Al-Mu'minun
[1]
Sesungguhnya berjayalah
orang-orang yang beriman,
[2]
Iaitu mereka yang khusyuk dalam
sembahyangnya;
[3]
Dan mereka yang menjauhkan diri
dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia;
[4]
Dan mereka yang berusaha
membersihkan hartanya (dengan
menunaikan zakat harta itu);
[5]
Dan mereka yang menjaga
kehormatannya, -
[6]
Kecuali kepada isterinya atau
hamba sahayanya maka sesungguhnya mereka tidak tercela: -
[7]
Kemudian, sesiapa yang mengingini selain
dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas;
[8]
Dan mereka yang menjaga amanah
dan janjinya;
[9]
Dan mereka yang tetap memelihara
sembahyangnya;
[10]
Mereka itulah orang-orang yang
berhak mewarisi -
[11]
Yang akan mewarisi Syurga
Firdaus; mereka kekal di dalamnya.
[12]
Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari pati (yang
berasal) dari tanah;
[13]
Kemudian Kami jadikan
"pati" itu (setitis) air benih pada penetapan yang kukuh;
[14]
Kemudian Kami ciptakan air benih itu
menjadi sebuku darah beku. lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul
daging; kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian
Kami balut tulang-tulang itu dengan
daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk dia menjadi makhluk yang lain
sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik
Pencipta.
[15]
Kemudian, sesungguhnya kamu
sesudah itu akan mati.
[16]
Kemudian sesungguhnya kamu akan
dibangkitkan hidup semula pada hari kiamat.
[17]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah menciptakan tujuh jalan di atas kamu, dan Kami pula tidak lalai daripada (menyediakan
keperluan) makhluk-makhluk Kami.
[18]
Dan Kami turunkan hujan dari langit
dengan sukatan yang tertentu, serta
Kami tempatkan dia tersimpan di bumi; dan sesungguhnya Kami sudah tentu
berkuasa melenyapkannya.
[19]
Kemudian, Kami
tumbuhkan untuk kamu dengan air itu, kebun-kebun tamar (kurma) dan anggur. Kamu beroleh dalam
kebun-kebun itu (berbagai jenis lagi) buah-buahan yang banyak, dan dari
kebun-kebun itulah kamu beroleh rezeki penghidupan kamu.
[20]
Dan (Kami juga
menumbuhkan untuk kamu) pokok yang asal tumbuhnya di kawasan Gunung Tursina,
yang mengeluarkan minyak dan lauk bagi orang-orang yang makan. [21]
Dan sesungguhnya
pada binatang-binatang ternak itu kamu beroleh punca-punca yang
menyedarkan
(tentang kemurahan dan kebijaksanaan Allah penciptanya); Kami beri kamu minum
dari susu yang ada dalam perutnya, dan kamu beroleh banyak faedah lagi padanya; dan daripadanya juga kamu beroleh rezeki
penghidupan kamu.
[22]
Dan di atas binatang-binatang
ternak itu, serta di atas kapal-kapal kamu diangkut.
[23]
Dan demi sesungguhnya, Kami telah
mengutuskan Nabi Nuh kepada kaumnya lalu berkatalah ia: "Wahai kaumku,
sembahlah kamu akan Allah (sebenarnya) tidak ada Tuhan bagi kamu selain
daripadaNya. Oleh itu, tidakkah kamu mahu bertaqwa kepadaNya?".
[24]
Maka ketua-ketua yang kafir dari kaumnya
berkata (sesama sendiri)): "Orang ini hanyalah seorang manusia seperti
kamu, ia bertujuan hendak melebihkan dirinya daripada kamu. Dan kalaulah Allah
berkehendak (mengutuskan seorang Rasul) tentulah Ia menurunkan malaikat menjadi
RasulNya. Kami tidak pernah mendengar seruan seperti ini dalam kalangan datuk
nenek kami yang telah lalu.
[25]
"Ia tidak
lain hanyalah seorang lelaki yang mengidap penyakit gila. Oleh itu tunggulah akan
perubahan keadaannya hingga ke suatu masa".
[26]
Nabi Nuh berdoa
dengan berkata: "Wahai Tuhanku tolonglah daku, kerana mereka mendustakan
seruanku".
[27]
Lalu Kami wahyukan kepadanya:
"Buatlah bahtera dengan pengawasan serta kawalan Kami, dan dengan panduan
wahyu Kami (tentang cara membuatnya); kemudian apabila datang hukum Kami untuk
membinasakan mereka, dan air memancut-mancut dari muka bumi (yang menandakan
kedatangan taufan), maka masukkanlah ke dalam bahtera itu dua dari tiap-tiap
jenis haiwan (jantan dan betina), dan bawalah ahlimu (dan pengikut-pengikutmu)
kecuali orang yang telah ditetapkan hukuman azab atasnya di antara mereka
(disebabkan kekufurannya); dan janganlah engkau merayu kepadaku untuk menolong
kaum yang zalim itu, kerana sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan dengan
taufan sehingga mati lemas. [28]
"Kemudian
apabila engkau dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu
maka hendaklah engkau (bersyukur
kepada Allah dengan) berkata: ` Segala puji tertentu bagi
Allah yang telah menyelamatkan
kami daripada orang-orang yang zalim '.
[29]
"Dan
berdoalah dengan berkata: ` Wahai Tuhanku, turunkanlah daku di tempat turun
yang berkat, dan Engkau adalah sebaik-baik Pemberi tempat ' "
[30]
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (yang mendatangkan iktibar); dan sesungguhnya Kami tetap menguji
(hamba-hamba Kami).
[31]
Kemudian Kami ciptakan sesudah
mereka, umat yang lain.
[32]
Lalu Kami
mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka (dengan berfirman melalui
Rasul itu): "Sembahlah kamu akan Allah, (sebenarnya) tidak ada Tuhan bagi
kamu selain daripadaNya. Oleh itu tidakkah kamu mahu bertaqwa kepadaNya?"
[33]
Dan (bagi
menolak seruan itu), ketua-ketua dari kaumnya yang kafir serta mendustakan
pertemuan hari akhirat, dan yang Kami mewahkan mereka dalam kehidupan dunia,
berkata (sesama sendiri) "Orang ini hanyalah seorang manusia seperti kamu,
ia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.
[34]
"Dan demi
sesungguhnya, jika kamu taati manusia yang seperti kamu, tentulah kamu dengan
membuat demikian, menjadi orang-orang yang rugi.
[35]
"Patutkah
ia menjanjikan kamu, bahawa sesungguhnya apabila kamu mati dan menjadi tanah
dan tulang, kamu akan dikeluarkan (dari kubur hidup semula)?
