengannya
juga) Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus.
[17]
Demi sesungguhnya, kafirlah orang-orang
yang berkata: "Bahawasanya Allah ialah Al-Masih Ibni Maryam) katakanlah
(wahai Muhammad): "(Dakwaan itu tidak benar) kerana siapakah yang dapat
menahan (seksa) dari Allah sedikit jua pun kalau Ia mahu membinasakan Al- Masih
Ibni Maryam beserta ibunya dan orang-orang yang ada di muka bumi
semuanya?" Dan (ingatlah) bagi Allah jualah kuasa pemerintahan langit dan
bumi dan segala yang ada di
antara keduanya. Ia menciptakan
apa jua yang dikehendakiNya. Dan (ingatlah) Allah Maha
Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[18]
Orang-orang Yahudi dan Nasrani berkata:
"Kami adalah anak-anak Allah dan yang amat disayangiNya". Katakanlah
(wahai Muhammad): "(Kalau betul demikian), maka mengapakah Ia menyeksa
kamu dengan sebab dosa-dosa kamu? (Sebenarnya bukanlah sebagaimana yang kamu
dakwakan) bahkan kamu semuanya adalah manusia biasa di antara manusia-manusia
lain yang diciptakanNya. Ia mengampunkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya
(menurut aturan serta hukum SyariatNya), demikian juga Ia menyeksa sesiapa yang
dikehendakiNya.
Dan (ingatlah)
bagi Allah jualah kuasa pemerintahan langit dan bumi serta segala yang ada di
antara keduanya, dan kepada Allah jualah tempat kembali"
[19]
Wahai Ahli
Kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul kami (Muhammad, s.a.w) yang
menerangkan kepada kamu (akan syariat Islam) ketika terputusnya (kedatangan)
Rasul- rasul (yang diutus), supaya
kamu tidak (berdalih) dengan berkata (pada hari
kiamat): "Tidak datang kepada kami seorang (Rasul) pun pembawa berita
gembira dan juga pembawa amaran (yang mengingatkan kami)". Kerana
sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang (rasul) pembawa berita gembira
dan juga pembawa amaran. Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu.
[20]
Dan (ingatkanlah mereka wahai Muhammad),
ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: "Wahai kaumku! Kenanglah nikmat
Allah (Yang diberikan) kepada kamu ketika Ia menjadikan dalam kalangan kamu
beberapa orang Nabi, dan Ia
menjadikan kamu bebas merdeka (setelah kamu diperhamba oleh Firaun dan orang-orangnya),
dan Ia memberikan kepada kamu barang
yang tidak pernah diberikan kepada seseorang pun dari umat-umat (yang ada pada
masa itu)".
[21]
(Nabi Musa berkata lagi): "Wahai
kaumku, masuklah ke Tanah Suci (Palestin) yang
telah diperintahkan oleh Allah untuk kamu (memasukinya); dan janganlah kamu berbalik undur ke belakang, (kalau kamu
undur) maka kamu kelak menjadi orang-orang yang rugi (di dunia dan di
akhirat)".
[22]
Mereka menjawab: "Wahai Musa
bahawasanya di negeri itu ada kaum yang gagah perkasa, dan sesungguhnya kami
tidak akan memasukinya sehingga mereka keluar daripadanya; kemudian jika mereka
keluar daripadanya, maka sesungguhnya kami akan masuk (ke negeri itu)".
[23]
Berkatalah dua
lelaki di antara orang-orang yang takut (menyalahi perintah tuhan), lagi yang
telah diberi nikmat (taufik) oleh Allah kepada keduanya: "Seranglah mereka
melalui pintu
itu, kerana apabila kamu memasukinya
maka sudah tentu kamulah orang-orang yang menang; dan kepada Allah jualah
hendaklah kamu berserah (setelah kamu bertindak menyerang), jika benar kamu
orang-orang yang beriman"
[24]
Mereka (menolak dengan) berkata:
"Wahai Musa, sesungguhnya kami tidak akan memasuki negeri itu
selama-lamanya selagi kaum itu masih berada di dalamnya; oleh itu pergilah
engkau bersama Tuhanmu dan perangilah mereka. Sebenarnya kami di sinilah duduk
menunggu".
[25]
Nabi Musa
(merayu kepada Allah), katanya: "Wahai Tuhan! Sesungguhnya aku tidak dapat
menguasai selain daripada diriku sendiri dan saudaraku (Harun); oleh itu
pisahkanlah antara kami dengan kaum yang fasik itu".
[26]
Allah berfirman:
"Sesungguhnya negeri itu diharamkan kepada mereka memasukinya -
selama
empat puluh tahun, mereka akan merayau-rayau dengan bingungnya (di sepanjang
masa yang tersebut) di padang pasir (Sinai); maka janganlah engkau berdukacita
terhadap kaum yang fasik itu".
[27]
Dan bacakanlah (wahai Muhammad) kepada
mereka kisah (mengenai) dua orang
anak Adam (Habil dan Qabil) yang berlaku dengan sebenarnya, iaitu ketika mereka
berdua mempersembahkan satu persembahan korban (untuk mendampingkan diri kepada
Allah). Lalu diterima korban salah seorang di antaranya (Habil), dan tidak
diterima (korban) dari yang lain (Qabil). Berkata (Qabil):" Sesungguhnya
aku akan membunuhmu!". (Habil) menjawab: "Hanyasanya Allah menerima
(korban) dari orang-orang yang bertaqwa;
[28]
"Demi
sesungguhnya! Jika engkau hulurkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak
sekali-kali akan menghulurkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Kerana sesungguhnya aku takut kepada Allah,
Tuhan Yang mentadbirkan sekalian alam;
[29]
"Sesungguhnya
aku mahu supaya engkau kembali dengan (membawa) dosa (membunuhku) dan dosamu
sendiri. Maka dengan itu menjadilah engkau dari ahli neraka, dan itulah dia
balasan orang-orang yang zalim".
[30]
Maka nafsu jahat
(Qabil) mendorongnya (sehingga ia tergamak)
membunuh saudaranya, lalu ia membunuhnya. Oleh itu menjadilah dia dari golongan
orang-orang yang rugi.
[31]
Kemudian Allah hantarkan seekor burung
gagak (menyuruhnya) mengorek-ngorek di bumi supaya, diperlihatkan kepada
(Qabil) bagaimana cara menimbus mayat saudaranya. (Qabil) berkata: "Wahai
celakanya aku! Alangkah lemah serta
bodohnya aku, aku tidak tahu berbuat seperti burung gagak ini, supaya aku
dapat menimbuskan mayat saudaraku?". Kerana itu menjadilah ia dari
golongan orang-orang yang menyesal.
[32]
Dengan sebab (kisah pembunuhan kejam)
yang demikian itu kami tetapkan atas Bani Israil, bahawasanya sesiapa yang
membunuh seorang manusia dengan tiada alasan yang membolehkan membunuh orang
itu, atau (kerana) melakukan kerosakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah
membunuh manusia semuanya; dan sesiapa yang menjaga keselamatan hidup seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah menjaga keselamatan hidup manusia semuanya.
Dan demi sesungguhnya, telah datang kepada mereka Rasul-rasul kami dengan
membawa keterangan yang cukup terang; kemudian, sesungguhnya kebanyakan dari
mereka sesudah itu, sungguh-sungguh menjadi orang-orang yang melampaui batas
(melakukan kerosakan) di muka bumi.
[33]
Hanyasanya balasan orang-orang yang
memerangi Allah dan RasulNya serta melakukan
bencana kerosakan di muka bumi ialah dengan dibalas bunuh (kalau mereka membunuh
sahaja dengan tidak merampas), atau dipalang (kalau mereka membunuh dan
merampas), atau dipotong tangan dan kaki mereka bersilang (kalau mereka merampas sahaja), atau dibuang negeri
(kalau mereka hanya mengganggu ketenteraman
umum). Hukuman yang demikian itu
adalah suatu kehinaan di dunia bagi mereka, dan di akhirat kelak mereka
beroleh azab seksa yang amat
besar.
[34]
Kecuali orang-orang yang bertaubat
sebelum kamu dapat menangkapnya, (mereka terlepas dari hukuman itu). Maka
ketahuilah, bahawasanya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[35]
Wahai orang-orang yang beriman!