[36]
"Jauh, amatlah jauh (dari
kebenaran) apa yang dijanjikan kepada kamu itu!
[37]
"Tiadalah
hidup yang lain selain dari hidup kita di dunia ini. Kita mati dan kita hidup
(silih berganti) dan tiadalah kita akan dibangkitkan hidup semula.
[38]
"Tiadalah
dia (Nabi Hud) itu selain dari seorang lelaki yang mengada-adakan perkara dusta
terhadap Allah, dan kami tidak akan beriman kepadanya".
[39]
Nabi Hud berdoa
dengan berkata: "Wahai TuhanKu, belalah daku, kerana mereka telah
mendustakan seruanku".
[40]
Allah berfirman: "Dalam sedikit
masa lagi mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal".
[41]
Akhirnya mereka dibinasakan oleh letusan
suara yang menggempakan bumi, dengan benar lagi adil, lalu Kami jadikan mereka
sebagai sampah sarap (yang dihanyutkan oleh banjir). Maka kebinasaanlah
kesudahannya bagi kaum yang zalim itu.
[42]
Kemudian Kami ciptakan, sesudah
mereka, umat-umat yang lain.
[43]
Sesuatu umat itu
tidak dapat mendahului tempohnya yang telah ditentukan, dan mereka pula tidak dapat melambatkannya.
[44]
Kemudian Kami mengutus Rasul-rasul Kami
silih berganti. Tiap-tiap kali sesuatu umat didatangi Rasulnya, mereka
mendustakannya; lalu Kami binasakan umat-umat yang demikian, lepas satu-satu; dan Kami jadikan perihal mereka
sebagai cerita-cerita (yang mendatangkan iktibar); maka kebinasaanlah
kesudahannya bagi orang-orang yang
tidak beriman.
[45]
Kemudian Kami
mengutus Nabi Musa dan saudaranya: Nabi Harun, dengan membawa ayat- ayat
keterangan Kami, dan bukti (mukjizat) yang nyata,
[46]
Kepada Firaun dan kaumnya; lalu mereka
menentang (seruan Nabi-nabi Allah itu) dengan sombong takbur, serta menjadi
kaum yang membesarkan diri.
[47]
Sehingga mereka
berkata (dengan angkuhnya): "Patutkah kita beriman kepada dua manusia
seperti kita, sedang kaum mereka menjadi orang-orang suruhan kita?"
[48]
Oleh itu,
merekapun mendustakan keduanya, lalu menjadilah mereka sebahagian dari orang-
orang yang dibinasakan.
[49]
Dan
sesungguhnya, Kami telah memberikan Nabi Musa Kitab Taurat, supaya mereka
beroleh hidayah petunjuk.
[50]
Dan Kami jadikan (Nabi lsa) ibni
Maryam serta ibunya sebagai satu tanda (mukjizat) dan
Kami telah
menempatkan keduanya di tanah tinggi, tempat tinggal yang ada tanaman dan mata air yang mengalir.
[51]
Wahai
Rasul-rasul, makanlah dari benda-benda yang baik lagi halal dan kerjakanlah
amal- amal soleh; sesungguhnya Aku Maha Mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.
[52]
Dan sesungguhnya ugama Islam ini
ialah ugama kamu - ugama yang satu
asas pokoknya, dan
Akulah Tuhan kamu; maka
bertaqwalah kamu kepadaKu.
[53]
Kemudian umat
Rasul-rasul itu berpecah-belah dalam urusan ugama mereka kepada beberapa pecahan, tiap-tiap golongan bergembira
dengan apa yang ada pada mereka.
[54]
Maka biarkanlah mereka tenggelam
dalam kesesatannya itu hingga ke suatu masa.
[55]
Adakah mereka menyangka bahawa apa yang
Kami berikan kepada mereka dari harta benda dan anak-pinak itu.
[56]
(Bermakna bahawa
dengan yang demikian) Kami menyegerakan untuk mereka pemberian kebaikan? (Tidak!) Bahkan mereka tidak menyedari
(hakikatnya yang sebenar).
[57]
Sesungguhnya
orang-orang yang sentiasa bimbang disebabkan takut kepada (kemurkaan) Tuhan
mereka;
[58]
Dan orang-orang yang beriman
kepada ayat-ayat Tuhan mereka;
[59]
Dan orang-orang yang tidak
mempersekutukan sesuatu yang lain dengan Tuhan mereka;
[60]
Dan orang-orang yang memberi apa yang
mereka berikan sedang hati mereka gementar kerana mereka yakin akan kembali
kepada Tuhan mereka;
[61]
Mereka itulah
orang-orang yang segera mengerjakan kebaikan, dan merekalah orang-orang yang
mendahului pada mencapainya.
[62]
Dan Kami tidak
memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya; dan di sisi Kami ada
sebuah Kitab (suratan amal) yang menyatakan segala-galanya dengan benar, sedang
mereka tidak dianiaya.
[63]
(Sekalipun demikian, orang-orang yang
ingkar tidak juga berfikir) bahkan hati mereka tenggelam di dalam kejahilan,
lalai daripada (memahami ajaran Al-Quran) ini; dan mereka pula mempunyai lagi
amal-amal (yang jahat) selain dari
itu, yang mereka terus-menerus mengerjakannya;
[64]
Hingga apabila
Kami timpakan azab kepada orang-orang yang mewah di antara mereka maka dengan
serta-merta mereka menjerit-jerit meminta tolong.
[65]
(Lalu dikatakan
kepada mereka): "Janganlah kamu menjerit-jerit meminta tolong pada hari
ini, sesungguhnya kamu tidak akan beroleh sebarang pertolongan dari Kami.
[66]
"(Kerana)
sesungguhnya ayat-ayatKu telah berkali-kali dibacakan kepada kamu, dalam pada
itu kamu berpaling undur ke belakang -
[67]
"Dengan
keadaan sombong angkuh mendustakannya,
serta mencacinya dalam perbualan kamu
pada malam hari".
[68]
Maka adakah mereka melakukan yang
demikian kerana mereka tidak dapat
memahami kata- kata ajaran (yang disampaikan kepada mereka)? Atau kerana telah
datang kepada mereka sesuatu yang tidak pernah datang kepada datuk nenek mereka
yang telah lalu?
[69]
Atau kerana mereka tidak kenal
rasul mereka, lalu mereka mengingkarinya?
[70]
Atau kerana mereka mengatakan: "Dia
kena penyakit gila?" (Sebenarnya bukan kerana sesuatu pun dari yang tersebut itu) bahkan kerana Rasul
mereka datang kepada mereka membawa ugama yang tetap benar, dan tabiat
kebanyakan mereka tidak suka kepada sebarang kebenaran.