Bertaqwalah kepada Allah dan carilah yang boleh menyampaikan kepadaNya (dengan mematuhi perintahNya dan meninggalkan laranganNya); dan
berjuanglah pada jalan Allah (untuk menegakkan Islam) supaya kamu beroleh
kejayaan. [36]
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir, kalau (tiap-tiap seorang dari) mereka mempunyai
segala yang ada di muka bumi atau
sebanyak itu lagi bersamanya, untuk mereka menjadikannya penebus diri mereka
dari azab seksa hari kiamat, nescaya tebusan itu tidak akan diterima dari
mereka; dan mereka akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya. [37]
Mereka sentiasa
berharap hendak keluar dari api neraka itu, padahal mereka tidak sekali-kali
akan dapat keluar daripadanya;
dan bagi mereka azab seksa yang tetap kekal.
[38]
Dan orang lelaki yang mencuri dan orang
perempuan yang mencuri maka (hukumnya) potonglah tangan mereka sebagai satu
balasan dengan sebab apa yang mereka telah usahakan, (juga sebagai) suatu
hukuman pencegah dari Allah. Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa, lagi Maha
Bijaksana.
[39]
Maka sesiapa yang bertaubat sesudah ia
melakukan kejahatan (curi) itu dan memperbaiki amal usahanya, sesungguhnya
Allah menerima taubatnya; kerana Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[40]
Tidakkah engkau mengetahui bahawa Allah
menguasai pemerintahan langit dan bumi? Ia menyeksakan sesiapa yang
dikehendakiNya (menurut aturan dan hukum SyariatNya), dan mengampunkan sesiapa yang
dikehendakiNya (menurut aturan dan hukum SyariatNya). Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa
atas tiap-tiap sesuatu.
[41]
Wahai Rasul Allah! Janganlah engkau
menanggung dukacita disebabkan orang-orang yang segera menceburkan diri dalam
kekufuran, iaitu dari orang-orang yang berkata dengan mulutnya: "Kami tetap
beriman", padahal hatinya tidak beriman; demikian juga dari orang- orang
Yahudi, mereka orang-orang yang sangat suka mendengar berita-berita dusta;
mereka sangat suka mendengar perkataan golongan lain (pendita-pendita Yahudi)
yang tidak pernah datang menemuimu; mereka ini mengubah serta meminda
perkataan-perkataan (dalam Kitab Taurat) itu dari tempat-tempatnya yang
sebenar. Mereka berkata: "Jika disampaikan kepada kamu hukum seperti ini
maka terimalah dia, dan jika tidak disampaikannya kepada kamu, maka jagalah
diri baik-baik". Dan sesiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka engkau tidak berkuasa sama sekali
(menolak) sesuatu apapun (yang datang) dari Allah untuknya. Mereka ialah
orang-orang yang Allah tidak mahu membersihkan hati mereka; bagi mereka
kehinaan di dunia, dan di akhirat kelak mereka beroleh azab seksa yang besar.
[42]
Mereka sangat suka mendengar
berita-berita dusta, sangat suka memakan segala yang haram (rasuah dan sebagainya). Oleh itu kalau mereka datang
kepadamu, maka hukumlah di antara mereka (dengan apa yang telah diterangkan
oleh Allah), atau berpalinglah dari mereka; dan kalau engkau berpaling dari
mereka maka mereka tidak akan dapat membahayakanmu sedikitpun; dan jika engkau
menghukum maka hukumlah di antara mereka dengan adil; kerana sesungguhnya Allah
mengasihi orang-orang yang berlaku adil.
[43]
Dan (sungguh menghairankan), bagaimana
mereka meminta keputusan hukum kepadamu, padahal di sisi mereka ada Kitab
Taurat yang mengandungi hukum Allah, kemudian mereka berpaling pula sesudah itu
(dari hukumanmu)? Dan (sebenarnya) mereka itu bukanlah orang- orang yang
beriman.
[44]
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab
Taurat, yang mengandungi petunjuk dan cahaya yang menerangi; dengan Kitab itu
nabi-nabi yang menyerah diri (kepada Allah) menetapkan hukum bagi orang-orang
Yahudi, dan (dengannya juga) ulama mereka dan pendita-penditanya (menjalankan
hukum Allah), sebab mereka diamanahkan memelihara dan menjalankan hukum-hukum
dari Kitab Allah (Taurat) itu, dan mereka pula adalah menjadi penjaga dan pengawasnya (dari sebarang
perubahan). Oleh itu janganlah kamu takut kepada manusia tetapi hendaklah kamu
takut kepadaKu (dengan menjaga diri dari melakukan
maksiat dan
patuh akan perintahKu); dan janganlah kamu menjual (membelakangkan) ayat- ayatKu
dengan harga yang sedikit (kerana mendapat rasuah, pangkat dan lain-lain
keuntungan dunia); dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah (kerana
mengingkarinya), maka mereka itulah orang-orang kafir.
[45]
Dan kami telah tetapkan atas mereka di
dalam kitab Taurat itu, bahawa jiwa dibalas dengan jiwa, dan mata dibalas
dengan mata, dan hidung dibalas dengan hidung, dan telinga dibalas dengan
telinga, dan gigi dibalas dengan gigi, dan luka-luka hendaklah dibalas (seimbang).
Tetapi sesiapa yang melepaskan hak membalasnya, maka menjadilah ia penebus dosa
baginya; dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan
Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
[46]
Dan Kami utuskan Nabi Isa Ibni Maryam
mengikuti jejak langkah mereka
(Nabi-nabi Bani Israil), untuk membenarkan Kitab Taurat yang diturunkan
sebelumnya; dan Kami telah berikan kepadanya Kitab Injil, yang mengandungi
petunjuk hidayah dan cahaya yang menerangi, sambil mengesahkan benarnya apa
yang telah ada di hadapannya dari Kitab Taurat, serta menjadi petunjuk dan
nasihat pengajaran bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa.
[47]
Dan hendaklah
Ahli Kitab Injil menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah di
dalamnya; dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan
oleh Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
[48]
Dan Kami turunkan kepadamu (wahai
Muhammad) Kitab (Al-Quran) dengan membawa
kebenaran, untuk mengesahkan benarnya
Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan sebelumnya dan untuk memelihara serta
mengawasinya. Maka jalankanlah hukum di antara mereka (Ahli Kitab) itu dengan
apa yang telah diturunkan oleh Allah (kepadamu), dan janganlah engkau mengikut
kehendak hawa nafsu mereka (dengan menyeleweng) dari apa yang telah datang
kepadamu dari kebenaran. Bagi tiap-tiap umat yang ada di antara kamu, Kami jadikan (tetapkan) suatu Syariat dan
jalan ugama (yang wajib diikuti oleh masing-masing). Dan kalau Allah menghendaki nescaya Ia menjadikan
kamu satu umat (yang bersatu dalam ugama yang satu), tetapi Ia hendak menguji
kamu (dalam menjalankan) apa yang telah disampaikan kepada kamu. Oleh itu
berlumba-lumbalah kamu membuat kebaikan (beriman
dan beramal soleh). Kepada Allah jualah tempat kembali kamu semuanya, maka Ia
akan memberitahu kamu apa yang kamu berselisihan padanya.
[49]
Dan hendaklah engkau menjalankan hukum
di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah dan janganlah
engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka, dan berjaga-jagalah supaya mereka
tidak memesongkanmu dari sesuatu hukum yang
telah diturunkan oleh Allah kepadamu. Kemudian jika mereka berpaling (enggan
menerima hukum Allah itu), maka ketahuilah, hanyasanya Allah mahu menyeksa
mereka dengan sebab
setengah dari
dosa-dosa mereka; dan sesungguhnya kebanyakan dari umat manusia itu adalah
orang-orang yang fasik.
[50]
Sesudah
itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum jahiliyah? Padahal - kepada orang-orang yang
penuh keyakinan - tidak ada sesiapa yang boleh membuat hukum yang lebih pada
daripada Allah.