[71]
Dan kalaulah kebenaran itu tunduk
menurut hawa nafsu mereka, nescaya rosak binasalah langit dan bumi serta segala
yang adanya. (Bukan sahaja Kami memberikan ugama yang tetap benar) bahkan Kami
memberi kepada mereka Al-Quran yang menjadi sebutan baik dan mendatangkan
kemuliaan kepada mereka; maka Al-Quran yang demikian keadaannya, mereka tidak
juga mahu menerimanya;
[72]
Atau adakah (mereka menolak seruanmu itu
kerana) engkau meminta kepada mereka suatu pemberian (sebagai hasil pendapatan
seruanmu)? (Ini pun tidak!) Kerana engkau percaya pemberian Tuhanmu lebih baik,
dan Dia lah jua sebaik-baik Pemberi rezeki.
[73]
Dan sesungguhnya engkau (wahai
Muhammad) hanya menyeru mereka ke jalan yang lurus;
[74]
Dan sesungguhnya
orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat, sudah tentu tidak mengikuti
jalan yang lurus itu.
[75]
Dan sekiranya
Kami menaruh belas kasihan kepada mereka serta
Kami hapuskan kesusahan yang menimpa mereka, nescaya mereka akan tetap
terus meraba-raba dalam kesesatan mereka yang melampaui batas itu.
[76]
Dan sesungguhnya
Kami telah menimpakan mereka dengan azab (di dunia), maka mereka tidak juga
tunduk patuh kepada Tuhan mereka dan tidak pula berdoa kepadaNya dengan
merendah diri (serta insaf dan bertaubat);
[77]
Sehingga apabila
Kami bukakan kepada mereka sebuah pintu yang menyebabkan azab yang berat, maka mereka serta-merta
berputus asa dengan sebabnya - dari
mendapat sebarang kebaikan.
[78]
Dan Dia lah jua
yang mengadakan bagi kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (untuk kamu
bersyukur; tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur.
[79]
Dan Dia lah yang
menciptakan serta mengembangkan kamu di bumi, dan kepadaNyalah kamu akan
dihimpunkan.
[80]
Dan Dia lah yang menghidupkan dan
mematikan; dan Dia lah yang menentukan pertukaran malam dan siang. Maka
tidakkah kamu mahu berfikir?
[81]
(Mereka tidak
juga mahu berfikir) bahkan mereka berkata seperti yang dikatakan oleh orang- orang dahulu (yang ingkar);
[82]
Mereka berkata:
"Adakah apabila kami telah mati dan kami menjadi tanah dan tulang, adakah
kami akan dibangkitkan (hidup semula)?
[83]
"Demi
sesungguhnya, kami telah dijanjikan perkara ini - kami dan datuk nenek kami -
dari dahulu lagi; perkara ini hanyalah cerita dongeng orang-orang
dahulu-kala."
[84]
Tanyakanlah
(wahai Muhammad): "Kepunyaan siapakah
bumi ini dan segala yang ada padanya, kalau kamu mengetahui?"
[85]
Mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Mengapa kamu tidak mahu ingat
(dan insaf)?"
[86]
Tanyakanlah lagi: "Siapakah
Tuhan yang memiliki dan mentadbirkan langit yang tujuh, dan
Tuhan yang mempunyai Arasy yang
besar?"
[87]
Mereka akan menjawab: "(Semuanya)
kepunyaan Allah". Katakanlah: "Mengapa kamu tidak mahu
bertaqwa?"
[88]
Tanyakanlah lagi: Siapakah yang memegang
kuasa pemerintahan tiap-tiap sesuatu, serta ia dapat melindungi
(segala-galanya) dan tidak ada sesuatupun yang dapat disembunyi daripada
kekuasaannya? (Jawablah) jika kamu mengetahui!"
[89]
Mereka akan
menjawab: "(Segala-galanya) dikuasai Allah". Katakanlah: "Jika
demikian, bagaimana kamu tertarik hati kepada perkara yang tidak benar?"
[90]
(Bukanlah
sebagaimana tuduhan mereka) bahkan Kami telah membawa kepada mereka keterangan
yang benar, dan sesungguhnya mereka adalah berdusta.
[91]
Allah tidak sekali-kali mempunyai anak, dan tidak ada sama sekali
sebarang tuhan bersamaNya; (kalaulah ada banyak tuhan) tentulah tiap-tiap tuhan
itu akan menguasai dan menguruskan segala yang diciptakannya dengan
bersendirian, dan tentulah setengahnya akan bertindak mengalahkan setengahnya
yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang dikatakan oleh mereka (yang musyrik)
itu.
[92]
(Allah) Yang mengetahui segala yang
tersembunyi dan yang nyata; maka (dengan yang demikian) Maha Tinggilah keadaanNya
dari segala yang mereka sekutukan.
[93]
Katakanlah
(wahai Muhammad): "Wahai Tuhanku, kiranya Engkau hendak memperlihatkan
kepadaku (azab) yang dijanjikan kepada mereka (di dunia), -
[94]
"Maka wahai
Tuhanku, janganlah Engkau biarkan daku tinggal dalam kalangan kaum yang zalim
itu".
[95]
Dan sesungguhnya
Kami berkuasa memperlihatkan kepadamu azab yang Kami janjikan kepada mereka.
[96]
Tolaklah kejahatan yang dilakukan
kepadamu dengan cara yang sebaik-baiknya, Kami Maha
Mengetahui apa yang mereka katakan
itu.
[97]
Dan katakanlah: "Wahai
Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari hasutan Syaitan-syaitan
[98]
"Dan aku berlindung kepadaMu, wahai
Tuhanku, supaya Syaitan-syaitan itu tidak menghampiriku".
[99]
Kesudahan golongan yang kufur ingkar itu
apabila sampai ajal maut kepada salah seorang di antara mereka, berkatalah ia:
"Wahai Tuhanku, kembalikanlah daku (hidup semula di dunia) - [100]
"Supaya aku
mengerjakan amal-amal yang soleh dalam perkara-perkara yang telah aku
tinggalkan". Tidak! Masakan dapat?
Sesungguhnya perkataannya itu hanyalah kata-kata yang ia sahaja yang
mengatakannya, sedang di hadapan mereka ada alam
barzakh (yang mereka tinggal tetap
padanya) hingga hari mereka dibangkitkan semula (pada hari kiamat).
[101]
Kemudian,
apabila ditiup sangkakala, maka pada hari itu tidak ada lagi manfaat pertalian
kerabat di antara mereka, dan tidak pula sempat mereka bertanya-tanyaan.
[102]
Maka sesiapa
yang berat timbangan amal baiknya, maka mereka itulah orang-orang yang berjaya.
[103]
Dan sesiapa yang
ringan timbangan amal baiknya, maka merekalah orang-orang yang merugikan
dirinya sendiri; mereka kekal di dalam neraka Jahannam -
[104]
Api neraka itu membakar muka
mereka, dan tinggalah mereka di situ
dengan muka yang
hodoh cacat.
[105]
(Sambil dikatakan kepada mereka):
"Bukankah ayat-ayatKu selalu
dibacakan kepada kamu, lalu kamu terus-menerus mendustakannya?"
[106]
Mereka menjawab:
"Wahai Tuhan kami, kami telah dikalahkan oleh sebab-sebab kecelakaan kami,
dan dengan itu menjadilah kami kaum yang sesat.
[107]
"Wahai
Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka ini (serta kembalikanlah kami ke
dunia); setelah itu kalau kami
kembali lagi (mengerjakan kufur dan maksiat),
maka sesungguhnya kami orang-orang yang zalim."
[108]
(Allah)
berfirman: "Diamlah kamu dengan kehinaan di dalam neraka, dan janganlah
kamu berkata-kata (memohon sesuatupun) kepadaKu!
[109]
"Sesungguhnya
ada sepuak diri hamba-hambaKu (di dunia dahulu) memohon kepadaKu dengan
berkata: ` Wahai Tuhan kami, kami telah beriman; oleh itu ampunkanlah dosa kami
serta berilah rahmat kepada kami, dan sememangnya Engkaulah jua sebaik-baik Pemberi rahmat '.
[110]
"Maka kamu jadikan mereka
ejek-ejekan sehingga ejek-ejekan kamu kepada mereka menyebabkan kamu lupa
mengingati balasanKu, dan kamu pula sentiasa tertawakan mereka. [111]
"Sesungguhnya
Aku membalas mereka pada hari ini (dengan sebaik-baik balasan)
disebabkan kesabaran mereka;
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang berjaya".
[112]
Allah bertanya
lagi (kepada mereka yang kafir itu): "Berapa tahun lamanya kamu tinggal di
bumi?"
[113]
Mereka menjawab:
"Kami tinggal (di dunia) selama sehari atau sebahagian dari sehari; maka
bertanyalah kepada golongan (malaikat) yang menjaga urusan menghitung
[114]
Allah berfirman:
"Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa sahaja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini
(tentulah kamu bersiap sedia).
[115]
"Maka adakah patut kamu menyangka
bahawa Kami hanya menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) sahaja dengan tiada
sebarang hikmat pada ciptaan itu? Dan kamu (menyangka pula) tidak akan
dikembalikan kepada Kami?"
[116]
Maka (dengan yang demikian) Maha
Tinggilah Allah Yang Menguasai seluruh alam, lagi Yang Tetap Benar; tiada Tuhan
melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai Arasy yang mulia. [117]
Dan sesiapa yang
menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah,
dengan tidak
berdasarkan sebarang keterangan
mengenainya, maka sesungguhnya hitungannya (dan
balasan amalnya
yang jahat itu) disediakan di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang
kafir tidak akan berjaya.
[118]
Dan berdoalah
(wahai Muhammad dengan berkata): "Wahai Tuhanku, berikanlah ampun dan
kurniakan rahmat, dan sememangnya Engkaulah sahaja sebaik-baik Pemberi
rahmat!"
An-Nuur
[1]
Ini ialah satu
"surah" yang Kami turunkan, dan Kami wajibkan hukum-hukumnya, serta
Kami turunkan padanya ayat-ayat keterangan yang nyata supaya kamu beringat
(mengamalkannya).
[2]
Perempuan yang berzina dan lelaki yang
berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali
sebat; dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap
keduanya dalam menjalankan hukum ugama Allah, jika benar kamu beriman kepada
Allah dan hari akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman seksa yang dikenakan
kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.
[3]
Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak
ingin berkahwin melainkan dengan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik;
dan perempuan yang berzina itu pula
(lazimnya) tidak ingin berkahwin dengannya melainkan oleh lelaki yang
berzina atau lelaki musyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu terlarang kepada
orang-orang yang beriman.
[4]
Dan orang-orang
yang melemparkan tuduhan (zina) kepada perempuan yang terpelihara
kehormatannya, kemudian mereka tidak membawakan empat orang saksi, maka
sebatlah mereka delapan puluh kali sebat; dan janganlah kamu menerima persaksian mereka itu selama-lamanya;
kerana mereka adalah orang-orang yang fasik; -
[5]
Kecuali
orang-orang yang bertaubat sesudah itu (dari kesalahannya yang tersebut) serta
memperbaiki amalannya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani.
[6]
Dan orang-orang
yang menuduh isterinya berzina, sedang mereka tidak ada saksi-saksi (yang
mengesahkan tuduhannya itu) hanya dirinya sendiri, maka persaksian (sah pada syarak) bagi seseorang
yang menuduh itu hendaklah ia bersumpah dengan nama Allah, empat kali,
bahawa sesungguhnya ia dari
orang-orang yang benar; -
[7]
Dan sumpah yang
kelima (hendaklah ia berkata): Bahawa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ia
dari orang-orang yang dusta.
[8]
Dan bagi menghindarkan hukuman
seksa dari isteri (yang kena tuduh) itu hendaklah ia
bersumpah dengan
nama Allah, empat kali, bahawa suaminya (yang menuduh) itu sesungguhnya adalah
dari orang-orang yang berdusta; -
[9]
Dan sumpah yang
kelima (hendaklah ia berkata); Bahawa kemurkaan Allah akan menimpa dirinya jika
suaminya dari orang-orang yang benar.
[10]
Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah
kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, dan juga (kalaulah tidak kerana) bahawa
Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Bijaksana,
(tentulah kamu akan) akan mengalami kesusahan yang sukar diatasi).
[11]
Sesungguhnya orang-orang yang membawa
berita yang amat dusta itu ialah segolongan dari kalangan kamu; janganlah kamu
menyangka (berita yang dusta) itu buruk bagi kamu, bahkan ia baik bagi kamu.
Tiap-tiap seorang di antara mereka akan beroleh hukuman sepadan dengan
kesalahan yang dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan
beroleh seksa yang besar (di dunia dan di akhirat).
[12]
Sepatutnya
semasa kamu mendengar tuduhan itu, orang-orang yang beriman - lelaki dan
perempuan, menaruh baik sangka kepada diri (orang-orang) mereka sendiri. dan
berkata: "Ini ialah tuduhan dusta yang nyata".
[13]
Sepatutnya
mereka (yang menuduh) membawa empat orang saksi membuktikan tuduhan itu. Oleh
kerana mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka mereka itu pada sisi
hukum Allah, adalah orang-orang yang dusta.