[51]
Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani itu sebagai teman
rapat, kerana setengah mereka menjadi teman rapat kepada setengahnya yang lain;
dan sesiapa di antara kamu yang
menjadikan mereka teman rapatnya, maka sesungguhnya ia adalah dari
golongan mereka itu mereka itu. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk
kepada kaum yang berlaku zalim.
[52]
Dalam pada itu, engkau lihat orang-orang
(munafik) yang ada penyakit dalam hatinya segera berusaha mendampingkan diri
kepada mereka (Yahudi dan Nasrani), sambil berkata: "Kami takut bahawa
kami akan ditimpa bencana (yang memaksa kami meminta pertolongan mereka)".
Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada RasulNya dan umat
Islam) atau mendatangkan sesuatu hukuman dari sisiNya (terhadap golongan yang munafik itu); maka
sebab itu mereka akan menyesal mengenai apa yang telah mereka sembunyikan dalam
hatinya.
[53]
Dan (telatah kaum munafik itu
menjadikan) orang-orang yang beriman berkata: "Adakah
mereka ini orang-orang yang bersumpah dengan nama Allah, dengan sebenar-benar
sumpahnya, bahawa mereka benar-benar menyertai dan menolong kamu?" Telah
gugurlah amal-amal mereka, lalu menjadilah mereka: orang-orang yang rugi.
[54]
Wahai orang-orang yang beriman!
Sesiapa di antara kamu berpaling tadah dari ugamanya
(jadi murtad),
maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Ia kasihkan mereka dan mereka juga
kasihkan Dia; mereka pula bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang
beriman dan berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir, mereka berjuang
dengan bersungguh-sungguh pada jalan Allah, dan mereka tidak takut kepada
celaan orang yang mencela. Yang
demikian itu adalah limpah kurnia Allah yang diberikanNya kepada sesiapa yang
dikehendakiNya; kerana Allah Maha Luas limpah kurniaNya, lagi Meliputi
PengetahuanNya.
[55]
Sesungguhnya
Penolong kamu hanyalah Allah, dan RasulNya, serta orang-orang yang beriman,
yang mendirikan sembahyang, dan menunaikan zakat, sedang mereka rukuk (tunduk
menjunjung perintah Allah).
[56]
Dan sesiapa yang
menjadikan Allah dan rasulnya serta orang-orang yang beriman itu penolongnya
(maka berjayalah dia), kerana sesungguhnya golongan (yang berpegang kepada
ugama) Allah, itulah yang tetap menang.
[57]
Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang yang menjadikan
ugama kamu sebagai ejek-ejekan dan permainan - dari orang-orang yang telah
diberikan
Kitab sebelum kamu, dan orang-orang
kafir musyrik itu: menjadi penolong-penolong; dan bertaqwalah kepada Allah,
jika kamu benar-benar orang yang beriman.
[58]
Dan apabila kamu
menyeru (azan) untuk mengerjakan sembahyang, mereka menjadikan sembahyang itu
sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah kerana mereka suatu
kaum yang tidak berakal.
[59]
Katakanlah
(wahai Muhammad): "Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak mencela dan menyalahkan
kami melainkan kerana kami beriman kepada Allah dan beriman kepada apa yang
diturunkan kepada kami, serta beriman kepada apa yang diturunkan sebelum itu,
dan kerana kebanyakan kamu sesungguhnya adalah orang orang yang fasik".
[60]
Katakanlah: "Mahukah, aku khabarkan
kepada kamu tentang yang lebih buruk balasannya di sisi Allah daripada yang
demikian itu? Ialah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan dimurkaiNya, dan
orang-orang yang dijadikan di antara mereka sebagai kera dan babi, dan
penyembah Taghut. Mereka inilah yang lebih buruk kedudukannya dan yang lebih
sesat dari jalan yang betul".
[61]
Dan apabila mereka (orang-orang Yahudi
atau munafik itu) datang kepada kamu, mereka berkata: "Kami telah
beriman". Padahal sesungguhnya mereka itu masuk menemui kamu dengan
kekufurannya, dan sesungguhnya mereka keluar (dari sisi kamu) dengan
kekufurannya juga; dan (hendaklah mereka ingat), Allah lebih mengetahui akan
apa yang mereka sembunyikan.