[14]
Dan kalaulah
tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu di dunia dan
di akhirat, tentulah kamu dikenakan azab seksa yang besar disebabkan kamu turut
campur dalam berita palsu itu; -
[15]
Iaitu semasa
kamu bertanya atau menceritakan
berita dusta itu dengan lidah kamu, dan memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan yang sah mengenainya; dan kamu pula
menyangkanya perkara kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara
yang besar dosanya.
[16]
Dan sepatutnya semasa kamu
mendengarnya, kamu segera berkata: "Tidaklah layak bagi
kami
memperkatakan hal ini! Maha Suci Engkau (ya Allah dari mencemarkan nama baik
ahli rumah Rasulullah)! Ini adalah satu dusta besar yang mengejutkan".
[17]
Allah memberi
pengajaran kepada kamu, supaya kamu tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian
ini selama-lamanya, jika betul kamu orang-orang yang beriman.
[18]
Dan Allah menjelaskan kepada kamu
ayat-ayat keterangan (hukum-hukumNya); kerana
Allah Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana.
[19]
Sesungguhnya orang-orang yang
suka terhebah tuduhan-tuduhan yang buruk dalam kalangan
orang-orang
yang beriman, mereka akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya di
dunia dan di akhirat; dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang
kamu tidak mengetahui (yang demikian).
[20]
Dan kalaulah tidak kerana adanya
limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, dan
juga (kalaulah
tidak kerana) bahawa Allah Amat melimpah belas kasihanNya, (tentulah kamu akan ditimpa azab dengan serta-merta).
[21]
Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; dan
sesiapa yang menurut jejak langkah Syaitan, maka sesungguhnya Syaitan itu
sentiasa menyuruh (pengikut-pengikutnya) melakukan perkara yang keji dan
perbuatan yang mungkar. Dan kalaulah tidak kerana limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, nescaya tidak ada
seorang pun di antara kamu menjadi bersih dari dosanya selama-lamanya; akan tetapi Allah membersihkan sesiapa
yang dikehendakiNya (menurut
undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah Allah Maha Mendengar) lagi Maha
Mengetahui
[22]
Dan janganlah orang-orang yang berharta
serta lapang hidupnya dari kalangan kamu, bersumpah tidak mahu lagi memberi
bantuan kepada kaum kerabat dan orang-orang miskin serta orang-orang yang
berhijrah pada jalan Allah; dan (sebaliknya) hendaklah mereka memaafkan serta
melupakan kesalahan orang-orang itu; tidakkah kamu suka supaya Allah
mengampunkan dosa kamu? Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mengasihani. [23]
Sesungguhnya
orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang terpelihara
kehormatannya, yang tidak terlintas
memikirkan sebarang kejahatan, lagi yang beriman, akan dilaknat (oleh Allah) di
dunia dan di akhirat dan, mereka pula akan beroleh azab seksa yang besar;
[24]
Pada hari lidah mereka dan tangan mereka
serta kaki mereka menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri, tentang segala
yang mereka lakukan.
[25]
Pada hari itu Allah akan menyempurnakan
untuk mereka balasan (azab seksa) yang
berhak mereka mendapatnya, dan mereka pula akan mengetahui bahawa Allah ialah
Tuhan Yang Maha Adil, lagi nyata keadilanNya.
[26]
(Lazimnya) perempuan-perempuan yang
jahat adalah untuk lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk
perempuan-perempuan yang jahat; dan
(sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik,
dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik. Mereka (yang
baik) itu adalah bersih dari (tuduhan buruk) yang dikatakan oleh orang-orang
(yang jahat); mereka (yang baik) itu akan beroleh pengampunan (dari Allah) dan
pengurniaan yang mulia.
[27]
Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke dalam mana-mana rumah yang
bukan rumah kamu, sehingga kamu lebih dahulu meminta izin serta memberi salam
kepada penduduknya; yang demikian adalah lebih baik bagi kamu, supaya kamu
beringat (mematuhi
cara dan peraturan yang sopan
itu).
[28]
Maka sekiranya kamu tidak mendapati
sesiapa (yang berhak memberi izin) maka janganlah masuk ke dalam rumah itu
sehingga kamu diberi izin; dan jika dikatakan kepada kamu "baliklah",
maka hendaklah kamu berundur balik; cara yang demikian adalah lebih suci bagi
kamu; dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan apa yang kamu lakukan.
[29]
Tidaklah menjadi
salah kamu memasuki (dengan tidak meminta izin) mana-mana rumah yang tidak
didiami orang, yang ada keperluan kamu padanya; dan (ingatlah) Allah mengetahui
akan apa yang kamu zahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.
[30]
Katakanlah
(wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat
pandangan mereka (daripada memandang yang
haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi
mereka; sesungguhnya Allah Amat
Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan.
[31]
Dan katakanlah kepada
perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang
yang haram), dan memelihara kehormatan mereka;
dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir
daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan
janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami
mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau
anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi
saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang
perempuan, atau perempuan-perempuan
Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang
telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum
mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki
untuk diketahui orang akan apa yang
tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.
[32]
Dan kahwinkanlah orang-orang bujang
(lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari
hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya kerana Allah Maha Luas
(rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi Maha Mengetahui.
[33]
Dan orang-orang yang tidak mempunyai
kemampuan berkahwin, hendaklah mereka menjaga
kehormatannya sehingga Allah memberi kekayaan kepada mereka dari limpah
kurniaNya; dan hamba-hamba kamu
(lelaki dan perempuan) yang hendak membuat surat perjanjian
untuk memerdekakan dirinya (dengan
jumlah bayaran yang tertentu), hendaklah kamu melaksanakan perjanjian itu
dengan mereka jika kamu mengetahui ada sifat-sifat yang baik pada diri mereka
(yang melayakkannya berbuat demikian); dan berilah kepada mereka dari harta Allah yang telah dikurniakan
kepada kamu. Dan janganlah kamu paksakan hamba- hamba perempuan kamu melacurkan
diri manakala mereka mahu menjaga kehormatannya, kerana kamu berkehendakkan
kesenangan hidup di dunia. Dan sesiapa yang memaksa
mereka, maka sesungguhnya Allah -
sesudah paksaan yang dilakukan kepada mereka - Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[34]
Dan
sesungguhnya, Kami telah menurunkan kepada kamu, ayat-ayat keterangan yang
menjelaskan (hukum-hukum suruh dan tegah), dan contoh tauladan (mengenai
kisah-kisah dan berita) orang-orang yang telah lalu sebelum kamu, serta nasihat
pengajaran bagi orang- orang yang (mahu) bertaqwa.
[35]
Allah yang menerangi langit dan bumi.
Bandingan nur hidayah petunjuk Allah (Kitab Suci Al-Quran) adalah sebagai
sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam geluk
kaca (qandil), geluk kaca itu pula (jernih terang) laksana bintang yang
bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak
manfaatnya, (iaitu) pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa
naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya (tetapi ia sentiasa terdedah kepada
matahari); hampir-hampir minyaknya itu - dengan sendirinya - memancarkan
cahaya bersinar (kerana jernihnya) walaupun ia tidak disentuh api; (sinaran nur
hidayah yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda): cahaya
berlapis cahaya. Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya (menurut
undang-undang dan peraturanNya) kepada nur hidayahNya itu; dan Allah
mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah
Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[36]
(Nur hidayah petunjuk Allah itu bersinar
dengan nyatanya terutama sekali) di rumah-rumah ibadat yang diperintahkan oleh
Allah supaya dimuliakan keadaannya dan disebut serta diperingat nama Allah
padanya; di situ juga dikerjakan ibadat mensuci dan memuji Allah pada waktu
pagi dan petang.
[37]
(Ibadat itu dikerjakan oleh) orang-orang
yang kuat imannya yang tidak dilalaikan oleh perniagaan atau berjual-beli daripada
menyebut serta mengingati Allah, dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat;
mereka takutkan hari (kiamat) yang padanya berbalik-balik hati dan pandangan.
[38]
(Mereka mengerjakan semuanya itu) supaya
Allah membalas mereka dengan
sebaik-baik balasan bagi apa yang mereka kerjakan, dan menambahi mereka lagi
dari limpah kurniaNya; dan sememangnya Allah memberi rezeki kepada sesiapa yang
dikehendakiNya dengan tidak terhitung.
[39]
Dan orang-orang
yang kafir pula, amal-amal mereka adalah umpama riak sinaran panas di tanah rata yang disangkanya air
oleh orang yang dahaga, (lalu ia menuju ke arahnya) sehingga apabila ia datang
ke tempat itu, tidak didapati sesuatu pun yang disangkanya itu; (demikianlah
keadaan orang kafir, tidak mendapat faedah dari amalnya sebagaimana yang
disangkanya) dan ia tetap mendapati hukum Allah di sisi amalnya, lalu Allah
meyempurnakan hitungan amalnya (serta membalasnya); dan (ingatlah) Allah Amat segera hitungan hisabNya.
[40]
Atau
(orang-orang kafir itu keadaannya) adalah umpama keadaan (orang yang di dalam)
gelap-gelita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak bertindih ombak; di
sebelah atasnya pula awan tebal (demikianlah keadaannya) gelap-gelita
berlapis-lapis - apabila orang itu
mengeluarkan tangannya, ia tidak dapat melihatnya sama sekali. Dan (ingatlah)
sesiapa yang tidak dijadikan Allah menurut undang-undang peraturanNya mendapat
cahaya (hidayah petunjuk) maka ia tidak akan beroleh sebarang cahaya (yang akan memandunya ke jalan yang benar).
[41]
Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya
Allah (Yang Maha Esa dan Maha Kuasa) sentiasa bertasbih kepadaNya sekalian
makhluk yang ada di langit dan di bumi serta burung-burung yang terbang
berbaris di angkasa? Masing-masing sedia mengetahui (menurut keadaan
semulajadinya) akan cara mengerjakan ibadatnya kepada Allah dan memujiNya; dan
Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.
[42]
Dan bagi Allah jualah kuasa pemerintahan
langit dan bumi dan kepada Allah sahaja tempat kembali (sekalian makhluk).
[43]
Tidakkah engkau melihat
bahawasanya Allah mengarahkan awan
bergerak perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya,
kemudian Dia menjadikannya tebal
berlapis-lapis? Selepas itu engkau melihat hujan turun dari celah-celahnya. Dan
Allah pula menurunkan hujan batu dari langit, dari gunung-ganang (awan) yang ada padanya; lalu Ia menimpakan hujan batu itu kepada sesiapa yang
dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa yang dikehendakiNya. Sinaran
kilat yang terpancar dari awan yang demikian keadaannya, hampir-hampir
menyambar dan menghilangkan pandangan.
[44]
Allah menukarkan
malam dan siang silih berganti; sesungguhnya yang demikian mengandungi
pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang celik mata hatinya
berfikir.
[45]
Dan Allah menciptakan tiap-tiap
haiwan yang bergerak itu dari air; maka sebahagian di
antara mereka menjalar atas perutnya,
dan sebahagian di antaranya berjalan dengan dua kaki, dan sebahagian lagi
berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa sahaja yang Ia kehendaki
(selain dari yang tersebut), kerana sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
tiap-tiap sesuatu.
[46]
Demi sesungguhnya, Kami telah menurunkan
ayat-ayat yang menerangkan (hakikat kebenaran dengan berbagai dalil dan bukti);
dan Allah memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya ke jalan
yang lurus.
[47]
Dan (di antara orang-orang yang tidak
dikehendakiNya ke jalan yang lurus ialah) mereka yang berkata: "Kami
beriman kepada Allah dan kepada RasulNya serta kami taat"; kemudian sepuak
dari mereka berpaling (membelakangkan perintah Allah dan Rasul) sesudah
pengakuan itu, dan (kerana berpalingnya) tidaklah mereka itu menjadi
orang-orang yang sebenarnya beriman.
[48]
Dan (bukti berpalingnya mereka ialah)
apabila mereka diajak kepada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya supaya menjadi
hakim memutuskan sesuatu di antara mereka,
maka dengan serta- merta sepuak dari mereka berpaling ingkar (menolak ajakan
itu jika keputusan tidak menguntungkan mereka).
[49]
Dan (sebaliknya) jika keputusan itu
memberi hak kepada mereka, mereka segera datang kepadanya dengan tunduk taat
(menerima hukumnya).
[50]
(Mengapa mereka bersikap demikian),
adakah kerana hati mereka mengandungi penyakit (kufur), atau kerana mereka
ragu-ragu (terhadap kebenaran hukuman), ataupun kerana mereka takut bahawa
Allah dan RasulNya akan berlaku zalim kepada mereka? (Allah dan RasulNya tidak
sekali-kali akan berlaku zalim) bahkan merekalah sendiri orang-orang yang zalim
(disebabkan keraguan dan kekufuran mereka).
[51]
Sesungguhnya
perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang beriman ketika mereka diajak ke
pada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu
di antara mereka, hanyalah mereka berkata: "Kami dengar dan kami
taat": dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan.
[52]
Dan sesiapa yang
taat kepada Allah dan RasulNya dan takut melanggar perintah Allah serta,
menjaga dirinya jangan terdedah kepada azab Allah, maka merekalah orang-orang
yang beroleh kemenangan.