[62]
Dan engkau lihat
kebanyakan dari mereka berlumba-lumba pada melakukan dosa dan pencerobohan
serta memakan yang haram. Demi sesungguhnya amatlah buruk apa yang
mereka telah lakukan.
[63]
Alangkah baiknya kalau ketua-ketua ugama
dan pendita-pendita mereka melarang mereka dari mengeluarkan
perkataan-perkataan yang dusta dan dari memakan yang haram? Sesungguhnya
amatlah buruk apa yang mereka telah kerjakan.
[64]
Dan orang-orang Yahudi itu berkata:
"Tangan Allah terbelenggu (bakhil - kikir)", tangan merekalah yang
terbelenggu dan mereka pula dilaknat dengan sebab apa yang mereka telah katakan
itu, bahkan kedua tangan Allah sentiasa terbuka (nikmat dan kurniaNya luas
melimpah-limpah). Ia belanjakan (limpahkan) sebagaimana yang Ia kehendaki; dan
demi sesungguhnya, apa yang telah diturunkan kepadamu dari tuhanmu itu akan
menjadikan kebanyakan dari mereka bertambah derhaka dan kufur; dan Kami
tanamkan perasaan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari kiamat.
Tiap-tiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya; dan
mereka pula terus-menerus melakukan kerosakan di muka bumi, sedang Allah tidak
suka kepada orang-orang yang melakukan kerosakan.
[65]
Dan sekiranya Ahli Kitab itu beriman dan
bertaqwa tentulah Kami akan hapuskan dari mereka kejahatan-kejahatan mereka,
dan tentulah Kami akan masukkan mereka ke dalam Syurga-syurga yang penuh
nikmat.
[66]
Dan kalau mereka bersungguh-sungguh
menegakkan (menjalankan perintah-perintah Allah dalam) Taurat dan Injil dan apa
yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka (Al- Quran), nescaya mereka
akan makan (yang mewah) dari atas mereka (langit) dan dari bawah kaki mereka
(bumi). Di antara mereka ada sepuak yang adil, dan kebanyakan dari mereka,
buruk keji amal perbuatannya.
[67]
Wahai Rasul Allah! Sampaikanlah apa yang
telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu; dan jika engkau tidak melakukannya
(dengan menyampaikan semuanya), maka bermakna tiadalah engkau menyampaikan
perutusanNya; dan Allah jualah akan memeliharamu dari (kejahatan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada kaum yang kafir.
[68]
Katakanlah: "Wahai Ahli Kitab! Kamu
tidak dikira mempunyai sesuatu ugama sehingga kamu tegakkan ajaran Kitab-kitab
Taurat dan Injil (yang membawa kamu
percaya kepada Nabi Muhammad) dan apa yang diturunkan kepada kamu dari Tuhan
kamu (iaitu Al-Quran)" Dan demi sesungguhnya, apa yang diturunkan kepadamu
(wahai Muhammad) dari Tuhanmu itu, akan menambahkan kederhakaan dan kekufuran
kepada kebanyakan mereka. Oleh itu janganlah engkau berdukacita terhadap kaum
yang kafir itu.
[69]
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan orang-orang Saabiein, dan
orang-orang Nasrani - sesiapa sahaja di antara mereka yang beriman kepada Allah
(dan segala RasulNya meliputi Nabi Muhammad s.a.w) dan (beriman kepada) hari
akhirat serta beramal soleh, maka tidaklah ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian
yang
tidak baik) terhadap mereka, dan
mereka pula tidak akan berdukacita.
[70]
Demi sesungguhnya! Kami telah mengambil
perjanjian setia dari Bani Israil dan Kami telah utuskan kepada mereka beberapa
orang Rasul. (Tetapi) tiap-tiap kali datang - seorang Rasul kepada mereka
dengan membawa apa yang tidak disukai oleh hawa nafsu mereka, mereka dustakan sebahagian dari
Rasul-rasul itu, dan mereka bunuh yang sebahagian lagi.
[71]
Dan mereka juga
menyangka bahawa tidak akan berlaku sebarang bencana, lalu mereka membutakan
mata dan memekakkan telinga, kemudian Allah menerima taubat mereka, setelah itu
kebanyakan dari mereka membutakan mata dan memekakkan telinga lagi. Padahal
Allah Maha Melihat akan apa yang mereka lakukan.
[72]
Demi
sesungguhnya! Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Bahawasanya Allah ialah Al- Masih Ibni
Maryam". Padahal Al-Masih sendiri berkata:" Wahai Bani Israil!
Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu, Bahawasanya sesiapa yang
mempersekutukan Allah
dengan sesuatu
yang lain, maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya Syurga, dan tempat
kembalinya ialah neraka; dan tiadalah seorang penolong pun bagi orang-orang yang
berlaku zalim".
[73]
Demi
sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Bahawasanya Allah
ialah salah satu dari tiga tuhan". Padahal tiada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Tuhan yang Maha Esa. Dan jika mereka tidak berhenti dari
apa yang mereka katakan itu, sudah
tentu
orang-orang yang kafir dari antara mereka akan dikenakan azab seksa yang tidak
terperi sakitnya.
[74]
Oleh itu
tidakkah mereka mahu bertaubat kepada Allah dan memohon keampunannya (sesudah
mereka mendengar keterangan-keterangan tentang kepercayaan mereka yang salah
dan balasan seksanya)? Padahal Allah Maha pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[75]
Tiadalah Al-Masih Ibni Maryam itu
melainkan seorang Rasul yang telah terdahulu sebelumnya beberapa orang Rasul,
dan ibunya seorang perempuan yang amat benar, mereka berdua adalah memakan
makanan (seperti kamu juga). Lihatlah bagaimana kami jelaskan kepada mereka
(ahli kitab itu) keterangan-keterangan (yang tegas yang menunjukkan kesesatan
mereka), kemudian lihatlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh hawa nafsu mereka
dari menerima kebenaran yang jelas nyata itu).
[76]
Katakanlah
(wahai Muhammad): "Patutkah kamu menyembah sesuatu yang lain dari Allah,
yang tidak berkuasa memberi mudarat kepada kamu dan tidak juga berkuasa memberi
manfaat? Padahal Allah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui".
[77]
Katakanlah:
"Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampau dalam ugama kamu secara yang
tidak benar, dan janganlah kamu menurut hawa nafsu suatu kaum yang telah sesat
sebelum ini dan telah menyesatkan banyak manusia, dan juga (sekarang) mereka telah tersesat (jauh)
dari jalan yang betul"
[78]
Orang-orang
kafir Yahudi dari Bani Israil telah dilaknat (di dalam Kitab-kitab Zabur dan
Injil) melalui lidah Nabi Daud dan Nabi Isa ibni Maryam. Yang demikian itu
disebabkan mereka menderhaka dan selalu menceroboh.
[79]
Mereka sentiasa tidak berlarang-larangan
(sesama sendiri) dari perbuatan mungkar (derhaka
dan ceroboh), yang mereka lakukan. Demi sesungguhnya amatlah buruknya apa yang
mereka telah lakukan.
[80]
Engkau melihat banyak dari mereka
menjadikan orang-orang kafir (musyrik)
teman rapat mereka. Demi sesungguhnya amatlah buruknya apa yang mereka sediakan
bagi diri mereka (pada hari akhirat kelak) iaitu kemurkaan Allah menimpa
mereka, dan mereka pula tetap kekal di dalam azab (neraka).
[81]
Sekirany mereka beriman kepada Allah dan
kepada Nabi serta apa yang diturunkan kepadanya, nescaya mereka tidak
menjadikan orang-orang (musyrik) sebagai teman rapat, akan tetapi kebanyakan
dari mereka adalah orang-orang fasik.
[82]
Demi sesungguhnya engkau (wahai
Muhammad) akan dapati manusia yang keras sekali permusuhannya kepada
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang- orang musyrik. Dan
demi sesungguhnya engkau akan dapati orang-orang yang dekat sekali kasih
mesranya kepada orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Bahawa kami ini ialah orang-orang
Nasrani" yang demikian itu, disebabkan ada di antara mereka
pendita-pendita dan ahli-ahli ibadat, dan kerana mereka pula tidak berlaku sombong.
No comments:
Post a Comment