[53]
Dan mereka (yang munafik) bersumpah
dengan nama Allah, dengan sebebar-benar sumpahnya: bahawa jika engkau (wahai
Muhammad) perintahkan mereka (keluar berjihad), tentulah mereka akan keluar.
Katakanlah: " Janganlah kamu bersumpah,
(taat kamu itu) taat yang terkenal (dustanya). Sesungguhnya Allah Amat Mendalam
pengetahuanNya tentang apa yang kamu lakukan".
[54]
Katakanlah lagi (kepada mereka): "
Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul Allah. Kemudian jika kamu
berpaling ingkar maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Rasul Allah hanya
bertanggungjawab akan apa yang ditugaskan kepadanya, dan kamu pula
bertanggungjawab akan apa yang ditugaskan kepada kamu. Dan jika kamu taat
kepadanya nescaya kamu beroleh hidayah petunjuk; dan (sebenarnya) Rasul Allah
hanyalah bertanggungjawab
menyampaikan perintah-perintah Allah dengan penjelasan yang terang nyata".
[55]
Allah menjanjikan orang-orang yang
beriman dan beramal soleh dari
kalangan kamu (wahai umat Muhammad) bahawa Ia akan menjadikan mereka
khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana Ia telah
menjadikan orang-orang yang sebelum mereka: khalifah-khalifah yang berkuasa;
dan Ia akan menguatkan dan mengembangkan ugama mereka (ugama Islam) yang telah
diredhaiNya untuk mereka; dan Ia juga akan menggantikan bagi mereka keamanan
setelah mereka mengalami ketakutan (dari ancaman
musuh).
Mereka terus beribadat kepadaKu dengan tidak mempersekutukan sesuatu yang lain
denganKu. Dan (ingatlah) sesiapa yang kufur ingkar sesudah itu, maka mereka
itulah orang- orang yang derhaka.
[56]
Dan dirikanlah kamu akan
sembahyang serta berilah zakat; dan taatlah kamu kepada Rasul
Allah; supaya kamu beroleh
rahmat.
[57]
Janganlah engkau
menyangka orang-orang kafir itu akan dapat melemahkan kekuasaan Allah (daripada menimpakan azab kepada
mereka) di dunia, sedang tempat kembali mereka ialah neraka; dan sesungguhnya
neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
[58]
Wahai orang-orang yang beriman,
hendaklah hamba-hamba kamu dan orang-orang yang belum baligh dari kalangan
kamu, meminta izin kepada kamu (sebelum
masuk ke tempat kamu), dalam tiga masa; (iaitu) sebelum sembahyang subuh, dan
ketika kamu membuka pakaian kerana kepanasan tengah hari, dan sesudah
sembahyang Isyak; itulah tiga masa bagi kamu (yang biasanya terdedah aurat kamu
padanya). Kamu dan mereka tidaklah bersalah kemudian daripada tiga masa yang
tersebut, (kerana mereka) orang-orang yang selalu keluar masuk kepada kamu, dan
kamu masing-masing sentiasa berhubung rapat antara satu dengan yang lain.
Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (yang menjelaskan
hukum-hukumNya); dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[59]
Dan apabila kanak-kanak dari kalangan
kamu telah baligh, maka hendaklah mereka meminta izin sama seperti cara
orang-orang (yang telah cukup umur) yang
tersebut dahulu, meminta izin. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu
ayat-ayatNya (yang menjelaskan hukum- hukumNya) dan (ingatlah) Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[60]
Dan mana-mana perempuan tua yang telah
putus kedatangan haid, yang tidak mempunyai harapan berkahwin lagi maka tidak
ada salahnya mereka menanggalkan pakaian luarnya, dengan tidak bertujuan
mendedahkan perhiasan mereka; dalam pada itu perbuatan mereka menjaga
kehormatannya (dengan tidak menanggalkan pakaian luarnya itu adalah) lebih baik
bagi mereka; dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[61]
Tidak ada salahnya bagi orang buta, dan
tidak ada salahnya bagi orang tempang, dan tidak ada salahnya bagi orang sakit
(jika masing-masing tidak menjalankan sesuatu perintah disebabkan keuzurannya
menghendaki ia berlaku demikian), dan juga tidak ada salah bagi kamu (termasuk
orang-orang yang tersebut turut sama) makan
di rumah kamu sendiri, atau di rumah bapa kamu, atau di rumah ibu kamu, atau di
rumah saudara kamu yang lelaki, atau di rumah saudara kamu yang perempuan, atau
di rumah bapa saudara kamu (sebelah bapa), atau di rumah emak saudara kamu
(sebelah bapa), atau di rumah bapa saudara kamu (sebelah ibu), atau di rumah
emak saudara kamu (sebelah ibu), atau di rumah yang kamu kuasai kuncinya, atau
di rumah sahabat kamu; tidak juga menjadi salah bagi kamu, makan bersama-sama
atau berasing-asing. Maka apabila kamu masuk ke mana-mana rumah, hendaklah kamu
memberi salam kepada (sesiapa yang
seperti) kamu dengan memohon kepada Allah cara hidup yang berkat lagi baik.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat
(yang
menjelaskan hukum-
hukumNya), supaya kamu
memahaminya.
[62]
Sesungguhnya orang-orang yang
sebenar-benarnya beriman ialah mereka yang beriman kepada Allah dan RasulNya,
dan apabila mereka turut bersama-sama dengan Rasulullah dalam sesuatu perkara
yang memerlukan perhimpunan ramai, tidaklah mereka meninggalkan
majlis perhimpunan itu sebelum mereka
meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu
(wahai Muhammad) itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya.
Maka apabila meminta izin kepadamu untuk pergi menjalankan sesuatu urusan mereka, maka izinkanlah bagi
sesiapa yang engkau kehendaki di antara mereka, dan mintalah ampun kepada Allah
untuk mereka; sesungguhnya Allah Maha Pengampun,
lagi Maha Mengasihani.
[63]
Janganlah kamu jadikan seruan atau
panggilan Rasulullah di antara kamu seperti seruan atau panggilan sesama kamu;
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang di antara kamu yang menarik diri ke
luar (dari majlis Nabi) secara berselindung dan bersembunyi. Oleh itu,
hendaklah mereka yang mengingkari perintahnya, beringat serta berjaga-jaga
jangan mereka ditimpa bala bencana, atau ditimpa azab seksa yang tidak terperi
sakitnya.
[64]
Ketahuilah! Sesungguhnya Allah jualah
yang menguasai segala yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Ia
mengetahui keadaan yang kamu berada padanya (wahai umat manusia); dan pada hari
umat manusia itu kembali kepadaNya, maka Ia akan menerangkan kepada mereka segala
yang mereka kerjakan, kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap tiap
sesuatu.
Al-Furqaan
[1]
Maha berkat Tuhan yang menurunkan
Al-Furqaan kepada hambaNya (Muhammad), untuk menjadi peringatan dan amaran bagi
seluruh penduduk alam.
[2]
Tuhan yang menguasai pemerintahan langit
dan bumi, dan yang tidak mempunyai anak, serta tidak mempunyai sebarang sekutu
dalam pemerintahanNya; dan Dia lah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu lalu
menentukan keadaan makhluk-makhluk itu dengan ketentuan takdir yang sempurna.
[3]
Dan mereka (yang kafir) mengambil
benda-benda yang lain dari Allah sebagai tuhan-tuhan, yang tidak dapat mencipta
sesuatupun, bahkan benda-benda itu diciptakan (oleh penyembah- penyembahnya
dari bahan-bahan di bumi); dan benda-benda itu pula tidak berkuasa mendatangkan
sesuatu bahaya atau sesuatu faedah untuk dirinya sendiri; dan tidak berkuasa
mematikan atau menghidupkan, atau pun membangkitkan hidup semula
makhluk-makhluk yang telah mati.
[4]
Dan orang-orang yang kafir itu berkata:
"(Al-Quran) ini hanyalah satu
perkara dusta yang direka-reka oleh
Muhammad, dan ia dibantu membuatnya oleh kaum yang lain". Maka (dengan
kata-kata itu) sesungguhnya mereka telah mendatangkan satu tuduhan yang zalim
dan dusta.
[5]
Dan mereka
berkata lagi: "Al-Quran itu adalah cerita-cerita dongeng orang-orang
dahulu kala, yang diminta oleh Muhammad supaya dituliskan, kemudian perkara yang ditulis itu dibacakan kepadanya pagi
dan petang (untuk dihafaznya)".
[6]
Katakanlah (Wahai Muhammad):
"Al-Quran itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahsia di
langit dan di bumi; sesungguhnya adalah Ia Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani.
[7]
Dan mereka pula berkata: "Mengapa
Rasul ini makan minum dan berjalan di pasar-pasar
(seperti manusia yang lain)? Sepatutnya diturunkan malaikat kepadanya, supaya
malaikat itu turut memberi peringatan dan amaran bersama-sama dengannya (sebagai saksi yang membenarkannya).
[8]
"Atau diberikan perbendaharaan
harta benda kepadanya, atau ia mempunyai sebuah kebun untuk ia makan hasilnya".
Dan orang-orang yang zalim itu berkata pula (kepada orang-orang yang beriman):
"Sebenarnya kamu hanyalah menurut seorang yang tidak siuman".
[9]
Lihatlah (Wahai Muhammad) bagaimana
mereka membuat untukmu berbagai misal perbandingan (yang bukan-bukan), dengan
sebab itu sesatlah mereka, sehingga mereka tidak mendapat jalan petunjuk.
[10]
Maha Berkat Tuhan yang jika Ia kehendaki
tentulah Ia akan mengadakan untukmu (di dunia ini) sesuatu yang lebih baik dari
apa yang mereka katakan itu, iaitu syurga-syurga yang mengalir di bawahnya
beberapa sungai, serta mengadakan untukmu istana-istana (yang tersergam indah).
[11]
(Mereka bukan sahaja mendustakanmu)
bahkan mereka juga mendustakan hari kiamat; dan Kami telah sediakan bagi
sesiapa yang mendustakan hari kiamat itu, api yang menjulang- julang.
[12]
Apabila neraka itu melihat mereka dari
tempat yang jauh, kedengaranlah
mereka suara marahnya yang menggelegak dan mengeluh.
[13]
Dan apabila mereka dihumbankan ke tempat
yang sempit di dalam neraka itu, dengan keadaan mereka dibelenggu, menjeritlah
mereka di sana meminta sejenis kebinasaan (yang melepaskan dari azab itu).
[14]
(Lalu dikatakan kepada mereka):
"Janganlah kamu menjerit-jerit meminta pada hari ini
sejenis kebinasaan sahaja, tetapi
mintalah kebinasaan sebanyak-banyaknya (kerana
azab yang
menunggu kamu di sini banyak
jenisnya)".
[15]
Bertanyalah (kepada mereka):
"Adakah (azab seksa neraka) yang demikian itu lebih baik atau Syurga yang
kekal, yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?" Syurga yang sedia diuntukkan bagi mereka sebagai
balasan dan tempat kembali.
[16]
Mereka beroleh di dalam Syurga itu apa
yang mereka kehendaki, mereka pula kekal di dalamnya. Balasan yang demikian
adalah satu janji yang dijamin oleh Tuhanmu, lagi yang dipohonkan dan dituntut
(dalam doa masing-masing).
[17]
Dan (ingatkanlah) hari Tuhan
menghimpunkan mereka (yang
kafir) dan makhluk-makhluk yang mereka sembah yang lain dari Allah, lalu Ia
bertanya (kepada makhluk-makhluk yang telah dipuja dan disembah itu):
"Kamukah yang menyesatkan hamba-hambaKu itu atau mereka yang sesat
jalan?"
[18]
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau
(wahai Tuhan kami)! Sudah tentu tidak patut bagi kami mengambil sesiapa pun
yang lain daripadaMu sebagai pelindung yang disembah (dan tidak patut juga kami
menyeru orang menyembah kami); tetapi engkau (wahai Tuhan kami) telah
melimpahkan kemewahan kepada mereka dan kepada datuk neneknya sehingga mereka
lalai dan cuaikan ajaran ugamaMu, dan menjadilah mereka kaum yang binasa".
[19]
Maka (dikatakan pula kepada golongan
itu): "Sesungguhnya mereka (yang
kamu puja dan sembah) itu telah mendustakan dakwaan kamu (bahawa mereka yang
menyesatkan kamu). Oleh itu, kamu
semua tidak akan dapat menjauhkan azab seksa atau beroleh sebarang
pertolongan". Dan sesiapa yang berlaku zalim di antara kamu (wahai umat
manusia, dengan kekufuran atau maksiat), Kami akan merasakannya azab seksa yang
besar.
[20]
Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul
sebelummu (wahai Muhammad) melainkan orang- orang yang tentu makan minum dan
berjalan di pasar-pasar, dan Kami jadikan sebahagian dari kamu sebagai ujian
dan cubaan bagi sebahagian yang lain, supaya ternyata adakah kamu dapat
bersabar (menghadapi ujian itu)? Dan (ingatlah) adalah Tuhanmu sentiasa Melihat
(akan keadaan makhluk-makhlukNya).
No comments:
Post a Comment